Oing Oing

1.6K 184 38
                                    

Makasih 1.5k views nya ululu lope lope muach -salam dari Alena sama Clarrisa







Hendra, pemuda itu sekarang sedang menatap malas perempuan yang sekarang menagih pulpen yang kemarin tak sengaja ia rusak. Sebenarnya Hendra bisa saja membelikan pulpen yang lebih bagus, tapi perempuan itu ngeyel ingin pulpen yang sama dengan pulpen nya yang tak sengaja Hendra rusak.

"oh ayolah itu hanya pulpen biasa, akan kubelikan yang keluaran terbaru saja ya?" ucap Hendra sambil menyatukan tangannya memohon pada perempuan dihadapannya.

perempuan itu hanya menatap malas Hendra. Ia selalu mendengarkan ucapan itu dari mulut pemuda bernama Hendra itu, tapi apa? ia sama sekali tak mendapatkannya. "kalau begitu cepat belikan pulpen nya padaku! aku malas menggunakan pulpenku yang lain!"

Hendra hanya menatap datar adiknya itu. Kenapa harus meminta padanya? kenapa tidak pada ayahnya? padahal Hendra hanya mematahkan bagian tutup pulpennya saja, tapi adiknya malah menagih seperti sedang kehilangan mobil berharga 3 Miliar saja.

"kenapa tidak minta pada appa? aku sedang sibu-"

"SIBUK?! SIBUK MEMIKIRKAN PACAR-PACARMU ITU HAH?!" teriak perempuan yang sayangnya adalah adiknya sendiri. Hendra hanya dapat meringis mendengar teriakan itu. Lihat sekarang mereka menjadi pusat perhatian hanya karena teriakan adiknya itu. Memang pantas adiknya ini dibuang kesungai.

"baiklah baiklah aku akan membelikanmu pulpen nya, tapi jangan menagihku lagi dan jangan teriak." final Hendra dan adik perempuannya itu hanya tersenyum lebar memperlihatkan deretan gigi yang rapi.

"baiklah kau harus berjanji ya. Sepulang sekolah kita ke Mall membeli pulpen nya !" ucap adik perempuan Hendra dengan penuh semangat.

tamatlah riwayatmu, kau akan kelelahan ndra. Batin Hendra. Dia sangat benci ke Mall karena ia harus cape-cape berjalan mengelilingi Mall hanya untuk mencari barang yang ia cari, padahal sekarang itu ada belanja Online, tapi kenapa adiknya ini sama sekali tak memikirkan itu.

➳༻❀✿❀༺➳


Hendra berjalan santai menuju kelasnya. Sambil memamerkan wajah tampan nya pada gadis-gadis yang menjerit tak karuan setelah melihat pesona wajah Hendra. Oh iya satu fakta yang belum kita ketahui kalau Hendra adalah cowok playboy. Ia sering kali berganti-ganti pacarnya, berselingkuh, atau menggoda gadis lain. Entah apa motifnya melakukan seperti itu, tapi ia selalu tak puas dengan permainan nya itu, ia selalu ingin menemukan pasangan yang cocok untuk dirinya, tapi apalah daya dengan dirinya yang cepat bosan.

Tak terasa bahwa dirinya kini sudah berada di depan kelas nya. Membuka pintu kelasnya dan mengintip kedalam

"tidak ada siapa-siapa" gumam Hendra, lalu ia kembali menutup pintu kelas itu setelah mendengar seseorang dari belakang yang sedang mengobrol.

"kau pintar juga ya bermain piano"

"ya aku belajar piano bersama pamanku"

"ayo ajarkan aku juga, aku mau bisa bermain piano juga"

Hendra yang melihat tiga orang yang sedang berbincang itu langsung menyusul mereka. Jaraknya lumayan jauh tapi tak jauh juga, maksudnya kayak jauh tapi gak terlalu jauh. ah auah pikirin sendiri deh.

Loh? Kok Gua?! || Renjun x All || ∅ by jrhlec ∅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang