3

19 7 6
                                    


Dira masih menunggu dan tak lama ada mobil yang berhenti tepat di depannya. Dan itu membuat Dira takut, karena ini hari pertama dia dijakarta Dia nggak tau daerah jakarta.

"Fahri?"...

***
Flasback on

"Kek nya mau hujan".batin Fahri melihat langit yang sedikit gelap sebelum masuk mobilnya sementara sahabatnya sudah terlebih pulang duluan. Dan sesaat Fahri masuk mobilnya ternyata hujan mengguyur mobilnya begitu cepat tanpa gerimis terlebih dahulu.

Fahri melajukan mobilnya keluar dari halaman sekolah yang sudah sepi. Tepat di samping pagar sekolah Dia melihat cewek yang sudah kedinginan menunggu di halte dekat pagar sekolah.

"Bentar itu bukannya?".gumam Fahri mengingat siapa cewek yang ada di halte itu.

"Dia anak baru itu kan? Apa Dia belum dijemput. Ini udah jam 5 bentar lagi malam".gumam Fahri sambil melihat jamnya.

"Gue samperin nggak ya? Ini udah sepi lagi".

Fahri ingin melajukan mobilnya tanpa perduli dengan Dira tapi Dia masih memiliki hati. Dia nggk tega biarin Dira sendirian.

Flasback off

"Fahri?"gumam Dita melihat Fahri yang turun dari mobilnya sambil membawa payung.

"Ngapain?".

"Ha?"tanya Dira bingung.

"Lo disini?".

"Maksudnya? Yang jelas kalau ngomong. Aku nggak ngerti".tanya Dira lagi.

"Hufftt... Lo ngapain disini? Nggak pulang?".

"Lagi pesan taksi online tapi dari tadi di tolak terus. Ayah Aku nggak bisa jemput".

"Hmm".

"Bareng nggak?".

"Nggak usah, Aku coba pesan taksi online lagi aja. Aku nggak mau ngerepotin Kamu".

"Terserah".ucap Fahri lalu balik ke mobilnya. Tapi sebelum balik Fahri mengucapkan sesuatu yang buat Dira merubah pikirannya.

"Taksi nggak akan ada".ucap Fahri lagi dan berlalu dari hadapan Dira.

"Maksudnya?".gumam Dira tapi ketika dicerna nya memang sepertinya taksi nggak akan ada. Mengingat dari tadi taksi yang Ia pesan selalu di tolak.

"Bentar, Aku mau numpang".ucap Dira ragu tapi mau nggak mau Dia harus pulang hari semakin gelap tadi juga Ayahnya nggak bisa jemput.

"Masuk".perintah Fahri tanpa melihat kebelakang lalu masuk ke mobilnya meninggalkan Dira yang masih bingung cara masuk ke mobil Fahri karna hujan deras.

Tiit...tiit...
Klakson Fahri berbunyi tanda perintah untuk Dira masuk. Dan yap Fahri tau kenapa Dira belum juga masuk. Bodoh, rutuk dirinya karna hari sedang hujan lebat yang ada Dia bakalan kehujanan. Dan Fahri kembali turun dari mobil membawa payung satu lagi untuk Dira. Beruntungnya Dia selalu membawa payung 2 untuk berjaga-jaga.

"Hm.. ni pake".

"Makasih".ucap Dira dan Fahri segera masuk ke mbilnya lagi didikutin Dira yang memilih duduk dibelakang.

Fahri melihat dari kaca mobil dengan melihat Dira yang duduk di belakangnya.

"Gue bukan supir Lo. Pindah".ucap Fahri membuat Dira yang baru saja duduk merasa nggak enak hati.

"Maaf, Tapi Kita..".

"Pindah atau Lo turun".

"Mmm... Oke, Aku pindah".

Dan kemudian Dira turun lalu pindah ke kursi depan. Dan Fahri langsung mengemudikan mobilnya dengan santai.

"Kenapa?".tanya Fahri melihat Dira yang grasak-grusuk dengan ekor matanya.

"Ha? Nggak papa cuma sedikit dingin aja".jelas Dira sambil mengusap tangannya.

