00

7.4K 501 6
                                    


Arya Iristyan Mega. Siapa yang tak kenal dia? Anak ekstrovert yang siap menjadi moodbooster kelas..

Mari kita persingkat saja spesifikasi seorang arya ini. Tak perlu panjang lebar seperti unboxing handphone atau perangkat lainnya.

Umurnya tahun ini menginjak 19 tahun. Seorang periang yang suka sekali dengan hal-hal berbau supranatural. Bukan hal yang horror seperti pemburuan roh atau hantu begitu. Arya cenderung lebih mempercayai kekuasaan alam dan Tuhan, hukum karma, takdir bahkan sampai mitos negeri dongeng.

Jika kita hampiri kamarnya, akan ada banyak sekali buku berbau hal tersebut. Jika kita tanya Arya, semua buku tersebut adalah harta berharga nya selain uang.

Cendekiawan muda dari barat. Begitulah ia memberikan gelar setelah bertapa 2 hari di sebuah curug pariwisata. Gelar itu sukses melekat setelah hubungan sang sahabat begitu persis seperti apa yang ia ramalkan. Bahkan gagasan dan masukan yang ia beri kepada Reka dan si bayi sukses menghantarkan getaran cinta yang lebih besar untuk keduanya. Tentu saja itu pencapaian Arya sebagai seorang peramal bukan?

"Hm...alis kamu dekat dan menyatu begitu, mungkin jodoh mu adalah orang terdekat."

Dan lihatlah... kehidupan kuliahnya tak jauh beda seperti ketika di SMA. Menjadi peramal dadakan kelas demi sepeser uang untuk biaya foto copy materi.

"Masa iya begitu hahaha."

Tentu saja orang yang di ramal Arya tak sepenuhnya selalu percaya. Mereka justru dengan sengaja ingin diramal karena perkataan dan cara Arya menelisik itu sungguh menarik. Patut mengundang gelak tawa.

Perkataannya terkesan ngasal dan ngalor ngidul. Sering kali meleset dari perkiraan, tapi sekali nya benar karena kebetulan ia akan bangga setengah mati.

"Kalau ramalan mu ini bener, berarti Arya emang peramal hebat."

Semua orang terus saja menggoda Arya. Selain anak nya yang easy going, Arya juga mudah beradaptasi dan gemar memberi pertolongan. Meski sedikit berisik, tapi siapa sih yang tidak akan suka dengan karakternya yang unik itu?

"Tentu lah hebat. Seorang Arya ini memang hebat."

Tangan yang berhias sebuah gelang hitam berbandul batu kali itu menepuk dadanya bangga. Tersenyum manis kearah sang lawan bicara dan tertawa setelahnya.

"Hmm~ narsis banget nih peramal. Kalau gitu, coba lo ramal tuh senior di sana."

Arya berbalik dan maniknya melihat seseorang tengah membaca buku. Perawakannya bagus namun aneh nya aura yang terlihat dari mata Arya sangat kelam sekali terpancar di sekitar orang itu.

"Hm yang gue lihat, dia diganggu makhluk halus."

Arya berjalan mendekat dan menghirup udara lalu menghembuskan nya dengan kasar. Setelahnya ia mengangguk yakin dan mulai menjelaskan kepada teman-temannya.

"Kalian lihat gak kantung mata hitamnya itu, itu pasti karena di gangguin hantu! Dan lihat pakaiannya itu...suram, karena energi dan gairah nya sudah tersedot arwah."

Arya sudah serius menjelaskan begitu, tapi respon teman-temannya malah tertawa keras sekali.

"Pfftt ahaha. Arya lo kocak banget, nih dilihat dari sisi manapun..itu senior lagi pusing ngadepin skripsi kali."

Begitulah ujaran teman-teman Arya yang disertai gelak tawa. Tapi dimata Arya, senior itu benar benar sedang kesulitan. Seperti tengah menahan dorongan kuat dari energi negatif disekitarnya.

"Gue gak bisa ngebiarin ini nih.. gue harus bantu dia."

Apakah author yang kece ini pernah mengatakan kalau Arya memiliki sifat ambisius dan bebal pada pendiriannya?

Prasangka AryaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang