03: Teenagers

2.2K 256 30
                                    


Perkenalkan—

Dia adalah Wang Yizhan, pewaris tunggal dari Wang Corporation dan Xiao Corporation. Dia berusia dua belas tahun, memiliki segudang prestasi dan berprofesi sebagai anak dari Wang Yibo dan Xiao Zhan. Dia menikmati perannya. Dia mencintai ayah dan ibunya. Tapi—

Masalah akan selalu timbul untuk anak yang memasuki masa puber kan?

Dan kasus yang sama akan dialami oleh seorang Wang Yizhan yang bercita-cita akan lebih keren dari ayahnya suatu hari nanti.

Teenagers

.

.

Wang Yibo

Xiao Zhan

Yizhan

.


"Yizhan." suara lembut yang memanggilnya membuat Yizhan menoleh. Remaja dengan rambut hitam kelam halusnya itu terlalu malas berekspresi untuk mempertontonkan kebingungannya melihat gadis seusia dengannya itu mengatur nafas. Yizhan merasa dirinya sedang sibuk. Ia harus mengambil sepatunya dan segera pulang. Gadis ini membuang waktunya.

"Hm." Yizhan bergumam. Persis seperti ayahnya ketika ibunya bertanya ini dan itu. Ia sekarang mengerti perasaan ayahnya. Wanita itu susah di mengerti, meskipun ibunya bukan wanita tapi sama merepotkannya. Yizhan memakai sepatunya, membiarkan gadis cantik dengan rambut ikal bergelombang itu mengatur nafasnya. Ia memberikan kesempatan.

Yizhan melirik jam tangannya. Menunjukkan ketidaksukaannya tentang waktunya yang terbuang sia-sia hanya untuk menunggu gadis itu berbicara. "Anu… Apa kau punya waktu untuk nonton minggu ini?" gadis itu mengajaknya menonton.

Mengingat-ingat.

Apa yang ia lakukan pada hari Minggu. Sepertinya ia tidak sibuk, tapi itu adalah satu-satunya hari libur miliknya. Ayah dan ibunya pasti sedang sibuk bekerja. "Aku sibuk." itu lah jawaban Yizhan. Ia tidak terlalu suka banyak yang dekat dengannya. Ia tidak akan bisa menjawab dengan benar, tentang siapa orang tuanya. Di mana rumahnya ataupun sejenis itu.

Ia harus menjaga kerahasiaan keluarga mereka. Ibunya itu artis dan ayahnya juga. Terlebih mereka sama-sama pria. "Nenekku akan datang dan kurasa dia akan mengajakku untuk menemaninya." Yizhan sendiri berharap nenek-neneknya yang sangat memanjakannya itu tidak datang ketika orang tuanya tidak di rumah. Mereka akan sangat berisik dan meminta Yizhan menghabiskan makanan yang mereka masak. Belum lagi makanan manis dan banyak mainan. Dia sudah besar.

"Ah—sayang sekali." gadis itu mendesahkan kekecewaannya. Yizhan hanya tersenyum. Dia tidak sekejam Xiao Zhan jika berhadapan dengan orang lain. Dia arogan tapi tidak melupakan bahwa ia harus menjaga perasaan orang lain.

"Maaf. Aku duluan." Yizhan tidak punya teman. Bukan karena dia yang terlalu sempurna ataupun tidak membutuhkannya. Ia hanya tidak ingin merepotkan orang tuanya yang mempunyai rahasia besar.

Yizhan melangkahkan kakinya keluar dari perkarangan sekolahnya. Menemukan mobil ayahnya yang terpakir apik di sana. Dia membuka pintu samping kemudi. "Jadwalmu kosong?" Yizhan mencoba mengingat-ingat hari special apa ini hingga ayahnya punya waktu menjemputnya.

Yibo—sang ayah hanya bergumam. Dia menaikkan bahunya sedikit—menunjukkan kalau itu tidaklah penting. "Kau sudah makan?" Yizhan menggeleng merespon pertanyaan itu. Yibo selalu perhatian, bahkan untuk gelengan kecil sekalipun. Tapi Yibo tidak terlalu pintar untuk cara bertanya apa ada yang salah dengan buah hatinya tersebut.

ODD PARENTS (END)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang