Aku tersenyum saat sebuah suara merayap di telingaku. Terdengar berat, namun nada lembutnya membuatku tersipu. Kudengarkan berulang kali, pesan suara itu. Sambil berharap suatu saat nanti aku akan mendengarnya langsung dari mulutmu, di dekatmu.
Aku tersenyum saat sang pemilik suara itu membalas pesanku. Detak jantung yang semula normal, kian memburu. Aku tak tahu apa yang terjadi pada diriku. Ini tak bisa dibilang jatuh cinta, sebab aku hanya menyukai suara itu. Namun, sebuah emoji kuning yang tersenyum membuatku membayangkan, kita akan berkelana mengarungi dunia tanpa nama. Bersama suara dan tawamu.
Aku terpaku saat kau bilang, kau sedang mencintai seseorang. Bukan aku, tentu saja. Aku tak berani berharap untuk itu. Pikiranku mengawang, bayangan tentang petualangan kita telah hilang. Wajahmu yang kubayangkan dari suara berat itu kini berdiri di samping seseorang yang tak kukenal. Tanpa sadar, aku telah menaruh perasaan. Bukan hanya pada suaramu, tapi pada dirimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita yang Pernah Kutulis
Historia CortaAku lupa pernah nulis cerpen beberapa bulan lalu. Menarik juga pas kubaca, tapi agak kesal karena ternyata ceritanya belum selesai. Akhirnya aku lanjutkan. Oh iya, aku nulis ceritanya random. Maaf kalau agak aneh. Hehehe. Terima kasih telah membaca.