Matahari pagi menyingsing memancarkan cahayanya menerangi dunia, indah kata yg tepat untuk mewakili pandanganku saat ini.
Berdiri di balkon apartemen seraya memperhatikan pemandangan diluar sana yg jauh lebih menarik.
"Engh" lenguan terdengar dari dalam sana.
Seseorang yg tergulung selimut di ranjang pun mulai bergerak bangun mendudukkan diri, aku hanya dapat memandangnya malas.
"Cepat pergi, bayaranmu sudah ku transfer" ucapku kembali memandang keluar.
"Baiklah baiklah, kau selalu kejam" sindirnya seraya beranjang memunguti pakaiannya.
"Aku mendengermu Felicia" sahutku memandangnya.
"Maafkan aku tuan, baiklah saya permisi dan terimakasih untuk bayarannya" ucapnya sambil mengedipkan matanya.
"Terserah" jengahku padanya.
Baiklah pertama mari berkelan dahulu aku adalah Andreas Damian Abiyantara, usia 27 tahun, pebisnis muda berbakat, dengan segudang prestasi, serta pemimpin dari Prime Group yg menjalankan bisnis di segala sektor sandang pangan dan papan.
Namaku sering muncul dalam majalah bisnis, banyak dari mereka mengajukan wawancara dan itu membuat jadwalku semakin padat.
Intinya aku pria tampan kaya yg di gandrungi para wanita, namun aku tak tertarik untuk terseret dalam berita gosip hanya untuk sekedar menjalin hubungan asmara.
Tak perlu salah paham wanita tadi hanya salah satu dari partner sex saja, mereka jalang yg aku bayar sesekali.
Beberapa di antara mereka mungkin berharap lebih dan mulai bersikap melewati batas, bila sudah demikian maka menyingkirkan mereka asalah jalan akhir.
Aku yg terbiasa hidup bebas tanpa kekangan dan perhatian keluarga tak pernah menerima pemahaman tentang menyalurkan perasaan, dalam perjalana hidupku ini banyak pendidikan yg telah ku tempuh namun hingga saat ini tak mampu memahami perasahaan orang di sekitarku.
Aku tau mereka marah, senang, sedih, kesal dan sebagainya namun tak memahami bagaimana harus merespon sikap mereka.
Tak mau repot biasanya aku hanya bersikap sopan sewajarnya namun mungkin masih di pandang tak tulus, kalimat yg menurutku tak bermakna bagiku, namun aku tetap mengucapkannya seperti kata maaf bila melakukkan kesalahan, dan termakasih bila kerja sama bisnis dapat terjalin.
Aku kembali dari lamunanku, matahari masih belum sepenuhnya muncul namun hangatnya sudah mulai terasa di permukaan.
Kembali kedalam untuk mengambil handphone di nakas, lalu menekan panggilan cepat.
Tut
"Selamat pagi tuan ada yg bisa saya bantu?" Tuturnya di sebrang sana
"Pagi Jhon, bawa dia ke kantorku hari ini" ucapku pada Jhon asisten pribadiku.
"Baik tuan, ada lagi?" Tanyanya
"Itu saja, aku akan ke kantor seperti biasa" sahutku lalu mematikan sambungan.
———————————————————
Tepat di luar apartemen Felicia wanita tadi sedang menggerutu kesal. Pemilik nama Felicia Adinata itu adalah wanita muda berusia 26 tahun dengan wajah cantik, tubuh molek bak gitar spanyol, seorang wanita karir yg memiliki jabatan sebagai CEO dari perusahaan properti.
"Sialan kau Andreas!"
"Ku pastikan kau akan menjadi milikku!"
Alasannya jelas karena ia masih gagal untuk memikat hati Andreas dan kembali diusir setelah kegiatan panas mereka semalam.
Sudah setahun terakhir ia mengenal andreas, berawal dari kerja sama bisnis yg dilakukan dan berakhir menjadi partner sex bukanlah keinginannya.
Namun ia akui ambisi mulai meningkat seiring kebersamaan mereka serta peningkatan perusahaannya, menciptakan rasa tak puas bila hanya hubungan gelap yg di milikinya.
Ia ingin andreas hanya menjadi miliknya, tak senang bila mendengar rumor mengenai kedekatannya dengan wanita lain, dan ingin menjadi satu-satunya wanita disisi Andreasnya.
"Lihat saja nanti kau akan mertekuk lutut di hadapanku"
———————————————————
Sosok gadis muda dengan wajah riang terpancar jelas nampak semangat mengawali pagi harinya dengan senyum cerah merekah menyusuri jalan menuju tempatnya berkerja.
Namun sepertinya hari menyenangkan tak selalu datang padanya, ketika beberapa orang dengan pakaian hitam serta mobil van mengikutinya.
Mulutnya di bekap dan pandangan seketika menghitam.
Apa yg terjadi pada gadis tersebut?
Apakah ini penculikan?
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You (END)
Short StoryKata yg tak pernah di ucapkannya untuk sebuah syukur Kata yg hanya di ucapkannya untuk formalitas semata Terimakasih Nayya Sep-2021