Dering telepon terus berbunyi memekak-an sebuah kamar yang cukup sunyi untuk pukul 10 pagi. Gadis pemilik ponsel itu tidak terusik sama sekali, malah ia menyamankan posisi tidurnya.
Di ujung telepon seorang lelaki sedang menunggu teleponnya diangkat oleh gadis pujaan hatinya. Bibir lelaki itu komat kamit sambil matanya menatap sekitar kampus.
"Duh Lili kemana ya? Apa dia masih tidur?" Ucapnya yang kini sedang melihat teleponnya yang masih belum terangkat oleh gadisnya.
Matanya kini melihat jam yang ada di pergelangan tangannya, melihat sekitar kampus yang mulai ramai, dan temannya yang sudah berlalu lalang untuk ke kelas siap melakukan pembelajaran.
"Abis kelas aja kali ya gua ke kost dia." Monolog nya sambil menaruh ponsel di sakunya. Lantas ia berjalan mengikuti teman-temannya memasuki kelas dan berapa saat kemudian dosen masuk untuk memulai pembelajaran.
Beberapa jam telah dilewati. Kini kelas untuk kuliahnya hari ini sudah usai. Tubuhnya ia renggangkan sebentar agar tidak kaku karna beberapa jam ini fokus memperhatikan dosennya.
Tangannya kembali mengambil ponselnya, mengecek apakah ada notifikasi masuk dari gadisnya. Sayangnya nihil. Yang ia dapat hanya notifikasi dari grup kelasnya yang membahas tugas yang baru saja diberikan oleh dosennya tadi.
Usai mengecek, tangannya kini mengambil tasnya dan berdiri meninggalkan kelas dan berjalan menuju parkiran. Saat sampai diparkiran tanpa menunggu lama ia memakai helmnya dan menaiki motornya berkendara menuju tempat gadis yang sedari tadi ia tunggu kabarnya.
Beberapa menit perjalanan akhirnya ia sampai pada kos-kosan yang cukup elit. Dengan 3 lantai dan juga parkiran luas, serta desain yang mewah membuat kos-an tersebut cukup elit.
Motornya dia parkir kan di pelataran kosan tersebut. Membuka helm dan menaruhnya di jok motor. Matanya menelisik sekitar kosan tersebut yang cukup sepi untuk sore hari itu.
Saat berjalan melewati dapur kosan tersebut ia melihat seseorang yang cukup ia kenali sebagai anak pemilik kos-an tersebut.
"Eh bang tumben di sini?" Tanyanya saat dirinya sudah mendekat pada Kiki-anak pemilik kos-an.
" Iya nih gua lagi suntuk di rumah makanya gua kabur ke kosan." Jawab Kiki dengan tangan yang menjentikan rokok pada asbak.
"Lu lihat sugar mommy gue nggak bang?" Tanya Kris yang kini ikut menyalakan rokok yang ia dapat dari Kiki.
Kiki menggeleng. "Gua belum liat wujud Lili dari tadi. Kayaknya masih ngebo dah tu anak," Kiki menghembuskan asap rokoknya. "soalnya semalem gua liat tu anak pulang malem banget, lembur deh." Lanjut Kiki.
Jangan kaget Kris memanggil Lili dengan sebutan sugar mommynya. Ia memberikan panggilan sayang tersebut hanya karna sang gadis sudah bekerja dan bisa menghidupi dirinya sendiri tanpa meminta padanya ataupun orang tuanya. Tak heran penghuni kos-an itu mendengar panggilan sayang Kris, malah menjadi title untuk Lili karna ia pekerja keras diusia mudanya.
Ngomong-ngomong soal lembur, sepertinya ada benarnya. Pasalnya semalam ia mendapatkan kabar dari Lili saat pukul 1 dini hari dan ia sudah tertidur saat itu, dan hingga saat ini belum ada kabar kembali dari gadisnya itu.
Setelah mematikan rokoknya yang sisa setengah ia berdiri dari duduknya, memperbaiki ransel yang ada di bahunya. "Gua ke kamernya dulu deh bang mastiin bocahnya."
Kiki mengangguk. "Gih," Kris mengangguk dan pergi menuju lantai 3 kos-an tersebut. Kini tubuhnya sudah berada didepan pintu dengan gantungan yang bertuliskan 'My area'. Jarinya memencet kode pintu tersebut hingga berbunyi 'pip' dan membuka kenop pintu. Pemandangan pertama yang ia dapatkan adalah ruang tamu yang berantakan. Tas yang tergelatak begitu saja, bungkus bekas makanan yang berserakan, serta sepatu yang tak ditaruh ditempatnya. Benar benar seperti kapal pecah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short sexy collection
RandomIni adalah kumpulan beberapa tokoh yang terbuat karna melihat atau mendengar sesuatu tanpa disengaja. Sesuai judul so pasti ada unsur 18+ 21+ Cek this work jika kamu suka enjoy!! Start: 18/06/2021 End: ........................