Prolog

1.2K 30 4
                                    

Aldo Mahendra Sanjaya atau kerap dipanggil dodo oleh murid Jaya High School adalah seorang cowok cupu yang dingin dan tak tersentuh oleh banyak kaum hawa. Dirinya kerap kali mendapatkan pembullyan dari murid yang nakal. Bukan karena Aldo takut untuk melawan, melainkan dirinya bertekad untuk tidak membalas perbuatan yang menurutnya menjijikan.

Aldo berasal dari keluarga terpandang, namun Aldo sendiri meminta agar orang tuanya tidak menyebarkan identitas aslinya. Sekolahan yang ditempatinya sebenarnya adalah sekolahan punya papahnya. Alasan Aldo menyembunyikan identitasnya karena mungkin banyak orang yang tidak akan percaya bahwa Aldo anak dari pemilik sekolah, terlihat jelas dari gaya berpakaian saja kalah jauh dari papahnya.Bukan karena dirinya tidak tahu fashion, melainkan dirinya sedang menikmati masa masa cupu nya dengan lancar. Aldo sebenarnya dia sangat tampan, memiliki hidung yang mancung, bibir yang pink alami, alis yang tebal, dan mata yang indah, namun itu semua iya tutupi karena janjinya dengan seorang gadis yang ia temui di taman 6 tahun lalu.

"Aldo, kamu jangan terus terusan mau di tindas sama orang. Kamu kira papa gak tau apa, kamu selalu di bully sama murid lain, papa selalu ngawasin kamu ya".Ucap Ardi Sanjaya, papa nya Aldo

" Udahlah pah, Aldo bisa jaga diri ko, bullyan kaya gitu mah belum seberapa. Nanti kalo udah kelewatan, tinggal papah keluarin aja".Jawab Aldo santai yang baru saja menyelesaikan makan malamnya

"Ubah penampilan kamu dong Al,biar kamu gak di bully lagi.Mamah gak tega kamu terus terusan di bully sama orang lain".Timpal Rina ibunya Aldo

" Lagian pake kacamata segala, emangnya kamu rabun? Enggak kan?".Ucap Ardi seperti meng intimidasi Aldo

"Mata Aldo nanti perih kalo gak pake kacamata, soalnya banyak cabe-cabean di sekolahan papa tuh. Udah ah Aldo mau cari angin keluar dulu, Assalamu'alaikum".

" Waalaikumsalam, dasar anak itu".Ucap Ardi sambil geleng geleng kepala

Aldo mengendarai motornya dengan kecepatan sedang sambil menikmati angin malam. Ia berniat mengunjungi taman karena tengah merindukan seseorang, hanya taman itulah tempat terakhir kalinya ia bertemu dengan gadis pujaan hatinya dulu dan bahkan sampai sekarang.

Tolonggg.... Tolonggg ada jambret!

Samar-samar Aldo mendengar suara orang meminta tolong, ia pun bergegas menghampiri asal suara tersebut. Dan benar saja dugaannya,ia melihat seorang wanita seusianya sedang berebut tas dengan seorang preman.

"Woy lepasin tas dia".Teriak Aldo sambil membuka helm fullface nya

" Cabut buru cabut! ".Ajak si pemimpin preman pada rekan kerjannya dan langsung menancapkan gas motornya menjauh

" Lo gapapa? "Tanya Aldo yang melihat gadis dihadapannya sedikit ketakutan

" Iiii-yya gapapa ko, makasih ya".Jawab gadis tersebut yang masih menunduk

"Udah gausah nunduk, sekarang lo udah aman".Titah Aldo yang masih setia menatap gadis dihadapannya

" Ahh iya makasih sekali lagi".Ucap gadis tersebut sambil menatap mata Aldo

Degg

Ah gak mungkin, gausah mikir aneh-aneh do,lo kalo lagi rindu berat suka ngehalu. Batin Aldo

"Nama lo siapa? ".Tanya Aldo tiba-tiba

" Emm nama aku, Maura".

"Ngapain malem-malem keluar, mana tempat sepi kaya gini".

" Niatnya mau ke taman, tapi lupa lagi jalannya. Soalnya aku baru balik lagi ke Jakarta".Jawab Maura jujur

"Oh yaudah, sekarang gue anter lo pulang aja soalnya udah malem gak baik kalo cewek jam segini masih diluar".Tawar Aldo

" Ehh gausah, takut ngerepotin".Tolak Maura halus

"Udah gapapa, buruan naik! ".Titah Aldo

Mau tidak mau akhirnya Maura menaiki motor Aldo yang menawari dirinya untuk mengantar pulang. Sebenarnya dirinya sangat ingin pergi ke taman karena pertama kali kembali ke tanah kelahirannya, ia akan mengunjungi tempat yang menurutnya meninggalkan kesan yang berarti.Sunyinya malam ditambah angin halus yang mengelus kulit, membuat suasana canggung diantara keduanya.Kurang lebih 10 menit motor Aldo sampai di depan rumah besar milik Maura.

" Makasih ya, emmm".Ucap Maura menjeda kalimatnya

"Aldo".Jawab Aldo yang mengerti maksud ucapan Maura

" Ah iya, sekali lagi makasih Aldo".
Ucap Maura tulus

"Hmm, gue cabut".Jawabnya dan kemudian meninggalkan Maura yang masih diam di depan pagar

Dia cupu tapi ngomongnya gaul banget,mana sosoan dingin lagi untung manis. Batin Maura sembari membuka pagar rumahnya.

" Assalamu'alaikum, Rara pulang".Ucap Maura sedikit berteriak karena tidak melihat orang

"Waalaikumsalam".Jawab Reno dan Resti kedua orang tua Maura

" Kirain gak ada orang, ternyata lagi berduaan disini toh".Goda Rara yang melihat kedua orang tuanya tengah bermesraan dengan saling menyuapi

"Gimana tadi di taman, masih seru kaya dulu enggak Ra? ".Tanya Reno mengalihkan topik pembicaraan

" Gimana mau ke taman yah, orang tadi Rara abis di jembret untung aja ada cowok yang nolongin Rara terus nganterin pulang deh".Jawab Maura jujur

"Astagfirullah, gimana keadaan kamu sekarang? Ada yang luka gak? Harusnya kamu kasih aja apa yang mereka minta asal jangan lukain kamu, uang bisa di cari tapi nyawa gabisa di beli Ra".Panik bundanya

" Alhamdulillah Rara gapapa kok bun, gak ada luka sedikit pun. Kan anaknya bunda kuat hehe".Jawab Maura sambil cengengesan

"Gimana ceritanya bisa di jambret? Perasaan kalo naik taksi pasti di dalem mobil aman gak bakal ada jambret".Heran Reno sambil terus berpikir

"Dari sini emang naik taksi yah, tapi Rara turun di kedai ice cream mau jajan dulu soalnya,terus kata orang deket dari situ ke taman, jadi Rara putusin buat jalan kaki ajadeh".

" Lain kali kalo malem-malem, kamu naik taksi aja biar aman".Nasihat Resti lembut

"Iya maafin Rara ya bunda, ayah, Rara janji gabakal ngulangin lagi".

" Yaudah cepetan tidur gih, besok kamu sekolah di sekolah baru.Jangan lupa siapin buat besok ya, biar gak kesiangan".Titah Reno

"Iya yah, Rara ke kamar dulu.Selamat malam bunda, ayah".Ucap Maura sambil mengecup pipi kedua orang tuanya.

MY BOYFRIEND CUPU [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang