"Eughh,sakit banget anjing"lirih suara gadis yang baru bangun dari tidur panjangnya.
"Ini dimana anjing"batin gadis itu dengan bingung.
Cklek
pintu terbuka melihatkan dua orang tua baya dan ke tiga remaja. Dua di antara mereka menatap gadis yang baru bangun dari tidur nya dengan tatapan benc.i"Gue pikir lu udah mati"tanya salah satu dari mereka dengan sinis sambil melipatkan kedua tangan nya di dada.
"Kalau gue mati, gue udah di dalam peti mati." Ucap gadis itu dengan memutarkan kedua bola matanya.
Gadis itu menatap mereka tanpa minat. Satu persatu manusia yang ada di hadapannya di tatap dengan sangat teliti. Dari atas hingga bawah.
"Kalian salah ruangan?"tanya gadis itu ke arah mereka.
"Enggak kak, kita enggak salah ruangan." Ucap gadis yang memyempil di antara dua remaja di hadapannya.
" Sejak kapan gue punya adik? Lu salah orang kali. Gue anak terakhir." Ucap gadis yang duduk di atas ranjang rumah sakit dengan mata tertuju ke arah gadis lain. Gadis lain yang menatap mata tajam gadis itu lantas menundukkan kepalanya dan mencengkram erat jaket yang ia kenakan.
" Bisa ga sih lu ngomong dengan lembut hah. Lu bikin adik gue sedih." Seru remaja laki laki yang sedang memeluk adik nya yang sedih.
" Adik lu baperan. Lagipula gue ngomong lembut selembut pantat bayi." Ucap gadis itu dengan sinis.
"Kalau kalian udah enggak ada urusan di sini silahkan keluar dari ruangan ini. Gue butuh istirahat. Lagi pula gue ga kenal sama kalian semua. Jadi percuma kalau kalian ada di sini." Ujar gadis itu dengan tangan melipat di atas dada.
"Sayang,kamu ga ingat mama?"tanya wanita paruh baya itu.Gadis itu pun langsung menoleh kan wajahnya ke arah wanita paruh baya itu. Gadis itu hanya menggelengkan kepalanya dan kembali rebahan di atas ranjang miliknya. Menutup dirinya dengan selimut dan kembali ke alam mimpi.
" Ma mending kita pergi aja dari sini. Lagi pula anak sialan ini aja ga tau diri udah di jenguk tapi malah kayak gini." Ucap seorang remaja laki laki yang menggunakan jaket hitam. Wanita paruh baya menatap putrinya yang tertutup selimut itu dengan sendu.
" Pa, panggil dokter pa." Perintah wanita paruh baya itu kepada pria yang ada di sampingnya. Pria itu lantas menekan tombol yang ada di samping gadis itu.Dan tidak lama kemudian dokter pun masuk dan menyuruh keluarga gadis itu keluar karena dokter itu ingin memeriksa keadaan gadis itu.
Cklek
Dokter pun keluar dari ruangan dan menatap keluarga pasien.
"Dokter, bagaimana keadaan Putri saya?"tanya wanita paruh baya itu ke arah dokter.
" Putri tuan besar dan nyonya besar sedang tidur. Jadi jangan panik dengan keadaan putri tuan besar dan nyonya besar."jawab dokter itu kepada keluarga tuan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AURALAS (REVISI BERJALAN)
Fiksi RemajaTransmigrasi 1 **** Stacey Auraro Yolanda Alvear.Seorang gadis yang dibunuh secara kejam oleh keluarganya karena hal sepele membuat arwah Auraro masuk ke dalam tubuh orang lain ▆ ▆ ▆ ▆ ▆ ▆ ▆ ▆ ▆ ▆ ▆ ▆ Ralasthia Vivianne Regine Arfeoz.Seorang gadis...