01 - Tiara Dan Pertanyaannya

641 121 38
                                    

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Dengan pikiran yang masih dirundung sejuta pertanyaan, dari posisinya Tiara bisa melihat pria yang terus mengawasinya tadi berdiri di ujung kafe bagian luar.

Tiara menggendong tas sekolahnya dan berjalan keluar menghampiri pria itu.

"Permisi, Kak, kertasnya ketinggalan."

Pria dengan topi putih itu menunduk menatap Tiara yang kebetulan lebih pendek darinya.

"Buat lo,"

Tiara menggeleng dan masih di posisinya menyodorkan kertas putih. "Maaf, tapi aku rasa ini bukan buat aku. Dan aku gak paham arti dari semua ini itu apa. Dan Apa itu A1?"

"A1, Klien, darurat," jawab pria itu singkat dan padat.

"Hah?" Tiara menautkan kedua alis. "Oh, sorry, ternyata bacanya A one? Aku kira bacanya A satu."

"Aku balikin ke kakak aja, karena aku gak paham sama isinya," tutur Tiara masih dalam posisinya.

"Baca poin ke lima," pria itu memerintah.

Dibukanya kertas itu oleh Tiara, dan dibacanya poin ke lima sesuai dengan perintah.

"Jangan pergi sama Wildan," jawab Tiara. "Tapi kenapa? Kenapa aku gak boleh pergi sama dia? Dia pacar aku."

"Dan kakak siapa? Kenapa ngelarang aku? Aku gak kenal siapa kakak, ya!" lanjutnya sedikit sewot.

Pria itu tersenyum simpul di balik maskernya dan memasang ekspresi datar.

"Ikut gue," tiba-tiba saja pria misterius itu menarik tangan Tiara menjauh dari posisi mereka menuju ke parkiran sisi timur kafe.

"APAAN SIH?! GAK SOPAN TAU GAK?!" Tiara memberontak.

Tapi tenaganya masih kalah jauh dengan pria menyebalkan yang ada di depannya. Tiara tersentak saat pria itu menarik tangannya untuk bersembunyi di balik tembok.

"KAKAK SIAPA?! JAWAB! MAU APA SAMA AKU?! MAU CULIK AKU, HAH?!" selidik Tiara menaikkan nada bicaranya.

Tuduhan Tiara tadi tak mendapat respon apapun. Gadis itu kembali dibuat bertanya-tanya dengan semua gerak-gerik pria menyebalkan itu.

"Ngapain sih ngintip-ngintip gitu?" interogasi Tiara.

Lawan bicara Tiara lagi-lagi tidak memberi respon karena pria itu masih sibuk dengan aktivitasnya.

Pria itu masih terus mengintip ke arah parkiran barat kafe dari balik tembok, dan ia mendapati Wildan, kekasih Tiara berlari dari parkiran sisi barat menuju ke dalam kafe.

"Ssst!" pria itu menarik tangan Tiara untuk tetap bersembunyi di balik tembok.

"Ti!"

"Tiara!" Wildan berteriak memanggil nama Tiara di dalam kafe.

Singgah Di UtaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang