04 - Musuh Bebuyutan

504 100 74
                                    

Bel istirahat berbunyi, kedua sahabat Tiara memilih untuk ke kantin tanpa Tiara karena gadis itu sedang mencatat materi di papan tulis.

Kebetulan Tiara adalah sekretaris di kelasnya jadi mau tak mau ia harus bertahan di kelas meskipun pada saat jam istirahat.

"Huh, akhirnya selesai!" Tiara menghela nafas lega.

Diletakkannya buku materi itu ke atas meja guru. Lalu Tiara melangkah menuju luar kelas.

Tapi langkahnya terhenti tepat di ambang pintu, saat gadis berambut hitam kecoklatan yang sangat menyebalkan dan selalu mengganggunya sejak SMP lagi-lagi berdiri di hadapannya menghalangi langkah Tiara menuju kantin. Namanya Vivi Gabriela, tapi Tiara memanggilnya Ela.

"Apa lagi sih, El?" tanya Tiara bosan.

"Lo cepuin apa tentang gue ke Bu Narti?!"

"Cepuin kalo kamu malakin adik kelas, kenapa? Ada yang salah?" jawab Tiara enteng.

"PAKE NANYA LAGI! SALAH! ITU URUSAN GUE BUKAN URUSAN LO!" balas Ela emosi.

"Tapi yang kamu lakuin itu salah bego! Punya otak gak kamu? Itu uang mereka bukan hak kamu!" tegur Tiara. "Miskin kamu sampe malakin adik kelas? Kamu anak guru, guru PKN lagi. Lupa?!"

"ARGH! SETAN!"

"KAMU YANG SETAN, ELA! SETAN!" balas Tiara.

"SIALAN!"

Ela langsung menjambak rambut Tiara. Tak mau kalah, Tiara juga membalas jambakan tersebut hingga tubuh mereka beberapa kali menghantam dinding kelas.

Kebetulan kondisi kelas Tiara kosong karena semua murid sedang memanfaatkan jam istirahat yang ada.

"ASTAGA, TI, ELA!" kedua sahabat Tiara yang baru kembali dari kantin mendadak panik melihat perkelahian tersebut.

"INI LAGI MAK LAMPIR! LEPAS!"

Nita menarik tubuh Tiara, sementara Cahya menarik tubuh Ela agar perkelahian tersebut berakhir.

"TI!" tegur Nita.

"SETAN LO!" Ela berteriak pada Tiara.

Nita menahan tubuh Tiara agar sahabatnya itu bisa mengendalikan emosi. "Ayo ke kantin aja, ke kantin!"

"Nenek lampir, kuyang lo!" hardik Cahya pada Ela lalu menyusul kedua sahabatnya.

"Ti, lo tuh udah berapa kali gue bilangin juga! Sabar, jangan gampang kemakan emosi kaya gitu! Udah tau Ela kaya setan masih aja diladenin!"

"Sabar, inget siapa lo dan siapa Ela."

Tiara mengangguk, meski di dalam lubuk hatinya ia masih marah dan kesal terhadap Ela. "Huh, oke oke."

Dari arah belakang terdengar suara seseorang berlari mendekat ke arah Tiara.

"Halo setaaannn..." ledek Ela menjulurkan lidah pada Tiara.

Ela sengaja berlari menjauh dari Tiara hanya untuk membuat Tiara marah. Spontan Nita langsung menahan tangan Tiara karena jika dibiarkan maka kedua gadis itu akan berurusan lagi dengan BK.

"Ti, udah, Ti!"

Tapi Tiara tak mengindahkan Nita, gadis itu membungkuk melepas sepatunya. Lalu bangkit menatap Ela yang berlenggang menuju kantin bersama antek-anteknya.

Bugh!

Sepatu Tiara melayang begitu saja dan tepat menghantam punggung Ela. Ela berbalik dengan tatapan kesal.

"SIALAN LO! TIARA!"

Ela berlari mengejar Tiara, sementara Tiara berlari menghindar dari Ela meski hanya memakai sebelah sepatunya.

Singgah Di UtaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang