ODD PARENTS (END)√

01: ODD PARENTS

ODD PARENTS

Dimulai dari pertunangan luar biasa kedua belah pihak keluarga, karir mereka yang mengalami masalah dan anak yang susah di tebak. Yibo dan Xiao Zhan merasa hidup mereka sungguh ajaib.

…
…
…

YIZHAN

Cerita ini persis seperti cerita Avatar. Yah… karena dimulai dari pada awalnya dunia itu begitu damai—dunia ketiga lelaki tampan yang kini berhadapan dengan tatapan tajam yang di layangkan salah satunya sementara salah satunya hanya memandang malas dan yang lainnya menundukkan wajahnya—sampai semua itu terjadi.

Tentu saja bukan Negara api yang menyerang, namun—

Kedua pihak keluarga mereka yang konyolnya bukan main. Konyol menikahkan mereka. Tanpa memberikan mereka pilihan sedikit pun. Dan di sinilah ketiganya. Saling duduk melingkar di apartemen mewah yang disediakan, berharap mereka akan sungguh menjadi keluarga yang harmonis.

"Ini konyol."—Xiao Zhan-lah yang pertama kali berkomentar. Dia menatap malas dua laki laki di hadapannya. Satu yang berperan sabagai suaminya dan satu lagi berperan sebagai anaknya yang manis. Dia berdecih, tidak terima dengan ini semua. "Aku akan siapkan surat cerainya." katanya akhirnya.

"Kau yang konyol."—kali ini suara Yibo. Dia menopang dagunya dengan telapak tangan kanannya yang bertumpu pada bantalan sofa. Ia memandang Xiao Zhan yang sedang berdiplomasi tentang betapa gilanya kedua keluarga besar mereka. Ia perlu haknya sebagai manusia, untuk bebas, untuk hidup dan untuk bernafas tanpa ada dua mahluk idiot yang bersamanya—dalam kasus ini Yibo dan anak mereka. Akhirnya lelaki itu menyelesaikan kalimatnya dengan kata "Surat cerai."

"Apa maksudmu?" Xiao Zhan mendelik tajam pada Yibo. Tidak terima dikatai konyol.

Yibo menghela nafasnya, melirik pada seorang lelaki yang paling muda diantara mereka—bocah enam tahun yang menundukkan wajahnya, tidak berani melihat keduanya. Ia sedikit takut sebenarnya, dua lelaki dewasa di depannya itu lebih menakutkan daripada naga jahat yang muncul dalam mimpinya. "Keluarkan pendapatmu!" Yibo meminta satu suara lagi, untuk mempertegas bahwa laki laki yang menjadi istrinya itu sungguh konyol.

Anak laki laki bermata sipit tajam, berpipi sedikit gembil dan berwajah manis itu mendongak. "No comment." ucapnya dengan cerdas. Dia tahu laki laki bertubuh kurus dengan wajah dan sifat seperti bocah—dalam kamusnya itu Xiao Zhan—berbahaya. Dia tak mau di siksa oleh Xiao Zhan—yang menjabat sebagai ibunya—di hari pertamanya menjadi seorang anak.

Yibo memilih bangkit dari tempat duduknya. Dia mengambil kesimpulan bahwa bocah itu tak di pihaknya, dan Xiao Zhan jelas musuh yang sepadan dengannya. Dia harus kembali mendapatkan hari damainya. Dia sudah lihat sendiri bagaimana Xiao Zhan itu seseorang yang konyol, tidak berguna dan yang paling parah berisik. Bukan tipenya sama sekali. Setidaknya ia harus berterima kasih pada keluarga Wang—keluarganya dan Xiao—keluarga dari pihak istrinya yang tidak ada manis-manisnya itu karena memberikan anak yang pemalu dan tenang.

"Kau sombong sekali bocah!" baru saja Yibo berbicara dalam benaknya, Xiao Zhan kembali mendumel dalam bahasa manusia tapi dengan nada seperti orang utan. "Kau itu kan masih kecil, sana ke kamarmu!" usir Xiao Zhan.

"Tapi aku punya satu suara di sini." sahut sang bocah. "Nenek Kakek Xiao dan Nenek Kakek Wang berkata jika kalian tidak menjadi ayah dan ibu yang baik untukku, aku bisa melapor pada mereka dan kalian akan dipecat dari dunia ini."

Hening—

Satu yang terlintas di benak dua orang dewasa itu. Bocah yang dihadapan mereka bukan bocah biasa. Sikapnya bisa semanis bocah pada umumnya tapi sifatnya tak kalah dari singa betina. Mengerikan!