Sudah dua minggu Maura bersekolah di JHS, akan tetapi dia sama sekali tidak bertemu dengan Mahennya. Sungguh dia sangat merindukan lelaki itu, tapi apa boleh buat dia sama sekali tidak tau caranya harus bagaimana. Bahkan wajahnya saja dia tidak ingat betul.
Tok.... Tok..... Tok....
"Sayangg, ini bunda. Buka pintunya! ". Ucap Resti sambil mengetuk pintu
" Buka aja bund, pintunya gak dikunci ko". Saut Maura yang baru selesai mandi
Cklek
"Kebetulan kamu udah mandi, nih bunda bawain gaun buat nanti kamu pake pas acara makan malam". Ucap sang bunda yang menenteng sebuah kantung belanja
" Emang acara apaan bund? Sekarang aja Rara udah lapar, kalau ada acara gitu biasanya kan lama". Jawab Maura sambil memilih pakaian di lemari
"Nanti abis isya. Orang cuma makan malam biasa sama keluarganya Ardi, masih ada waktu satu jam lagi buat kamu ganjel sama jajanan gih, beli martabak atau roti bakar kek". Saran Resti
" HAH?! sama papa Ardi? Berarti ada Mahen dongg". Kaget Maura yang refleks langsung teriak
"Ih gausah teriak juga! Kuping bunda sakit nih. Pokoknya kamu dandan yang cantik ya sayangg". Titah Resti tanpa mau dibantah
" Ay ay captain pasti". Jawab Maura bersemangat
"Kalau gitu bunda keluar dulu, nanti kalau mau jajan jangan lama-lama, cemilan di kulkas juga ada baru tadi bunda isi dari supermarket". Jelas bundanya
" Iya nanti Rara nyari di kulkas aja". Jawab Maura
Sementara di kediaman Sanjaya, Aldo tengah bersiap di depan cermin memperhatikan penampilannya. Sengaja dia tidak membuka penyamaran nerd nya, karena dia akan berkata jujur pada gadisnya malam ini. Senyuman yang tidak pernah berhenti dari wajahnya, membuat dia terlihat lebih manis dari biasanya.
"Kira-kira reaksi dia nanti pas liat gue gimana ya?". Monolog Aldo sambil membenarkan kemejanya
"Ahh ga sabar banget gue, pasti malem ini dia cantik banget". Lagi lagi Aldo bermonolog
" Anak mama, ngapain ngomong sendiri depan cermin? Mau latihan pidato hah? ". Ucap Rina yang datang dari arah pintu kamar
" Kalo masuk itu ngetuk pintu dulu mah". Peringat Aldo kepada mamanya yang hanya di balas cengiran lebar oleh Rina
"Kalo udah siap turun ke bawah, papa kamu udah nungguin". Titah Rina pada Aldo
" Iya ini bentar lagi beres, mama duluan aja ke bawah". Jawab Aldo yang masih sibuk merapihkan bajunya
"Yaudah mama duluan, awas jangan lama! ".
Setelah dirasa cukup, Aldo akhirnya memutuskan untuk turun. Dia memakai kemeja hitam yang dibalut dengan jas warna maroon dan bawahan jeans warna hitam. Walaupun masih berdandan culun, dirinya terlihat sangat manis.
" Yaampun Al, kamu mau ketemu sama Maura loh. Masa dandanan masih cupu begini". Omel Ardi yang tak habis pikir dengan jalan pikiran anaknya
"Biar dia tau kalau Aldo itu temen sebangku nya di kelas, nanti juga Aldo bakal jujur ko sama Nia". Jawab Aldo jujur
" Udah lah pa, dia masih tetep manis ko gak culun-culun banget". Bela Rina pada anaknya
"Yaudah terserah kamu lah! Yuk langsung berangkat sekarang aja, takutnya macet soalnya ini malam minggu". Ajak Ardi yang kemudian masuk ke dalam mobil diikuti istri dan anaknya
Memang jalanan malam ini lumayan ramai, maklum saja malam minggu seperti ini banyak remaja yang nongkrong ataupun sekedar jalan-jalan. Butuh waktu sekitar 30 menit di perjalanan, akhirnya mereka sampai di kediaman Aleski. Gerbang seketika di buka oleh seorang satpam, Ardi langsung menurunkan kaca mobil untuk menyapa satpam yang bertugas.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOYFRIEND CUPU [ON GOING]
Teen FictionSeorang pria yang terkenal cupu dan dingin, membuat dirinya banyak dijauhi siswa sekolah.Tak jarang ia juga mendapatkan perbuatan yang tidak senonoh dari murid lainnya. Pria tersebut bahkan satu satunya siswa yang tidak memiliki teman. Namun, kedata...