07

1.3K 196 27
                                    

Teenagers

.

.

Wang Yibo

Xiao Zhan

Yizhan

.

~Awas typo~

..
.



Suara dentingan piano terdengar mengalun di seluruh isi rumah dengan penerangan temaram. Yibo dan Xiao Zhan—pasangan suami istri yang baru saja memasuki rumah mereka hanya saling bertatapan. Xiao Zhan kemudian tersenyum cerah sementara Yibo dengan senyuman kalem khasnya. Yizhan mereka telah memaikan music yang luar biasa.

"Apakah kita harus menyapanya?" Xiao Zhan bertanya tapi dia secara mengendap melangkahkan kakinya melewati kamar khusus yang digunakan untuk grand piano—tempat Yizhan bermain piano sekarang.

Yibo menggeleng. Dia mengambil air mineral di dapur, menegakknya sampai habis. Itu sesuatu yang dia lakukan untuk menjaga pita suaranya, dia memberikan satu untuk Xiao Zhan juga. "Kau lelah?" Yibo bertanya, menghempaskan bokongnya di sofa—tepat di sebelah Xiao Zhan.

Xiao Zhan menghabiskan air mineralnya. Memejamkan matanya dan menikmati permainan anaknya. Waltz yang indah—permainan music klasik yang Yibo rasa begitu teliti. Xiao Zhan sendiri merasa music itu begitu manis—terasa seperti bocah kecil mereka sedang jatuh cinta ketika menyampaikan lagu itu. Mereka adalah seniman dan music adalah bagian hidup mereka. Yibo tahu, dan ia rasa Yizhan mereka sungguh punya bakat menjadi seniman music klasik.

"Tidak terlalu. Aku punya banyak stamina untuk menari semalaman." Xiao Zhan terkekeh. Dia tahu maksud Yibo, ia suka Yibo yang romantic seperti ini. Perilaku suaminya itu memang misterius—menyebalkan terkadang.

Yibo bangkit, mengulurkan tangannya dengan sedikit membungkukkan tubuhnya di hadapan Xiao Zhan. Xiao Zhan mengerling tapi dia menyambut uluran tangan itu. Membiarkan Yibo menuntun tubuhnya ke tengah ruangan dan menarik tubuhnya ke dalam dekapan Yibo. Yibo melingkarkan tangan kirinya ke pinggang Xiao Zhan dan menggenggam tangan kiri Xiao Zhan dengan tangan satunya.

Sementara Xiao Zhan melingkarkan tangan kanannya ke bahu Yibo. "Kau ingin tarian waltz?" Xiao Zhan bertanya. Dia lupa-lupa ingat tarian itu. Dia bahkan tak pernah berlatih ballet lagi—dia hanya melakukan itu untuk melenturkan tubuhnya dulu.

"Biarkan saja tubuhmu yang merasakan apa yang kuinginkan." Yibo berbisik. Xiao Zhan bergedik geli, Yibo tepat berbicara di titik sensitive nya, membuatnya terbuai. Mata mereka bertemu. Xiao Zhan bisa merasakan deru nafas Yibo yang tenang.

Dan sebuah melodi yang indah dari permainan piano sang anak, membuat Yibo lebih merapatkan tubuhnya terhadap Xiao Zhan. Langkah mereka mulai bersahutan, membuahkan senyuman di wajah Xiao Zhan. Gerakan tubuh Xiao Zhan seolah tertuntun sendirinya oleh music indah yang terdengar, sementara gairah tarinya meningkat karena Yibo yang seolah memancingnya.

Xiao Zhan suka diperlakukan seperti ini.

Ketika Yibo menyentuhnya dan menuntun tubuhnya untuk meliuk sesuai irama. Xiao Zhan bahkan tak segan jika dia harus melingkarkan kaki kirinya ke atas pinggang Yibo, sementara Yibo menjauhkan tubuhnya, menyentuhkan telapak tangannya sepanjang paha Xiao Zhan dan menahan berat badan Xiao Zhan dengan lengannya.

Wajah mereka berdekatan dan Xiao Zhan berhasil mencuri kecupan di bibir Yibo. Membuat Yibo melepas pegangannya di kaki Xiao Zhan, memutar tubuh Xiao Zhan lalu memeluknya dari belakang dan mengecupi punggungnya. Mereka masih menikmati music yang mengalun lembut. Membuat gerakan yang sesuai tempo.

ODD PARENTS (END)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang