☞ Follow sebelum diprivat
☞ Budayakan tinggalkan jejak setelah membaca
Dilarang keras copy paste semua cerita⚠️
[Mature content]
Di usia delapan belas tahun, seharusnya Sohyun menikmati masa mudanya, melakukan hal baru yang menyenangkan layakny...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Budayakan vote dulu sebelum baca♡
" Sampai jumpa besok! "
Jungkook dan Jimin melambai bersamaan membalas Sohyun, senyuman manis mereka layangkan pada sahabat tercintanya.
" Nee!! Jangan lupa membawa bekal untuk kami juga, ya! "
Sohyun langsung merubah wajahnya masam, memeletkan lidah lalu berlari menghampiri Taksi yang telah dipesannya.
Dan, akhirnya mereka berpisah didepan gerbang sekolah pulang kerumah masing-masing, raut wajah Sohyun pun berubah muram ketika memasuki mobil, ya tentu karena alasan yang sama gadis itu menjadi aneh hari ini semenjak pertengkaran dengan Taehyung beberapa hari lalu.
" Apa yang kupikirkan, sih? Seharusnya aku senang dia tidak ada dirumah itu. Ahh... melihat batang hidungnya saja sudah membuatku kesal. " Gumam Sohyun, mengingat bagaimana wajah Taehyung dengan tatapan dingin. Sungguh menjengkelkan!
Sohyun baru ingat, Jimin mengajaknya pergi bersama ke taman kota yang biasa mereka datangi, soal rencana pria sipit itu sudah membuat scedule jadi jika sudah sampai semua sudah tersaji.
Tangannya mengetuk-ngetuk jendela mobil, bagaimana nanti acaranya pasti akan seru, tetapi entah mengapa moodnya tiba-tiba berubah, Sohyun jadi malas pergi.
" Pergi tidak ya, pergi...tidak.... pergi...tidak.." Kini jemarinya memainkan tombol kontrol jendela taksi, Sohyun bingung.
Hingga ia tak menyadari taksi telah berhenti didepan gerbang besi menjulang tinggi mengelilingi pekarangan mansion, Sohyun mendesah panjang belum juga masalah selesai sudah sampai saja dirumah.
" Khamsahamnida, ahjussi.." Kata Sohyun mengulurkan satu lembar won, tersenyum tipis seperti biasa yang ia lakukan pada orang lain.
Lalu berbalik yang didepannya telah disapa oleh palang besi menjulang itu, karena malas membukanya Sohyun menggunakan kakinya untuk membuka, dengan menendang nya .
Bisa-bisa gerbang impor yang mahal itu akan cepat rusak karena ulahnya, tapi Sohyun masa bodoh tentu Kim Taehyung tidak akan keberatan membeli benda itu lagi nanti.
. . .
Satu atensi yang Sohyun lihat ketika menginjakkan kakinya ke dalam rumah, ruang tamu dan dapur masih gelap namun di lantai atas lampu kamar telah menyala, mungkin Taehyung sudah pulang mengingat kini menunjuk pukul enam lebih, jarak tempuh dari Mansion Taehyung ke sekolah memang lumayan jauh, nyatanya Sohyun pulang sekitar pukul setengah empat dan Sampai rumah pukul sekian. Masih mendingan memakai Taksi dari pada jalan kaki.
