05

106 53 85
                                    

Hai sist call me Jeje....

Makasi ya yang udah vote and comment nya.....sayang kalian banyak banyak💙

Happy reading

Aluna mengerjapkan matanya kala silau matahari mengusik tidur nyenyaknya.

"Mama..." Rengek Aluna saat netranya menangkap sosok Anna yang tengah membuka tirai kamarnya

Anna menghampiri ranjang Aluna, ia berkacak pinggang seraya menatap tajam Aluna. "Bangun Aluna, anak gadis ga boleh bangun siang!" Ucap Anna

"Bentar lagi ma... Hari ini Aluna ga ada jadwal kuliah"

Anna berdecak kesal "Gavian udah nungguin dibawah, Aluna."

Aluna membelalakan matanya terkejut, ia mengubah posisinya menjadi duduk "hah?ngapain ka Gavi pagi-pagi ke sini?"

"Pagi? pagi apa? ini udah jam 10, Gavi udah nunggu kamu setengah jam"

"Whatt?, Aluna mandi dulu" ujarnya seraya berlari menuju kamar mandi

Anna menggelengkan kepalanya, ada ada saja anaknya yang satu ini pikirnya

Aluna sudah selesai dengan ritual mandinya, ia berjalan menuju meja rias. Perlahan Aluna mulai memoles bibir mungilnya dengan liptint lalu memakai bedak bayi.

****
Aluna meraih sling bag miliknya. Ia menuruni anak tangga dengan perlahan, saat sampai diruang tamu ia mendapati Anna dan Gavian tengah berbincang

"Pagi ka Gavi"

Gavian menoleh kala mendengar suara Aluna "siang"

"Sini Aluna temenin Gavi, mama siapin makan siang buat kalian"

"Gausah tante, Gavi langsungg aja, mama udah nunggu dibutik" sahut Gavi sopan

"Kok ke butik? ngapain?" Tanya Aluna

"Mulung, kamu gimana si? kan hari ini kamu fitting baju, Aluna" geram Anna sungguh Aluna ini pura pura bodoh atau bagaimana si? bisa bisanya ia lupa.

"A-ah iya Luna lupa hehe"

"Kita berangkat dulu ma"

"Saya pamit tante, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

****
Sepanjang perjalanan menuju butik, suasana didalam mobil terasa sangat hening, Aluna yang sibuk memandangi jalanan dan Gavian yang fokus menyetir.

Setelah menempuh perjalanan selama beberapa menit, Gavian dan Aluna kini sudah sampai diparkiran butik milik Friska.

"Turun"

"Hah?"

"Ck, turun Aluna"

"O-oh, iya"

Aluna turun dari mobil disusul oleh Gavian, ia menatap gedung itu dengan nanar. Jantungnya berdetak kencang tiba tiba Aluna merasa sangat gugup

Gavian  (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang