O3. 4Love, 5J

59 12 8
                                    

"LO$ER=LO♡ER"

***

Kantin yang semula biasa-biasa saja, sekarang harus berisik karena kehebohan para siswi yang berteriak-teriak saat kedatangan lima most wanted milik SMA ANTARIKSA!

4 love, 5J, adalah nama fandom yang dibuat khusus para pemuja kelima cowok tersebut. Alih-alih, mereka melihat cowok ganteng kaya lagi lihat topeng monyet. Benar-benar heboh banget!

Ah, boleh tolong ganti kata topeng monyet? Karena Jaemin, Jeno, Jay, Jake dan Juyeon terlalu tampan buat disebut topeng monyet. Mereka itu pangeran milik ANTARIKSA.

Seperti biasa kelima cowok itu segera berjalan tanpa mempedulikan sekitar. Bukannya mereka sombong, hanya saja sekecil apapun respon yang mereka berikan akan menjadi bahan gosip yang dilebih-lebihkan.

"Ini kantin udah kaya lautan manusia,"

"Maksud lo lautan para cewek-cewek caper?"

"Tahun kemaren berasa kaya artis, tahun sekarang naik level berasa kaya buronan."

"Buronan pada mama muda?"

"Buronan para kriminal!"

"HAHAHAHA..."

Beberapa meja kantin SMA ANTARIKSA memang di desain berbentuk bulat berwarna coklat dengan kursi bulat berwarna senada. Berbeda dengan meja dipojok kanan– tepatnya di samping Bu Suk penjual pentol mercon– meja kotak berwarna hitam sekaligus kursinya itu official hak milik mereka.

Iya, mereka yang katanya merasa kaya buronan itu.

"Gua ngerasa kaya pisang yang lagi ditatap lapar para monyet ," ujar Jake merasa jengah karena para siswi yang tidak henti-henti memotret dirinya beserta teman-temannya.

Jake yakin kok selama setahun ini mukanya tidak berubah bentuk sampai menjadi hulk, karakter favoritnya. Jadi, mengapa tahun ini masih saja mereka memotret dirinya, sih?

"Jaga ucapan lo, bruh. Mereka itu biarpun monyet ya monyet cantik. Monyet yang mempunyai standar khu––"

"Halah! Monyat monyet monyat monyet! Duduk lo jenong!"

Jeno menatap Jaemin tajam, tidak suka panggilan kecilnya disuarakan. Nana Jaemin, teman Jeno sejak orok itu hanya melengos pergi, tidak peduli akan tatapan Jeno. Baginya ketentraman cacingnya adalah Number One!

"Makin lama berasa gak punya waktu buat rasain suasana tenang, adem, ayem, hadeh..." suara Juyeon terdengar pasrah, cowok itu teringat kembali dua orang gadis yang dengan sengaja menyentuh tangannya.

Tidak! Bahkan keduanya menggenggam tangannya kemudian cekikikan kegirangan.

"Pindah aja gak, sih?" Kali ini Jay buka suara, dalam hati cowok itu biasa saja, benar-benar tidak peduli.

"Pindah kantin maksud lo?" Jake bertanya.

"Pindah ke SMA AURORA, lah, tempat si macan kita menimba ilmu, anjay hahahaha..." Jay itu kadang garing, yang menurutnya lucu pasti selalu diakhiri tawa.

Plak!

"WADOOH ANJ–!"

Jaemin baru datang langsung menggeplak kepala Jay pake buku tagihan utang yang dia pegang, "Ada nyamuk, Jay."

"JHAHAHAHAHAHA MAMPOS TAH!"

"Ini baru cocok diketawain, Jay." timpal Jake.

"Akhlak lo minim."

HYËRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang