VI

0 0 0
                                    

"Nenek bagaimana bila kita bermain teka-teki?" Seruku memberi saran dengan berbisik saat berdiri di bekalang nenek.

"Baiklah apa itu?" Tanya nenek penasaran.

Tidak langsung menjawab aku melirik pelayan tadi yg sudah berdiri di sisi kursi tuan andreas tadi sangat dekat dengan nenek, sedangkan tuan andreas sedang berbicara dengan jhon di sudut ruangan ini.

"Bila dalam sebuah ruangan di dapati sesuatu yg berharga telah dicuri yg mana ruangan tersebut hanya berisikan 5 orang tamu, 2 orang tuan rumah, 1 orang kerabatnya dan 1 orang pelayan maka siapa kan yg berpotensi untuk mencuri?" Sahutku sambil melihat gelagat pelayan di depanku.

"Sesuatu yg berharga ya" sahut diantara para kolega nenek.

"Tergantung siapa pemilih benda berharga tersebut nona" sahut yg lainnya.

"Jelaskan tentang mereka semua nay" sahut nenek seraya berfikir.

"Okey akan kujabarkan setiap orang yg berpotensi menjadi pencuri"

Tamu 1: inisial A ibu rumah tangga yg menyokong pekerjaan suaminya, dengan rambut pirang tinggi kira-kira 170cm, tak kurus dan tak gemuk, kulit kuning langsat, selali memakai perhiasan sederhana namun berkelas.

Tamu 2: inisial B seorang wanita karir yg tak menikah namun hidup di limpahi kemewahan, cerdas dan kompeten, dirinya sosok yg begitu tegas.

Tamu 3: seorang pebisnis handal juga ibu rumah gangga yg apik dalam berkegiatan, sosok yg menawan setiap bepergian. Sosok yg sulit untuk di tebak.

Tamu 4: seorang janda kaya yg tersohor di kalangannya bukan hanya kekayaannya tapi juga kepintarannya salam mengelola bisnis. Sosok yg misterius.

Tamu 5: seorang wanita muda yg karismati merupakan kenalan dari anak tuan rumah, sosok yg ambisius dan keras kepala.

Tuan rumah 1: nyonya rumah yg mengundang mereka hadir, cantik, elegan, berkarisma, berwibawa serta bermartabat tinggi namun baik hati. Mengadakan pesta kecil untuk keberhasilan kerjanya

Tuan rumah 2: anak dari nyonya rumah seorang pria mapan yg sedang berkencan dengan seorang yg membuat ibunya khawatir.

Kerabat: seorang gadis yg mebumpang tinggal di rumah tersebut karena mendapat simpati nyonya rumah yg iba terhadap dirinya yg malang.

Pelayan: pekerja baru yg sengaja di rekrut untuk membantu persiapan pesta

Jabarku panjang lebar namun si pelayan tadi masih senantiasa berdiribdi dekat felicia seperti tak ada niatan untuk pergi dari ruangan, mereka yg terlalu fokus pada ceritakupun tak menghiraukan kehadirannya.

"Jadi menurut kalian apa jawabannya?" Tanyaku pada mereka.

"Sebenarnya apa yg di curinya?" Tanya nona felicia ikut dalam permainan.

"Sesuatu yg berharga, tak dapat di lihat, di sentuh namun dapat di rasakan beradaannya" jawabku serius.

"Konyol mana ada benda seperti itu" sarkasnya memasang wajah menghina.

"Lalu bagaimana caranya mencuri bila itu tak terlihat dan tak dapat disentuh?" Tanya nenek semakin penasaran.

"Sesuatu yg di curi bukanlah yg dapat di simpan namun dapat dikenang" jawabku tenang.

Pintu kembali terbuka menampilkan 2 orang pelayan mendorong kereta makanan, semua orang sibuk berfikir, pelayan tadi mulai membantu rekan kerjanya membagikan makaman.

Pelayan tadi kembali menghampiri meja kami, semakin dekat dengan posisi duduk nenek aku memporisikan diri berdiri paling dekat dengannya. Beberapa kue di letakan di meja dan ternyata benar pelayan itu mengincar nenek.

Thank You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang