CHAPTER 07

308 9 1
                                    

Jam menunjukan pukul 06.00 WIB, Maura sudah siap dengan seragam sekolahnya hanya tinggal turun kebawah untuk sarapan pagi. Tidak lupa dia juga memasukan perlengkapan atribut untuk upacara nanti.

"Selamat pagi bundaa, selamat pagi bi Nia". Sapa Maura

" Selamat pagi sayang/de Rara". Jawab Resti dan bi Nia bersamaan

"Masaknya udah beres belum? Kalo belum mau Rara bantuin

" Ini tinggal nunggu mateng aja, kalo mau bantuin aja bi Nia pindahin makanan ke meja makan abis itu bekas masaknya dicuci". Titah Resti pada anaknya

"Ini aja,de Rara bawa piring makanan ke meja, biar bibi yang nyuci wajan bekas masaknya". Jawab bi Nia sambil menyodorkan beberapa piring makanan

" Ashiapp bi, yang lainnya taro disitu dulu nanti Rara bawa bolak balik dua piring ".

" Yaudah bibi taro yang lainnya disini, ini juga buahnya udah dicuci ko". Respon bi Nia memberi tahu anak majikannya

"Iya bi, ini Rara mau bawa dulu ke meja makan". Jawab Maura sambil membawa 2 piring meninggalkan dapur

" Bi! Ini masakan udah mateng,tolong sekalian cuci wajannya ya biar sekalian saya bawa makanan yang lain ke meja makan. Bibi nanti ikut sarapan juga sama kita". Titah Resti pada asisten rumahnya

"Iya bu, nanti saya menyusul". Jawab bi Nia sopan

" Kalo gitu saya duluan ke meja makan ya, sekalian mau panggil mas Ales". Pamit Resti yang kemudian pergi meninggalkan dapur

Sementara di kediaman Sanjaya, keluarga kecil itu tengah asik melaksanakan sarapan pagi di meja makan dengan hangat. Banyak pertanyaan-pertanyaan random dari kedua orang tua Aldo mengenai Maura.

"Terus kenapa kamu masih dandan cupu gini si Al? ". Terdengar pertanyaan Ardi yang terheran dengan tingkah anak tunggalnya

" Ya udah terlanjur nyaman pah, emang kenapa sih? ". Tanya balik Aldo

" Yakan kamu sekarang udah pacaran sama Maura, gimana kalo nanti dia malu ngakuin kalo kamu pacarannya dia? Yang malu siapa? Pasti kamulah". Jawab Ardi overthinking

"Lah mama yakin Maura gak gitu ah pah". Timpal Rina tak sepemikiran dengan suaminya

" Tuh dengerin mama! Rara gabakal kaya gitu".

"Iyadeh iya, cepet habisin makanannya, biar Maura gak nunggu lama dijemput sama kamu". Titah Ardi pada Aldo

" Sekarang kamu mau bawa kendaraan gitu ceritanya hm? ". Goda Rina pada anaknya

" Iyalah ma, orang Al udah janji mau jemput Rara masa pake angkot". Jawab Aldo mendelik

"Ya kali aja gitu biar makin wah penyamarannya. Nanti dikasih judul" Boyfriend cupu menjemputku dengan angkutan umum" Hahahah". Ucap Rina yang mengundang tawa dirinya dan Ardi

" Terus kamu mau bawa motor apa mobil? ". Celetuk Ardi di sela-sela tawanya

" Pengennya si motor, tapi kan Rara pake rok jadi takut ga nyaman". Jawab Aldo jujur

"Pake mobil aja, nanti ambil kuncinya di mang Ujang". Titah Ardi pada Aldo

" Yaudah Al berangkat dulu ya mah, pah. Assalamu'alaikum ". Pamit Aldo dengan menyalimi tangan kedua orang tuanya

" Waalaikumsalam, hati-hati dijalan". Jawab kedua orang tuanya bersamaan

Keluarlah Aldo dari dalam kediaman Sanjaya dengan mengendarai mobil kesayangan nya menuju rumah Maura. Aldo berencana akan memberikan cincin yang kemarin sore ia beli pada Maura nanti di jalan. Senyuman manis terus terukir di sepanjang perjalanan Aldo, sungguh dirinya ingin cepat bertemu sang kekasih.

MY BOYFRIEND CUPU [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang