CHPT 4 (REVISI)

7.9K 510 8
                                    

"Argh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Argh." Teriak seseorang membuat kesibukan anggota keluarga terhenti. Mereka dengan serempak kecuali Ralas mendekati Kiran yang dimana tangan Kiran melepuh dan berwarna merah.

"Sayang ayo kita ke rumah sakit." Ajak sang mama kepada kiran.kiran pun menggelengkan kepalanya dan menjawab tidak kepada mama nya.

Plak

Bunyi tamparan terdengar dengan keras membuat mereka menengok siapa yang tertampar.

"Pasti lu kan yang buat adik gue kayak gini, iblis tetaplah iblis." Tunjuk vernoz ke arah Ralas.ralas memegang pipi yang barusan di tampar Vernoz lalu menatap Vernoz dengan malas.

Byur

Air teh tersiram ke depan wajah Vernoz membuat Vernoz menggeram marah dan menatap Ralas dengan tajam.

" Kayak nya mata lu buta, orang gue duduk nya deket sama nih kakek tua ( tunjuk Ralas ke arah kakeknya) gimana coba cara nya gue jatuhin tuh mangkuk. Aneh lu." Ucap sinis Ralas lalu mencomot ayam goreng yang ada di hadapannya dengan santai, seolah olah tidak terjadi apa pun di ruang makan tersebut.

" Tapi memang bener sih, bisa aja tuh pelayan kesandung. Jangan salahin Ralas kalau belum ada buktinya." Saut Matteo ( kakak kedua Ralas, Vernoz dan juga Kiran.

" Bisa aja tuh iblis nyuruh pelayan ini buat pura pura kesandung." Ujar Viona dengan tatapan sinis ke arah Ralas.

"Heh badut Amazon, gue aja amnesia gimana caranya gue nyuruh tuh pelayan buat pura pura kesandung. Gue aja kesini nanya sama bodyguard dimana ruang makannya. Biasanya sih yang ngomong gitu pelakunya." Ucap Ralas dengan santai. Ralas berdiri dari duduknya lalu mencomot 3 ayam dan membawa 3 ayam itu ke kamar miliknya.

"Kembali ke kursi masing masing,sayang bawa Kiran ke kamar dan obati lukanya"perintah papa Ralas kepada semuanya.mereka pun langsung duduk di kursi masing masing dan mama Ralas mengantarkan Kiran ke kamarnya dan tidak lupa di obati nya luka Kiran.

*Di kamar ralas

Ralas duduk di pojok kamar nya dengan ayam yang ada di depan tubuhnya.

" Enak banget nih ayam. Ayam mahal keliatan nya." Ucap Ralas saat memakan ceker ayam yang ia bawa.

"Anjing banget tu vernoz pipi mulus gue hikss sialan"air mata Ralas turun tanpa di suruh bukan karena menangis di tampar oleh abangnya tetapi karena pipinya sudah tidak mulus alias berwarna merah.

" Tuh badut sapa ya? Anak haram apa sepupu nih tubuh? Kayak nya benci banget sama gue. Bukan gue sih tapi Ralas." Monolog Ralas dengan masih memakan ayam yang ia ambil.

" Mommy apa kabar ya. Kalau mommy di sini gue pasti bagi nih ayam ke mommy. Pasti mommy menderita. Gue bakalan bawa mommy gue kesini biara mommy gue bahagia."

*Kediaman keluarga Alvear

*Kediaman keluarga Alvear

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AURALAS (REVISI BERJALAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang