Suara tawa terdengar dari bangku seorang laki-laki yang tengah tersenyum manis. Ia dikelilingi para gadis dari kelasnya maupun dari kelas lain.
Heejin, bukan salah satu gadis yang berada di sana. Karena ia hanyalah si gadis pengagum yang tak akan berada di sisi si pemilik senyum manis itu.
Iya, Heejin adalah pengagum rahasia Jaemin.
Heejin tak memberikan coklat, tak menyelipkan sepucuk surat cinta, dan tak menjadi pengirim surat rahasia.
Heejin benar-benar hanya seorang gadis biasa yang terkagum oleh sosok Jaemin yang terlalu menawan.
Dan tahun ini Heejin beruntung karena bisa sekelas dengan laki-laki yang menjadi pusat kagum utamanya.
"Heejin, Jaemin tuh ganteng banget ga sih." Winter---gadis berambut sebahu itu menghampiri Heejin.
Iya, sejauh ini teman Heejin memang cuma Winter. Selain karena hobi rebahan, Heejin juga jarang senyum makanya tak jarang gadis itu dianggap jutek.
"Biasa aja." Balas Heejin. Gadis itu kembali fokus kepada yang tadi ia kerjakan---menggambar.
Winter mengerucutkan bibirnya, "Semua orang itu suka sama Jaemin tau, Jin! Udah ganteng, lucu, ramah lagi!"
Heejin melirik Jaemin yang masih menjadi pusat perhatian di kelasnya.
"Gue gak suka dia. Dia biasa aja, gak seganteng itu."
Mendadak Heejin jadi pusat perhatian di kelas ini. Semua gadis menatapnya garang seakan siap menyantapnya hidup-hidup.
"Emang tadi gue ngomongnya keras banget ya, Winter?" Tanya Heejin sembari menggaruk tengkuknya canggung.
"Iya, lumayan keras sih."
"Duh, mampus deh." Gumam Heejin pelan, merutuki dirinya sendiri yang menjadi pusat perhatian karena ucapannya.
"Heh! Maksud lo ama Jaemin biasa aja?! Lo emang udah cakep banget?!" Salah satu dari mereka berbicara kepada Heejin dengan nada tinggi.
"Menurut gue dia emang biasa aja sih, gak ganteng-ganteng banget." Balas Heejin tanpa berani menatap Jaemin.
"Lo--"
Jaemin menyela. "Eh, udah udah! Tadi kita lagi bicarain siapa tuh? Si mantannya Pak Sunardi kan!"
Semua gadis yang tadinya menatap galak Heejin kini mengalihkan atensinya kepada si laki-laki pemilik senyum manis.
"Tuh, hati-hati, Jin. Jaemin banyak disukain cewe-cewe." Ucap Winter memperingatkan.
Heejin mengangguk cepat, gadis itu kembali menggoreskan pensilnya ke sketchbooknya---menggambar.
Heejin melirik Jaemin sekali lagi. Jaemin selalu begitu---
Mempesona. Sangat mempesona.
✿ Reason To Smile ✿
Jam menunjukkan pukul setengah empat sore. Kini, Heejin tengah duduk di halte bus---menatap jalanan kosong.
Harusnya sore ini ia pulang bersama Winter namun ternyata Winter dijemput oleh papanya, padahal Heejin sampai rela menuruti permintaan Winter---Menunggu gadis itu selesai ekskul.
Karena Heejin bosan, gadis itu mengeluarkan buku gambarnya---menggambar jalanan yang mulai sepi.
"Gambar gue dong."
Heejin mendongak, mendapati Jaemin dengan senyum manis yang belum pernah Heejin lihat dari jarak sedekat ini.
"H-hah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Days | Jaemin Heejin One Shoot
Fanfiction❝Just little things about Jaemin and Heejin.❞ °▪︎°▪︎°▪︎° Ini one shoot! Dan dibikin karena lagi gabut! So, Happy Reading! 💓