Bagian 8 (Jembatan Siti Nurbaya)

409 36 3
                                    

Assalamu'alaikum...

Ada yang nungguin UP cerita Ini ngk sih..?? ☺

Yah kalau ngk ada juga ngk pp, aku Bakalan usahain UP terus dan Bikin cerita ini banyak yang baca..

Beberapa hari ini aku di sibukan dengan kerjaa yang segudang😭

Jadi telat buat UP nya..

Maaf yaaah.. 🙏

Ok langsung aja ke ceritanya..

---------------------------------------------------------

Aku masih berfikir panjang tentang alsan kak Bima ngajak aku jalan, sebenarnya dia ngajak aku ke mana? Dan kenapa dia tiba tiba ngajak aku, bukan ya dia ngk mau dekat dengan aku, aahh aku pusing mikirnya, entah apa alasan kak Bima aku tak perlu ambil pusing, selagi dia tidak jahatin aku atau ngerugiin ngk masalah.

Dari depan pintu kamar aja udah kecium aja wangi parfum kak Bima, dia pinter banget milih parfum yang kalau di cium kita tau itu kak Bima.

Dia masih duduk santai di atas karpet bulu depan TV, aku menyamperin dia.

Bintang " Kak, aku udah siap.

Kak Bima memandang ku dengan tatapan dinginnya dan muka datarnya tapi sangat cool dan tampan, cukup lama dia memperhatikan aku.

Bisa bisa salting nih kalau di liatin kayak gtu, aku memutuskan untuk memakai baju sweater bergaris garis hitam merah, dan celana jeans abu abu ngepas gtu, sepatu allstar putih trus bawa dompet dan HP doang, males bawa tas ribet.

Aku berusaha tampil beda dengan kak Bima, takut kelihatan couple kayak kemaren kan ngk lucu..

Bintang " Kak Bima, ayo jalan..

Bima " Yaudah ayo..

Kami pun jalan dan tak tau kemana tujuanya, aku bingung mau kemana dan aku juga udah kayak patung aja diam aja di atas motor..

Mau ngobrol apa yah? Biar suasana ngk dingin kayak gini, hanya melihatnya dari belakang saja sudah bikin aku deg degan, dia gantengnya di segala arah yah..

Bintang " K kk kak Bima kita mau kemana?

Bima " Entah lah, kmu mau kemana?

Malah nanya aku, aku aja ngk tau daerah padang.

Bintang " Ngk tau kak, aku baru di kota ini, jdi ngk tau tempat bagus.

Kak Bima tak menanggapi perkataan  ku, suasana kembali sunyi dan kaku.
Sudah sedikit lama diam akhirnya kak Bima ngomong.

Bima " Yaudah aku tau kita harus k mna.

Maksud kak Bima d mana yah, tapi kalau di liat liat kota Padang indah yah malam hari, walau ngk ada gedung pencakar langit tapi tetap gemerlap dan bagus..

Banyak daerah yang kami lewati, hingga kami melalui kota tua yang mana banyak bangunan bangunan kosong peninggalan Belanda dan ada ornamen khas tionghoa juga, ada juga kafe dengan ornamen gedung tua yang bagus banget.

Kak Bima memberhentikan motornya dan memakirkannya, di sini terlihat sangat bagus, ornamen lampu jalanan nya bagus memghiasi tamanya, dan beberapa kapal bersandar di dermaga ini, keindahan jembatan siti Nurbaya terlihat jelas, beberapa orang terlihat bersantai dan mengobrol.

Kami duduk si salah satu bangku taman dan menghadap ke arah dermaga dengan pemandangan deretan rumah di atas bukit yang indah.

Aku canggung mau ngobrol apa, aku tak tau kenapa kak Bima tiba tiba ngajak jalan. Cuma hati ku sangat bahagia bisa berdua dengannya dan tak butuh alasan apapun untuk bisa merasakan kebahagiaan ini.

Bintang Untuk Bima (BL) SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang