──────⊹⊱✫⊰⊹──────
Happy Reading──────⊹⊱✫⊰⊹──────
Suasana kantin tengah ramai. Bahkan banyak sekali murid yang saling dorong dorongan untuk memesan makanan.
"Gila si ini, ramenya minta ampun" Heran anya sembari memperhatikan semua orang di kantin. Ia pun melirik ke arah vika yang tengah makan tanpa memperdulikan mereka.
"Laper banget yahh neng?" Tanya Anya dan mendapatkan anggukan kepalanya dari Vika.
Sedang asik makan. Kedua terhenti ketika adanya sisil dan kedua temannya. Yaitu raya dan Wulan. Sedangkan Vika ia masih fokus makan hingga. " Vika!" Bentak raya. Namun tidak di hiraukan oleh gadis itu. Anya mengerutkan keningnya bingung.
"Heh! Lo di ajarin sopan santun gak? Lo ngak liat dia lagi makan? Main lo bentak-bentak aja mau nyari ribut lo hah!" Gertak anya, membuat Vika menahan lengan sahabatnya itu agar tidak berdiri meladeni raya .
"Duduk" suruh Vika tanpa menatap ke arah Anya. Sedangkan Anya gadis itu menghembuskan nafasnya kasar dan menuruti kata Vika.
"Gak usah lo layanin orang munafik!" Sindiran pedas yang di lontarkan vika kepada raya. Membuat gadis itu mengepal tangannya kuat dan langsung menarik kerah kemeja Vika hingga membuat gadis itu langsung berdiri.
Anya yang melihat hal itu tidak tinggal diam. Ia langsung ikut berdiri dan ingin membantu Vika. Namun lagi-lagi di tahan oleh sahabatnya itu.
"Kenapa? Kesinggung?" Tanya Vika sambil tersenyum menyirgai. Raya langsung melepaskan cekalan tangannya dari kerah kemeja Vika.
"Awas Lo yah! Tunggu pembalasan gua!" Tekan raya. Dan langsung pergi. Vika terkekeh sinis melihat raut wajah kesal raya.
"Gue tunggu!" Teriak Vika dan kembali duduk.
"Lo punya masalah sama raya?"tanya Anya.
"Gak ada, dia gila ngak usah lo pikirin" sahut Vika dan kembali makan.
Anya hanya mengangguk anggukan kepalanya. Dan mengambil jus jeruk milik Vika dan meminumnya.
"Ganti!"
"Ukhukkk.. Ukhukkk..." Anya tersedak karena mendengar ucapan Vika barusan yang menyuruhnya untuk mengganti minumannya yang ia minum.
" Ya'allah Vika... Pelit banget lo" heran Anya dan kembali menaru es jeruk tersebut.
"Suka-suka gua lah.. esnya punya gua!" Jawab Vika membuat Anya mendengus kesal.
"Gue beli es teh awas lo minta yahh!!" Ancam Anya. Membuat Vika menatapnya sinis.
°°°°
Vika menatap kedua manusia di hadapannya jengkel. Sebab sudah kurang lebih satu jam. Ia tidak nyaman belajar karena adanya veren yang terus merengek minta di antar pulang oleh Rama. Namun sudah satu jam itulah ia selalu di tolak. Bahkan rama sudah puluhan kali membentak gadis itu.
"Ram.... Ayolahh anterin aku pulang..." Bujuk veren.
"Pulang sendiri aja sana..." Suruh Rama kesal. Membuat veren memanyunkan bibirnya. Hal itu membuat Vika mengubah ekspresinya menjadi jijik.
"Ihhh Rama kok kamu gitu si sama aku... Kamu ngak sayang sama aku?"
"Enggak!" Tekan rama penuh penekanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FUCKGIRL CENDANA ( TAMAT)
Teen FictionCERITA FAKGIRL VS GOOD BOY GANTI JUDUL JADI FAKGIRL CENDANA [ PERBIASAKAN UNTUK FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!] Vika Anggika Queenzeina Elbaraq. Atau yang bisanya di panggil Vika. Gadis yang cantik dan baik hati itu. Membuat siapa saja ingin sekali...