☞ Follow sebelum diprivat
☞ Budayakan tinggalkan jejak setelah membaca
Dilarang keras copy paste semua cerita⚠️
[Mature content]
Di usia delapan belas tahun, seharusnya Sohyun menikmati masa mudanya, melakukan hal baru yang menyenangkan layakny...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Hari Senin. Jam pelajaran pertama merupakan jadwal yang paling dibenci sebagian besar murid di Sekolah Yongsan, yang jatuh kepada pelajaran matematika.rumus-rumus yang sulit dipahami dan dicermati bagi anak murid yang malas belajar. Termasuk Sohyun juga.
Selain malas sekolah pagi, Sohyun juga membenci pelajaran matematika sejak lama, walau begitu nilainya selalu bagus karena donasi jawaban garansi dari Jeon Jungkook, maksudnya pemuda itu dapat menjamin kebenaran tulisan rumit yang dia oret-oret rapi di atas kertas.
Saat ini mereka bertiga sudah berada dikelas, guru matematika yang mengajar katanya cuti jadi diganti guru lain dari kelas duabelas, hal inilah yang membuat suasna begitu ramai hingga menyakitkan telinga saking kerasnya, padahal hanya membicarakan hal tdiak penting.
Biasanya keadaan ini akan mengundang Sohyun untuk mengomel dan menyuruh mereka diam agar tidak kena hukuman atau ketahuan, akan tetapi sejak masuk gerbang sekolah gadis itu tidak menunjukkan ekspresi apapun sama seperti kemarin. Seolah tidak berminat dengan apapun disekitar nya.
Tidak tau kenapa, ketika Taehyung pergi ke Busan rumah terasa berbeda, awalnya Sohyun mencoba mengalihkan kegundahannya dengan menonton kartun animasi yang menjadi rutinitas setelah belajar atau membaca komik-komik tebal bawaannya, tapi hal itu pun tidak mempan. Jujur, awalnya Sohyun heran sebab dirinya belum pernah merasa kesepian selarut ini, mengingat di rumah lama ia selalu berteman dengan ponsel.
Andai saja ia bisa membawa Jimin dan Jungkook ke rumah pasti tidak akan membosankan. Kegiatan terakhir yang Sohyun lakukan kemarin hanya memakan es krim di kulkas lalu tidur. Niatnya ingin tidur lebih awal tapi nyatanya hingga pukul dua pagi matanya belum juga mengantuk dan berakhir membaca komik sampai pagi.
Sebab itulah, sedari tadi Sohyun menguap. Terjaga delapan jam bukanlah waktu yang sebentar.
" Kau ini insomnia atau bagaimana sih, dari tadi menguap terus? " Tanya Jungkook yang memperhatikan Sohyun sembari mengerjakan tugas rapatnya.
Bangku Jungkook berada tepat didepan Sohyun dan Jimin, sengaja ingin dekat dengan para sahabat. Dan dengan kurang kerjaan yang luar biasa pemuda itu malah membalikkan bangku dan menggunakan meja Sohyun sebagai tumpuan menulis.
" Mungkin dia dimarahi eommanya, atau menonton drama Sampai pagi. Perempuan memang begitu kan?" Jawab Jimin asal, pemuda itu tengah membaca buku biologi yang biasa dibawanya kes sekolah.
Sohyun tak mempedulikan ocehan sahabatnya, kantuknya menarik kesadaran Sohyun perlahan, Gadis itu pun mengambil posisi menekuk lengannya lalu menelungkup kan kepalanya di antara lengannya, ia ingin tidur sebentar sebelum guru datang.
" Hei-hei...apa yang kau lakukan sebentar lagi Ssaem datang dan kau malah bermalas-malasan begini? Jinja, " Larang Jungkook tanpa melihat gadis dihadapannya yang sebenarnya belum menutup mata.
