21

43 3 0
                                    

Hening. Ya suasana mereka hening, hanya saja kedengaran suara jangkrik.

Alan sudah menduganya, bahwa Nadin memiliki perasaan terhadapnya. Maka dari itu Alan menjadi cuek dengan Nadin.

"Maafin gue Lan, gue gak bisa pendam perasaan gue lama. Dari dulu semenjak SMP gue udah mulai suka sama lo Lan" ucap Nadin mengeluarkan unek-unek nya yang selama ini ia pendam.

Alan tak berekspresi sedikit pun dengan ucapan Nadin.

"Maaf gue udah ingkar janji persahabatan kita. Karena gue gak bisa tahan sama perasaan gue. Apa lo juga sayang dan cinta sama gue lebih dari sahabat?" tanya Nadin penuh harapan.

Alan menengok dan menatap Nadin dengan tatapan risih.

"Tolong hapus rasa cinta lo ke gue" ucap Alan dingin.

Lalu Alan pergi dan masuk kedalam menuju kamarnya tanpa mempedulikan Nadin. Alan tak mau melibatkan dirinya dengan cinta.

"Lan jawab gue?!" teriak Nadin emosi.

Seketika air mata Nadin menetes membasahi pipinya. Nadin mengacak rambutnya kasar, ia tidak percaya bahwa Alan tidak memiliki rasa cinta sedikitpun untuknya.

Lalu Nadin bergegas pergi tanpa pamit dengan keluarga Alan. Yang ia rasakan saat ini adalah sakit yang begitu dalam dan pusing dengan jawaban Alan.

Dari dulu Nadin selalu berharap bahwa Alan memiliki rasa yang sama terhadapnya. Tetapi ternyata harapan Nadin tak terwujud.

****

Kini Alisa, Alya, Serlin dan Vania berada di suatu coffe kesukaan mereka yang sering mereka kunjungi.

Mereka tidak pernah bosan dengan coffe ini, karena mereka sudah nyaman dan sudah cocok dengan lidah mereka.

"Sa lo kenapa sih dari tadi cemberut terus?" tanya Serlin sambil minum coffe.

"Kenapa sih? gak biasanya lo cemberut gini" ucap Vania aneh melihat sikap Alisa tidak seperti biasanya.

Alisa menghembus nafasnya kasar, "Gue kepikiran sama Alan"

"Astaga Sa lo ngapain mikirin Alan hah?" balas Alya tak mengerti dengan jalan pikiran Alisa.

"Gue mikirin Alan ada sebabnya"

"Lo punya rasa ya sama kak Alan?" tanya Serlin penasaran.

"Gue liat dia waktu gue dirumah sakit dia masuk keruang spesialis" balas Alisa sambil menatap sahabatnya serius.

Alya, Serlin dan Vania saling pandang dan tidak percaya dengan omongan Alisa barusan.

"Lo serius dia masuk ruang spesialis?" tanya Vania lagi karena ia masih tidak percaya.

"Gue serius Van" ucap Alisa menyakinkan sahabatnya.

"Lo kenpa Al?" tanya Serlin sambil memegang pundak Alya. Serlin yang melihat raut wajah Alya begitu aneh saat Alisa mengatakan itu.

"Ah gue gapapa" ucap Alya tersenyum kecut.

"Oh pantes aja gue pernah liat dia kayak--"

"Ser anter gue ambil hp gue dimobil yuk" potong Alya tiba-tiba.

"Kan hp lo ada ditangan lo" balas Serlin sambil menunjuk hp Alya ditangan Alya.

"Hp Alfa ada dimobil lo" balas Alya mengeles.

"Yaudah nih ambil sendiri" ucap Serlin sambil menyerahkan kunci.

"Sama lo ayok buru"

"Yaelah Al sendiri juga bisa kali" saut Vania sambil memakan kentang.

"Banyak tanya lo ayok cepet" paksa Alya sambil menarik tangan Serlin.

"Kayak ada yang aneh tau gak dari sikap Alya setelah gue cerita tentang Alan?" ujar Alisa kepada Vania sambil menatap kepergian Alya.

"Gue yakin ada yang sembuyiin dari kita" balas Vania curiga.

"Eh gue balik duluan ya" ucap Alisa setelah ia melihat jam di ponselnya.

"O-oke" balas Vania masih sibuk dengan makanannya.

Alisa mulai melangkah pergi dan langsung masuk mobil nya dengan buru-buru.

Lain dengan Alya dan Serlin yang sibuk mencari ponsel di mobil.

"Lo yakin hp Alfa ada di mobil gue?" tanya Serlin sambil mencari hp Alfa.


"Gue yakin hp Alfa ada dimobil lo" balas Alya sibuk mencari ponsel.

"Segitunye lo bucin sama Alfa sampe-sampe hp Alfa ada di lo" ucap Serlin tak mengerti dengan sahabatnya yang satu ini bucin sekali dengan pacar barunya.

"Ya namanya juga pacaran, bilang aja lo iri sama gue. Mankanya jangan jomblo mulu" ejek Alya.

"Nanti nanges" ejek Serlin balik.

"Tau apasih ratu jomblo ha?"

"Eh denger ya, pacaran belum tentu bahagia. Mending lo putus aja deh sama Alfa nanti disakitin tau rasa lo" balas Serlin membuat Alya menatap tajam.

"Yaudah yuk balik kedalam, hp Alfa ada ditas gue" ajak Alya balik kedalam karena sudah menemukan hp ditasnya.

Serlin membuang nafasnya kasar dan menetap tajam Alya, "Kenpa lo gak bilang dari tadi bambang!" kesal Serlin.

Alya terkekeh kecil, "Sorry gue lupa"

Alya dan Serlin langsung masuk kedalam dan melihat Alisa buru-buru tanpa melihat dirinya.

"Alisa mau kemana? Kok buru-buru gitu?" ucap Serlin melihat kepergian Alisa.

"Mungkin ada urusan kali mankanya buru-buru" balas Alya.

"Huft untung Alisa pulang, kalo gak Serlin udah ember" batin Alya.

Alya dan Serlin kembali melanjutkan langkahnya masuk kedalam untuk menghabiskan minumannya.

••••••

Insta: shliamliptri_

Hi guys aku mau tanya sama kalian nih, menurut kalian ALSLAN dilanjut sampai end atau udah sampai beberapa part lagi?
Karena aku sendiri kayak udah kurang respect sama ceritanya. So, menurut kalian gimana?

ALSLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang