A Little Trip Through Diary (Tomione)

Chapter 1: Farewell to Future - Embrace the Past

Tidak ada yang lebih mengerikan daripada kembali ke dunia yang membusuk dan bertanya tanya apa yang hilang.

Di perpustakaan, 1996...

Seorang gadis cantik berambut brunette ikal coklat dengan bola mata coklat caramel menyala dan tubuh mungil nan sempurna sedang duduk sendirian di ruangan favoritnya selama di Hogwarts yaitu perpustakaan.

Saat itu senja dan ruangan itu remang-remang. Hermione selalu menyukai bau buku yang khas dan apek dan cahaya lampu yang lembut. Dia meletakkan kembali buku tua yang menarik kembali ke rak, lalu duduk kembali di kursi berlengannya dan bernapas lega karena menyelesaikannya. Esai ramuan selalu membuatnya stres.

Kilatan sesuatu menarik perhatiannya. Seberkas sinar bulan menyinari sebuah buku hitam tua. Jelas, buku itu ditinggalkan di tepi rak, kenapa orang tidak bisa menjaga perpustakaan tetap rapi? Hermione mendengus kesal, dia mengambil bukunya dan membolak-baliknya tanpa minat. Tidak ada yang tertulis disana. Mengapa buku kosong ada di perpustakaan? Pikir Hermione kebingungan. Mungkin saja buku itu bisa dieja untuk mengungkapkan
apa-apa atau buku itu memiliki kekuatan atau bakat lain untuk itu. Hermione mengambil pot tinta dari meja di dekatnya, dia mencelupkan pena bulunya kedalam tinta, dan dengan agak hati-hati, menulis:

Reveal your secrets

Hermione menulisnya dengan tulisan miring-miring, beberapa kata muncul dari sudut:

Jumat, 1 Januari 1943

53 tahun yang lalu, pikir Hermione. Sepertinya itu buku harian. Apa itu? Kemudian zat merah mengalir dari buku harian itu, membasahinya, dan itu segera tertutup sendiri. Hermione menjatuhkan buku harian itu tetapi kabut besar menutupi pikirannya; dia bisa melihat Harry dikamar mandi Myrtle, seorang anak laki laki tinggi dan sangat tampan yang menutup mata seorang gadis yang dia kenal, sahabatnya, Ginny, lalu seekor ular besar yang kotor... dan kemudian tidak ada apa-apa.

Di perpustakaan, 1943...

Seorang pemuda tinggi dan tampan sedang duduk di kursi berlengannya.

Tom Riddle sedang belajar dengan rajin, matanya yang berwarna biru gelapnya sedang memindai halaman buku yang mulai menguning. Semua berjalan biasa saja, ketika tiba tiba ada bunyi gedebuk yang cukup keras dan dekat.

Brukk!

Tom menyipitkan mata curiga dan waspada, Apa ada orang disana? Ataukah ada mata mata di Hogwarts? Tapi itu tidak mungkin,  Hogwarts sudah dilindungi dengan banyak sihir pelindung terhadap
Penyihir - yang - tidak - diundang. Bahkan penyihir terbaik di Hogwarts tidak bisa "berapparate" dan "disapparate" kecuali peri rumah. Lalu siapa yang ada disana?

Tom menyipitkan mata curiga, dia adalah anak yang ingin tahu, dan sangat cerdas untuk usianya, dan memutuskan untuk mencari tahu hal itu dan menyelidikinya sendiri. Dia berbelok di sudut, ke deretan rak berikutnya dan berhenti.

"Merlin!" 

Seorang gadis cantik dan mungil berbaring di lantai, seorang gadis yang tidak ia kenal, luar biasa, seorang gadis mungil dengan rambut brunette coklat indah, tertutup zat merah tua. Darah. Dia membungkuk di atasnya, memperhatikannya bahwa dia tidak bernapas. Dia menyentuh tangannya dengan hati-hati, tangannya cukup dingin tetapi dia tidak mati seperti yang dia duga.