SINGAPURA

1 0 0
                                    

Singapura, 6 April 2018.

".....the essence of designing clothes is socialization, we have to be able to see, what people like, what can be a favorite of the brand, then make according to our style, without plagiarism...."

Anasya memperhatikan pemateri di depan sana dengan mata berbinar, sesekali ia mencatat hal-hal penting yang pemateri itu sampaikan.

"Sya, beres ini kita jalan-jalan dulu keliling Singapur ya!" ucap perempuan di sebelah Anasya, Reva.

"Aku capek Rev, balik ke kamar hotel aja ya."

"Yah, mumpung di Singapur ini sebelum balik ke Indo."

"Kan kita masih di Singapur 3 hari lagi Rev, besok aja jalan-jalannya."

"Bentar doang, Sya, lagian-"

"Ssssuut, berisik banget sih, nanti peserta seminar yang lain pada keganggu," ucap Anasya sambil sedikit berbisik agar tidak mengganggu peserta lain.

Reva mendekatkan kepalanya ke kuping Anasya, "Lo itu lulusan kampus LaSalle College Jakarta terbaik di angkatan kita, setahun lulus juga lo udah punya usaha butik online sendiri."

Anasya mengangkat sebelah halisnya, "So?"

Reva memutar bola matanya dengan malas, "Gue yakin lo capek belajar mulu sejak masuk kuliah! Setelah lulus aja lo langsung fokus sama usaha, inget woy umur lo baru 23 tahun," Reva melihat sekeliling sebentar, "Lo perlu waktu buat seneng-seneng Sya, cari cowok kuy!" Reva menaikan turunkan halisnya memberi kode.

Anasya menjauhkan wajah sahabatnya itu, "Justru karena usaha aku baru berupa butik online Rev, aku perlu belajar lebih dari ahlinya biar semakin maju."

"Ck! Males ah gue sama lo, gue semangat nemenin lo ke Singapur kirain bakal jalan-jalan."

"Berhubung udah ke sini, kamu perhatiin juga tuh pematerinya, biar kamu bisa bikin butik juga, terus jadi saingan uasaha sama aku."

Reva menoleh ke arah perempuan disampingnya, sahabatnya selama di kuliahan itu, "Sombong bener lo, Sya."

Anasya berusaha menahan tawanya, lalu kembali fokus memperhatikan desainer terkenal yang saat ini sedang menjadi pemateri di acara seminar ini.

***

Anasya memandangi jalanan Singapura di bawahnya melalui jendela kamar hotel.

"Baru jam 5 sore di Singapur," ucap Anasya pada dirinya sendiri.

Reva sedang jalan-jalan entah kemana, Anasya tidak berniat menemaninya karena memang ia merasa sangat lelah setelah kemarin baru sampai di Singapura dan sejak pagi hari ini mereka sudah mengikuti seminar Fashion Design yang diadakan di hotel ini.

Singapur, apa rumah sakit tempat kak Adam kerja ada di dekat sini?

Anasya melirik kembali kartu nama yang sedari tadi ia pegang.

dr. Adam Sadewa, Sp.KJ.

Specialty: Psychiatry

Languages: English, Indonesia, Mandarin

Clinic Details:

38 Irrawaddy Road, Mount Elizabeth Novena Specialist Centre Singapore.

Tel 6694 xxxx Fax 6694 xxxx

Ibu dan ayah memberikan kartu nama ini ketika tahu Anasya akan mengikuti seminar di Singapura.

"Jadi sekarang kak Adam udah gak belajar di Los Angeles ya?" Anasya berbicara pada dirinya sendiri, lalu tersenyum miris "Betul, sudah lama sekali ya kak Adam? aku gak tau kabar kak Adam, ternyata sudah jadi psikiater di Singapur ya?"

Anasya berpikir sejenak, menimbang-nimbang apakah ia harus menemui Adam?

Setelah beberapa saat ia mengambil handphone-nya dan mencari lokasi rumah sakit tempat Adam bekerja, "Waw! Benar-benar kebetulan sekali ya kak Adam," Anasya tersenyum senang, lalu bergegas mengambil tas dan keluar dari kamar hotel.

"Aku harus ketemu kak Adam hari ini."


****************************************************************************************

Per-bab nya terlalu singkat gak sih?

LIMERENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang