Part 5

0 1 0
                                    

Author Pov

(Ruang tamu )

Setelah Clara pergi kekamarnya Dhika langsung keruang tv. Merebahkan badan sambil menonton tayangan kesayangan. Ketika sedang menikmati tayangan kesayangan tiba tiba dari arah pintu luar datang seorang Agastta,ayah dari mereka.Agastta pulang dengan keadaan yang kacau.

"Baru pulang yah?" Tanya Dhika dengan nada dingin

"Kelihatannya?"tanya Aggasta balik

"Gak sekalian nginep aja di kantor." ucap Dhika masi dengan nada dingin

"Bisa diam gak. Orang lagi capek bukannya dibikinkan minuman malah cari gara gara." ucapnya dengan nada kesal

"Buatin minum ya? Kirain gak butuh minum." ucap Dhika meremehkan

(Kamar bi Ijah)
Kamar bi Ijah berada di belakang ruang tamu jadi apa yang orang lain ucapkan terdengar apalagi suara kegaduhan sudah pasti terdengar.

"Hoammm jam berapa ini." ucap bi Ijah sambil melihat jam dinding

"Ini kan baru jam 1 malam, kenapa pada ribut-ribut." ucap bi Ijah lagi sambil membuka pintu dengan pelan sehingga tidak terdengar oleh Agastta dan Dhika.
Ketika membuka pintu bi Ijah dikagetkan dengan Agastta yang menatap Dhika dengan penuh amarah.

"Waduh ini pasti ada keributan besar. Harus gimna aku." ucap bi Ijah dengan badan yang bergetar.

"Gak usah cari ribut." Ucap Angastta sambil menarik kerah baju Dhika.

Setelah mendengar ucapan itu pintu kamar bi Ijah langsung ditutup,bi Ijah tidak berani keluar untuk melerai mereka berdua, bi Ijah hanya bisa diam dan memperhatikan mereka berdua di celah pintu kamar.

"Siapa yang cari ribut?" tanya Dhika

"Ya elu lah siapa lagi." jawabnya dengan amarah

"Elu yang cari ribut." ucap Dhika sambil melepaskan tangan Agastta dari kerah bajunya

Bughhhh,,,, pukulan Anggastta mengenai perut Dhika

"Elu kan yang udah nyakitin Clara?" tanya Dhika dengan penuh amarah

"Itu pelajaran bagi Clara." jawab Agastta

"Pelajaran? Apa pantas seorang anak diperlakukan seperti itu." ucap Dhika dengan lantang

"Anak? Gue gak sudi punya anak dari si Himeeka. Himeeka adalah penghancur kehidupanku. Penyesalan bagiku kenal dengan si Himeeka" ucap Agastta sambil pergi keluar rumah

Sedangkan Dhika berdiam diri sambil mengepalkan kedua tangannya. Disatu tempat Clara terbangun dari tidur nyenyaknya. Clara buru-buru lari kebawah, baru saja di tangga kedua Clara mendengar percakapan Agastta dan Dhika.

Orang bilang ayah itu cinta pertama anak perempuan nya namun itu tidak berlaku bagi Clara, bagi Clara ayahnya bukan cinta pertamanya,yang menjadi cinta pertamanya itu ialah Dhika kaka Clara. Dhika sosok seorang kaka yang bisa menggantikan posisi ayahnya, dimana rasa sayang Dhika melebihi rasa sayangnya Agastta apalagi setelah Himeeka meninggal. Rasa sayang Dhika begitu besar untuk Clara.

***

Clara Pov

Kegaduhan diruang tamu membuat tidur nyenyakku terganggu sehingga aku terbangun. Aku bergegas keluar kamar, baru saja di tangga kedua aku tidak sengaja mendengar percakapan ayah dan kaka.

"Anak? Gue gak sudi punya anak dari si Himeeka. Himeeka adalah penghancur kehidupanku. Penyesalan bagiku kenal dengan si Himeeka." ucap ayah. Inilah ucapan yang jelas di telingaku dan membekas dihatiku

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ClaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang