"Kriiiiiiiiing"
Bel istirahat berbunyi, semua anak-anak berhamburan menuju kantin. Tapi tidak untuk seorang anak baru di kelas X IPS II. Ia hanya tetap duduk dibangkunya dengan menelungkupkan kepala diatas kedua lengan yang terlipat diatas meja."Hey"
.....
"Hey"
.....
"WOY, ANAK BARU"
"Apaan sii anjiir kaget tau gak!"
"Ke kantin gak?"
"Gak"
"Kenalin, gue Kayla" ucapnya sambil mengulurkan tangan
"Cyra"
Ternyata namanya Cyra, seorang anak baru di SMA Pertiwi, Bogor.
"Sorry ye gua ngagetin, abis lo denger musik kenceng banget, awas budeg"
"Selow"
"Woy Kayla, mo ke kantin kaga?" ucap seorang laki-laki yang ternyata dari tadi berdiri diambang pintu
"Eh iyaa iyaa tunggu gua Ray, Cyra gue ke kantin yaa. Jan bengong aja, kelas ini banyak setannya" ucap Kayla yang kemudian sedikit tergesa keluar kelas karena takut ditinggal Rayyan.
Cyra tak menimpali apapun. Ia kembali mendengarkan musik hingga bel kembali berbunyi yang menandakan pembelajaran akan segera dimulai kembali. Anak-anak kembali ke dalam kelas dengan riuh. Cyra yang sedari tadi memasang earphone ditelinganya segera melepas dan memasukkannya ke dalam tas.
Meskipun ia duduk dibangku paling belakang, Cyra tidak suka mencari masalah di sekolah, terlebih ia adalah anak baru di sekolah ini.
*****
*Setelah jam sekolah selesai, di warung mpok Idah*
"Eh Kay, tadi nanya apa sama anak baru?" tanya Rayyan yang tadi menunggu Kayla diambang pintu
"Oh tadi gua ajak ke kantin. Ga mau dia"
"Saha ngaran na?" timpal Hoshi anak Bandung yang nyasar di kota hujan ini
"Cyra, betewe yah irit banget ngomongnya"
"Gua aneh deh, ko dia ga perkenalan dulu gitu si di depan, kan biasanya juga anak baru mah dikenalin dulu sama wali kelas" saut Bella yang juga penasaran dengan anak baru tersebut
"Tau deh, tapi kayanya anaknya dieman banget yaa" kata Zahir
"Namanya juga anak baru hir"
"Tapi bisa aja emang irit ngomong, kek si Ezra noh. Iya ga boss Ezra?"
"Ngapain si ngurusin sifat orang, dah ah gua mo balik ni, masih ada yang mo dipesen ga?"
"Ga ada ra, udah cukup hari ini. Ntar kalo lo bangkrut berabe"
"Yaudah, mpok jadi berapa?"
Mpok Idah segera memberi nota atas pesanan mereka. Ezra segera membayar dan membereskan buku-bukunya, lalu memakai kembali hoodienya bersiap untuk pulang
"Tiati bro, thankyou hari ini"
"Selow"
Ezra segera meninggalkan warung, pergi ke parkiran dan pulang.
*****
Sementara itu, di rumah Cyra
"Bundaaaa, Cyra pulang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rinai
Teen FictionSaat orang lain bilang masa sekolah menengah adalah waktu paling menyenangkan. Tapi tidak bagi seorang Cyra Zalika yang harus kehilangan banyak hal saat itu. Kehidupan sekolah menengah yang menjadi impiannya harus berakhir menjadi mimpi buruk saat i...