"Duh Mas, bantu doa atuh jangan sampe ketemu Yoshi," kata Mona pada Juyeon. Sedikit lagi mereka sampai di depan gerbang sekolah Mona.
"Nggak ah, Mas doain kamu ketemu sama Yoshi hahaha," kata Juyeon sambil menepikan motornya.
Mona cemberut, ia cepat-cepat turun dari motor.
"Dah sana, belajar yang rajin."
Mona hanya diam, ia menatap sinis Juyeon sebelum akhirnya berjalan masuk ke area sekolah.
Sepanjang perjalanan menuju kelasnya, Mona terus saja menggumamkan kalimat, "Jangan sampe ketemu Yoshi, jangan sampe ketemu Yoshi."
Mona menghentikan langkahnya. Ia menetralkan detak jantungnya terlebih dahulu sebelum melewati kelas Yoshi.
Setelah dirasa cukup tenang, ia kembali berjalan dengan kepala menunduk.
Namun, ketika tepat di depan pintu kelas Yoshi,
"DOR!!!"
Mona sangat terkejut. Ia hampir saja jatuh ke belakang jika saja Yoshi tidak segera menarik tangannya.
"Aduuuh sori sori, gue ga tau kalo lo bakal kaget banget," kata Yoshi sambil menyatukan tangannya di depan dada seperti orang meminta maaf.
Mona mengelus-elus dadanya. Ia masih terkejut.
"Aduuh plis maafin gue ya, ya ya ya?"
Mona sebenarnya masih malu untuk menatap Yoshi karena kejadian kemarin, tapi ia harus bisa menutupinya dengan,
"Hahaha, iya iya gapapa Shi."
Yoshi cengo. Mona malah tertawa?
"Lo ga marah?"
"Haha buat apa marah."
Yoshi menghela napas. "Sukur deh kalo gitu, hehe."
"Yaudah, gue ke kelas dulu."
"Eits, tunggu dong," kata Yoshi sambil menahan tangan Mona yang hendak jalan.
"Kenapa?"
"Anterin gue ke perpus yuk, ambil buku literasi." Yoshi melihat jam tangannya. Menunjukkan pukul 06.10.
"Sekalian punya kelas lo juga, gue tebak di kelas lo belum ada yang dateng jam segini mah."
"Iya juga sih."
Sejenak Mona melihat isi kelas Yoshi.
"Baru gue doang yang dateng," kata Yoshi.
"Ayo ah buru sayang," kata Yoshi lagi sambil meraih tangan Mona. Berniat menariknya menuju perpustakaan.
Namun Mona segera menahannya. "Gue belum naro tas, berat."
"Oh iya lupa, siniin atuh tasnya."
Mona bingung. "Hah?"
Yoshi mengangguk. "Iya siniin, gue yang bawa, katanya berat."
"Eeeh ga gitu juga kali, gue mau naro tas dulu pokoknya."
"Iya-iya sayangku, yaudah yuk," kata Yoshi sambil merangkul pundak Mona.
"Haduuuh, jangan kaya gini dong Shi, aing mleyot nih," batin Mona.
Yoshi melirik tas Mona sejenak, lalu menghentikan langkahnya. Ia pindah posisi tepat di belakang Mona. "Tas lo kebuka, biar gue tutup."
Mona hanya mengangguk. Namun ia berpikir, "Sejak kapan tas gue kebuka? Perasaan dari rumah udah bener deh nutupnya."
Dengan cepat Yoshi merogoh saku celananya lalu memasukkan sesuatu ke dalam tas Mona.
Sebenarnya tas Mona tidak terbuka, itu hanya akal-akalan Yoshi saja pemirsa.
"Udah?"
"Udah."
Merekapun lanjut jalan lagi.
Benar saja, sesampainya di kelas, suasana masih sepi, belum ada satupun teman Mona yang datang.
"Tuh kan bener," gumam Yoshi.
"Iya deh iya. Yaudah yuk keburu yang lain dateng."
Mendengar ucapan Mona barusan, Yoshi senyum-senyum.
Sedangkan Mona mengernyit heran. "Kenapa?"
•~• •~• •~•
To be continue
Makasih votenya hehe

KAMU SEDANG MEMBACA
Salah Kirim | Yoshi
FanficSemua ini berawal dari chat yang katanya salah kirim. [END]