Fahri yang melihat Dira selalu mengusapkan tangannya. Fahri mengecilkan ac nya supaya tidak kedinginan, namun itu tidak terlalu mempan dan Fahri mengambil jaket yang ada digantungkannya di sandaran kursinya.

"Pake".ucap Fahri dan memberi jaket nya.

"Ha, nggak papa kok. Nggak usah, Aku masih bisa tahan".

"Pake".ulang Fahri lagi dan itu membuat Dira memakainya.

"Dimana rumah Lo?".

"Di Jalan Pratama Blok B1, Kamu tau?".

"Hm".ucap Fahri singkat. Jelas Fahri tau karena itu alamat rumahnya yang hanya berbeda blok dari rumah Dira. Rumahnya berada di blok E5 yang memiliki jarak lebih jauh dari Dira.

Di dalam mobil, Dira hanya menatap kearah jendela dan entah kenapa jantungnya saat ini berdetak lebih cepat tapi Ia terus berusaha rileks supaya Fahri tidak curiga. Tanpa terasa hampir 30 menit di perjalanan dan saat ini Dira sudah di depan rumahnya hujan pun sudah berhenti.

"Sampai".

"Iya, makasih atas tumpangannya".

"Hm".

"Assalamualaikum".

"Wa'alaikumussalam".ucap Fahri lalu segera pergi dari rumah Dira meninggalkan nya yang masih menatapnya dari kejauhan melalui kaca mobilnya.

Dan setelah Fahri pergi, Dira masuk kerumahnya. Ia ingin segera mandi dan beristirahat lebih cepat, hari pertama sekolahnya membuatnya sedikit lebih capek.

"Assalamualaikum Bun, Dira pulang".

"Wa'alaikumussalam Dir, pulang sama Ayah?".tanya Bundanya yang masih membereskan dapur tanpa melihat Dira

"Nggak Bun, tadi Ayah telpon masih ada kerjaan".

"Terus pulangnya sama siapa? Taksi".tanya Bundanya.

"Nggak pulang sama taksi Bun. Dira keatas ya Bun mau bersih-bersih".

"Yaudah keatas gih, Dira bentar".

"Kenapa Bun?".

"Itu Kamu pake jaket siapa?".

"Ha jaket?".tanya Dira dan baru sadar kalau Dia masih pake jaket Fahri.

"Iya itu jaket siapa? Itu kayaknya jaket cowok. Ini hari pertama Dir masak Kamu udah punya cowok?"tanya Bundanya.

"Dira nggak ada cowok Bun, ini jaket cowok yang antar Dira pulang. Tadi hujan lebat dan taksi selalu tolak pesanan Dira jadi Dia kasih Dira tumpangan untuk pulang".

"Oo yaudah gih sana bersih-bersih habis itu turun bantuin Bunda siapkan makan malam".

"Oke Bun".

Lalu Dira naik ke atas dan masuk ke kamarnya. Dikamar Dia menjatuhkan badannya diatas kasur.

"Hufftt hari ini capek banget".ucap Dira sambil menutup matanya dan merebahkan badannya.

"Oh iya jaket Fahri masih sama Aku. Tadi Aku lupa lagi balikin jaketnya".gumam Dira dan bangun lalu melihat jaket Fahri yang ada di tepi kasurnya.

"Aku cuci aja kali ya, baru balikin ke Dia lagi".pikir Dira sejenak.

"Tapi jaket nya wangi banget pengen pake terus deh rasanya".gumam Dira sambil tersenyum dan menyium jaket Fahri.

"Astaghfirullah Dir, ingat-ingat Dir nggak ada suka-sukaan. Pacaran dilarang tapi kalau selipkan namanya dalam do'a boleh kali ya?".gumam Dira lagi.

"Dir, kalau udah selesai bersih-bersih jangan lupa turun bantuin Bunda dulu".teriak Bundanya.

"Astaghfirullah lupa belum mandi".

"Iya Bun, sebentar lagi Dira turun".balas Dira lalu segera mandi dan membantu Bundanya di dapur.

Bersambung
...

BERTEMU KAMU (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang