☞ Follow sebelum diprivat
☞ Budayakan tinggalkan jejak setelah membaca
Dilarang keras copy paste semua cerita⚠️
[Mature content]
Di usia delapan belas tahun, seharusnya Sohyun menikmati masa mudanya, melakukan hal baru yang menyenangkan layakny...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Warning! Terdapat kata-kata yang mengandung konten dewasa, jadi please pengertiannya yang dibawah umur silahkan skip. Terimakasih.
***
Pagi ini Taehyung terbangun pukul empat, ini jarang terjadi karena pria pekerja keras seperti Taehyung akan memanfaatkan waktu luangnya sebaik mungkin khususnya malam, waktu dimana ia dapat mengistirahatkan tubuh dan otaknya yang lima hari penuh bekerja keras untuk perusahaan Appa-nya.
Setelah menetralkan penglihatannya dengan bersandar pada kepala ranjang, Taehyung meraih benda persegi panjang berwarna hitam ingin mengecek pesan dan email yang kemarin belum terkirim.
" Ini sudah..ini juga, ini perusahaan Jeon Corporation kurang sedikit lagi, aish! Bagaimana aku bisa lupa dengan brankas penting ini, astaga...! " Desis Taehyung sembari menyibak Surai cokelatnya kebelakang, terkejut pula karena salah satu aset penting yang akan dibawa ke Busan belum selesai.
Taehyung segera beranjak ke ke ruang kerjanya mengambil laptop, bisa gawat jika sang Appa mengetahuinya maka gajinya akan dipotong atau posisi CEO-nya akan dicabut.
Taehyung tidak ingin kehilangan hasil perjuangannya selama lima tahun ini.
Namun saat ia hendak memutar knop pintu Taehyung dikagetkan dengan sebuah suara, terdengar seperti dengungan yang entah dari mana, pria itu segera menoleh,
" Appa...jahat---hiks..hiks...Appa jahat pada Eomma-ku, pergilah...jangan membawa eommaku..jangan...jangan... "
Taehyung terkejut begitu melihat Sohyun bergerak gelisah diranjangnya, kakinya segera melangkah mendekati Sohyun yang mengigau aneh dalam tidurnya, mengambil posisi disamping Sohyun lalu mencoba menarik selimut tebal yang melilit hingga menutupi rambut.
Tampaknya hanya sia-sia menepuk bahunya karena Sohyun tak kunjung membuka matanya, kini semakin parah saja sebab gadis itu menangis, perasaan Taehyung berubah cemas, tanpa pikir dua kali pria itu meraih Sohyun ke dalam dekapannya tanpa melepas selimut, lantas menepuk pipi Sohyun yang telah basah.
" Sohyun, kau dengar aku kan? Bangunlah, ya! Bangunlah Sohyun jangan membuatku ketakutan begini... Apa yang terjadi padamu?!... "
Sohyun memberontak dalam dekapan Taehyung, seolah tengah melepaskan diri dari sesuatu, Taehyung pun sedikit kewalahan menyangga tubuh Sohyun yang tidak biasa kekuatannya untuk seorang gadis, netranya bergerak asal saking cemasnya, udara dalam parunya seolah akan habis tak bersisa. Taehyung berusaha membangun Sohyun dari mimpinya.
