PROLOG

1.6K 193 37
                                    

"Dia terus mengawasi ku, siapa dia? Apa maunya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia terus mengawasi ku, siapa dia? Apa maunya?"





"Hai, Dan. Udah lama?"

Gadis bersuai hitam lurus sepunggung, masih dengan seragam olahraga sekolahnya itu langsung duduk di bangku kosong yang ada di hadapan seorang pria.

Tiara Shinta Pratiwi namanya, biasa dipanggil Tiara.

"Dasar, gue udah nunggu 4 jam nih," jawab pria dengan hoodie hitam di depannya menggerutu.

"Hahaha, dih, hiperbola banget! Sejak kapan seorang Wildan mau nungguin 4 jam?" sindir Tiara.

"Sejak jadian sama lo," balas Wildan mencubit pipi Tiara dengan nada bicara yang menggoda.

"Gimana tadi? Udah dapet pengumuman kapan try out?" tanya Tiara.

Wildan menggeleng cepat. "Belum. Ck, udahlah, gak usah bahas sekolah. Basi tau gak."

"Hahaha, ya sama, aku juga males bahas itu."

"Ya udah, bahas yang lain aja," ujar Wildan dibalas anggukan dari Tiara.

Sepasang kekasih yang baru saja menjalin hubungan selama 1 bulan itu pun terus asik mengobrol dan bersenda gurau.

Api asrama yang masih hangat dan juga menyenangkan sepertinya masih menyelimuti mereka dengan erat dan sulit untuk dilepaskan.

Sampai akhirnya sorot mata Tiara tertuju pada seorang pria bertopi putih, memakai masker hitam, dan jaket jersey berwarna hitam putih terus menerus menatap ke arahnya.

"Dia gak ngeliatin aku kan?" batin Tiara mencoba berfikir positif.

Sesekali Tiara mencoba mencuri pandang untuk memeriksa ke arah pria yang duduk di seberang mejanya, tepatnya di arah jam 11. Pria itu masih saja menatap dan mengawasi dirinya.

"Kenapa, Ti?" Wildan bertanya. Tiara menggeleng dan mengalihkan pembicaraan.

Tiara melirik jam tangannya, dimana 15 menit sudah berlalu, tapi pria yang duduk di seberangnya masih saja menatap dirinya.

"Dia siapa? Maunya apa sih?" tanya Tiara dalam hati.

Jujur saja ia kesal karena pria itu sangat tidak senonoh dan membuat dirinya tidak nyaman diawasi dan ditatap dengan tatapan seperti itu.

Bukan tatapan tajam nan mematikan, tapi tatapan tenang, teduh, nan misterius yang pria itu berikan padanya.

"Jadi ke pantai kan? Mumpung belum terlalu gelap," Wildan menggenggam telapak tangan Tiara.

Tiara tersenyum lantas mengangguk sebagai jawaban. Lalu ia melirik lagi ke arah pria misterius itu. Kini pria itu tidak lagi menatapnya, melainkan tengah menunduk dan menulis sesuatu di secarik kertas.

"Gak sopan banget jadi orang!" geram Tiara dalam hati.

"Gue keluar dulu, Ti, parkiran penuh soalnya. Nanti lo tunggu di depan aja, ya?" ujar Wildan bangkit dari duduknya.

"Oke."

Setelah mendapat jawaban dari Tiara, Wildan langsung berlenggang keluar kafe untuk mengeluarkan sepeda motornya.

Diam-diam Tiara melirik ke arah jam 11, tepatnya ke arah pria misterius yang kini kembali menatap dan mengawasi dirinya.

"Astaga, tu orang maunya apa sih!" gerutu Tiara hendak bangkit.

Belum sempat Tiara bangkit, pria misterius itu tiba-tiba bangkit dari posisinya dan berjalan mendekat ke arah Tiara.

Sorot mata Tiara tak henti mengekori semua gerak-gerik pria misterius berbadan jangkung itu.

"Mau ngapain kamu?!" Tiara panik.

Pria itu meletakkan secarik kertas di atas meja Tiara. Lalu berjalan keluar begitu saja dari kafe tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Penasaran dengan isi dari surat itu, Tiara memutuskan untuk langsung membuka surat tersebut. Semoga saja bukan surat ancaman pembunuhan, ataupun surat tagihan hutang.

5 aturan agar selamat dalam berkendara untuk Tiara :

1. Patuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada
2. Pakai helm
3. Punya SIM
4. Jangan ngebut
5. Jangan pergi bareng Wildan

A1, 90!
Run, now!

Kafe Utara
0012
TR / WOLF

Sontak Tiara langsung mengernyitkan kening. "Hah? Maksudnya?"

******

TBC

Gimana prolognya?

-SINGGAH DI UTARA-

Spin-off SENANDIKA

11 September 2021

Singgah Di UtaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang