CHEAT CODES | TREASURE ✓

05

PLAKKKKK

"SAKIT SEKALI SIAL"

"Kan kau yang minta"

"MAKSUDKU PELAN-PELAN"

"Kau tidak bilang begitu tadi"

"YA COBA PIKIRKAN SIAPA YANG MAU DIPUKUL BEGITU?!"

"ITU TIDAK KERAS KOK!"

"TIDAK KERAS APANYA?! KAU MAU MEMBUNUHKU?!"

"Cih begitu saja sakit. Dasar lemah"

"Yah setidaknya anak lemah ini punya peringkat lebih tinggi darimu"

"HAH?! Coba katakan sekali lagi"

"Sudah-sudah"

Doyoung menenangkan duo berisik geng mereka.

Junghwan menyodorkan dua kaleng soda pada keduanya yang langsung disambut dengan kasar.

Yedam menyuruh mereka duduk berjauhan.

"Mari tenang dan berpikir" ujarnya.

Detik berikutnya kelima anak itu fokus pada spidol unik di depan mereka.

"Kalau dilihat-lihat benda ini canggih sekali"

Doyoung mengambil isi spidol itu, mengamati setiap detil dari chip yang terpasang.

"Yang membuatnya pasti jenius" sahut Junghwan.

"Apakah itu bekerja?"

Kelimanya saling berpandangan.

Ya, tak ada yang bisa tahu benda itu bisa bekerja apa tidak karena mereka tak memiliki spidol lainnya sebagai pembanding.

"Sudah hampir malam. Kita teliti besok saja" usul Haruto.

Ia sudah mengantuk dan menguap beberapa kali.

Mereka pun sepakat bubar dan spidol itu ditinggalkan di rumah Jeongwoo.

***

"WAAHH GILAAA INI KEREN SEKALI"

Jaehyuk menatap spidol yang ada di hadapannya dengan mata berbinar.

Asahi hanya diam tapi matanya tak kalah terang dari Jaehyuk.

"Bagaimana menurutmu? Kau bisa membuat imitasinya?" tanya Jeongwoo.

"Susunannya sangat rumit. Butuh waktu lama untuk sekedar menyusun batangnya sampai serapi ini. Aku tak mungkin bisa" jawab Asahi.

"Ternyata percuma memberitahu mereka"

Haruto agak menyesal ia menyetujui usul Junghwan untuk meminta tolong pada Jaehyuk dan Asahi.

"Kukira kau jenius" lanjutnya kesal.

"Kami ini hanya ahli dalam mengumpulkan informasi dan movie freaks. Bukan jenius" sahut Jaehyuk.

"Menurutmu siapa yang punya bakat membuat sesuatu seperti ini?" tanya Yedam.

"Hmm...sebentar...Kau?"

Jaehyuk langsung mendapat tampolan dari Jeongwoo.

"Jangan mengada-ada. Ia korban di sini" ujarnya.

Anak itu meringis. Namun, detik berikutnya ia menjentikkan jari.

"Kalau selain Yedam mungkin cuma ada tiga orang..."

"...Yunji, Bangchan, dan terakhir Jihoon si anak baru"

"Jihoon anak baru sepertinya tidak mungkin, kan ia anak baru?" sahut Asahi.