5

936 197 6
                                    

Hallo guys, apa kabar nih? Gak kerasa udah lama ya ngilang dari lapak ini hehehe :'

Harusnya ini update kemarin tapi aku mendadak ada keperluan, jadi proses editing-nya agak ketunda deh 🤧


Happy reading!^^



~°~°~



Suara yang disiarkan dari televisi menggema di seluruh ruangan. Rumah terasa lebih sepi jika tidak ada Yeonmi. Hanya suara televisi yang membuat rumah terasa lebih hidup. Ohh ... juga suara detakan jam dinding yang terus berputar.

Wonwoo dan (Y/n) duduk berdampingan sembari menatap layar televisi. Di antara mereka tidak ada pembuka obrolan untuk memecahkan keheningan. Satu larut dalam pikiran, sedang satunya sibuk dengan menonton acara yang sedang disiarkan.

Ponsel wanita itu terus bergetar. Entah sejak kapan ponsel itu beralih pada mode getar. Tatapannya tertuju pada layar ponsel, melihat pesan yang baru saja dirinya terima. Ia sempat merasa canggung di depan Wonwoo. Wanita itu beberapa kali melirik pria di sampingnya dengan ujung matanya. Takut pria itu mempertanyakan dengan siapa ia bertukar pesan. Namun, Wonwoo sama sekali tidak terganggu.



Kim Mingyu

Sedang apa?

Hanya menonton



Setelah membalas pesan wanita itu menyimpan ponselnya dan kembali menatap layar televisi. Sesekali melirik ke arah Wonwoo.

Hari ini Wonwoo tidak bekerja. Di hari liburnya itu ia hanya disibukkan dengan mengantar Yeonmi. Selebihnya ia memiliki (Y/n) yang membantu dalam pekerjaan rumah. Maka dari itu ia hanya menonton televisi bersama wanita itu.

"Biasanya apa yang kau lakukan di hari liburmu kalau Yeonmi sekolah?” Wanita memberanikan diri untuk memecah keheningan.

Wonwoo menoleh, diam beberapa saat sebelum menjawab, "Biasanya mengerjakan laporan, membersihkan rumah, setelah itu menjemput Yeonmi dan mengajaknya bermain."

Wanita itu mengangguk kecil. "Pasti melelahkan bagimu, menjaga Yeonmi dan bekerja."

Wonwoo menggeleng. "Tidak, tidak melelahkan. Yoenmi sangat penurut, terlebih lagi tidak mudah rewel. Lagi pula kuanggap Yeonmi anakku sendiri kalau kau penasaran.

Senyuman di bibir wanita itu mengembang seketika. Wonwoo membalas senyuman itu kemudian kembali menatap layar televisi.

Ponsel wanita itu kembali bergetar. Buru-buru ia membuka ponsel.



Kim Mingyu

Boleh aku mengajakmu makan siang?



Wanita itu kembali melihat Wonwoo, tetapi pria itu masih menatap televisi. Sama sekali tak memberinya lirikan.



Kim Mingyu

Aku akan menjemput Yeonmi

Ya sudah, jemput dulu Yeonmi
Setelah itu kita jalan-jalan bersama bagaimana?



Melihat isi pesan itu ia tidak cepat-cepat membalas. Ia menyimpan ponsel dan terdiam sejenak.

Mingyu sangat to the point. Pria itu rupanya serius ketika berkata ingin lebih dekat dengannya. Meski terbilang baru mengenal, wanita itu merasa dirinya mempunyai teman sebaya yang baik. Wanita itu mulai nyaman dengan sikap Mingyu. Pria jangkung itu secara tiba-tiba mengajaknya pergi. Kalau saja ia sendirian di rumah, ia pasti dengan mudah menyetujui ajakan itu. Namun saat ini Wonwoo sedang libur kerja.

배신 (Baesin) [Seventeen Imagine Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang