05. Mario-Aleea

6.5K 108 2
                                    

Siapa yang akan mengira jika lelaki dengan wajah imut itu sudah berkepala tiga, alias dengan tubuh yang cukup kekar ternyata tak membuat lelaki matang itu terlihat sesuai umurnya.

Mario. Lelaki dengan tubuh atletis itu sedang sibuk meracik minunan untuk customernya. Gadis muda dihadapan lelaki matang itu terus memperhatikan gerak gerik yang menurut gadis muda itu sangat sexy untuk seorang Mario.

"Beneran 30?" Tanya gadis muda itu sekali lagi untuk memastikan.

"Sure, why baby?" Jawab Mario dengan mata sesekali memperhatikan gadis muda dihadapannya ini.

Beberapa bulan terakhir ia kedatangan gadis muda ini. Aleea. Gadis muda yang tak pernah absen datang ke tempatnya sejak malam itu, malam dimana terjadiny malam panas antara keduanya.

"You are not your age."

Mario terkekeh. "Yeah," sebuah gelas kini sudah ada di hadapan Aleea. "For you,"

Aleea menggeleng, mendorong gelas itu menjauh dari hadapannya. "Aku hari ini lagi nggak mau minum."

Mario menaikkan alisnya heran. "Lalu untuk apa kau kesini jika tak ingin minum?"

Jemari mungil Aleea menumpu dagunya. "Memperhatikanmu bekerja," senyum devil terpantri dibibir manis tersebut. "Daddy," lanjutnya dengan suara yang sangat kecil dan hanya terdengar oleh Mario.

Mario menyeringai dengan lebar. Tubuhnya ia dekatkan pada gadis manis yang masih intens menatapnya. "Don't play with me baby, you know that night could happen again?"

Aleea mengigit bibirnya. "Itulah tujuanku kali ini."

Jemari kekar Mario mengapit wajah mungil gadis dihadapannya. "As you wish baby. Wait until me finish with this." Kecupan kilat Mario berikan sebelum akhirnya ia lanjut fokus pada pekerjaanya.

Mata Aleea tak henti memperhatikan gerak gerik yang dilakukan Mario. Lelaki dewasa itu terlalu menarik untuk tidak ia nikmati. Sesekali bibirnya ia gigit karna keseksian yang terpancar pada lelaki dewasa itu.

Tangan mungilnya turun pada daerah intimnya. Kedut terasa saat jemari lentiknya tak sengaja menyentuh kain tipis yang ia gunakan.

Ia dengan pelan turun dari kursi tinggi itu dan berjalan dengan sangat perlahan menuju kamar mandi untuk menuntaskan hasratnya sesaat sebelum akhirnya akan melakukan malam panas—maybe dengan lelaki dewasa itu.

Ia menutup closet duduk tersebut, melebarkan kakinya dan menyampirkan kain segitiga tipis yang ia gunakan. Jemari lentiknya kini bekerja membelai klitoris yang sudah ia basahi dengan pelumas alami yang keluar dari lubang vaginanya.

Desahan ia redam dengan mengigit bibir sexynya. Pikirannya terus menjurus pada pergulatannya kemarin malam bersama Mario—lelaki matang yang memberikan sebuah kenikmatan yang tiada tara.

Merasa hampir dekat dengan pelepasannya ia melepaskan jemari lentiknya dengan nafas menggebu-gebu. Sengaja ia tak menyelesaikannya.

Setelah ia merapihkan penampilannya ia membuka pintu kamar mandi dengan mata yang menatap kebawah dan perlahan keatas karna terdapat seseorang yang menghalangi jalannya.

Matanya membulat. Lelaki yang menjadi fantasi kegiatannya tadi berada dihadapannya. Didalam toilet wanita. "What are you doing here?" Tanya nya dengan mata yang kini menatap sepatu hitam besar didepan kakinya.

Lelaki dewasa itu menyeringai "What are you doing in there baby? "

"H-hanya membuang air kecil."

Sebelah alis Mario terangkat. Tubuhny mencondong kedepan mendekat pada tubuh mungil dihadapannya. "Are you sure?"

Kepala Aleea mengangguk ragu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Short sexy collectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang