"Sayang, ayo kita makan sekalian ajak teman teman kamu ya" ucap sang mamah yang di angguki oleh alexis
"Woy nyokap gue ngajak makan bareng, ayo" teman teman nya pun mengekori alexis sampai meja makan
"Kalian nginep aja disini temenin si kembar soalnya abis ini tante mau pergi keluar kota"
"Loh, emang mamah mau kemana?" tanya kenzo
"Ini loh jo,mamah sama papah ada bisnis di makasar buat beberapa minggu jadi kamu jagain El ya?" kenzo hanya menganggukan kepalanya
"Eh iya ini si bungsu belum turun" ujar mamah nela
"Paling Caper mah, dia cuma mau di perhatiin. kaya baru sekali dua kali aja" celetuk alexis
"Jangan ada yang makan kalau El belom turun" Perintah papah yang tidak bisa di ganggu gugat sedangkan alexis hanya memutar kedua bola mata nya malas
"Lama banget sih tuh anak" geram kenzo
"Yaudah kamu panggil adik kamu gih" Kenzo menghembuskan nafas nya berat
"Biar Alden aja mah"
Alden harus menaiki tangga untuk sampai di kamar Gabriella, Saat sudah sampai di depan kamar Gabriella dengan dingin Alden mengetuk pintu nya.
Tokk tokk tokk
"Makan malam mau di mulai" tak ada sahutan apapun dari dalam membuat Alden geram "makan malam gabakal dimulai kalau lo ga turun" Masih tidak ada sahutan saat Alden ingin menendang pintu, pintu kamar itu sudah terbuka menampilkan sosok Gabriella dengan muka ciri khas bangun tidur.
"Berisik!" ujar Gabriella dengan tampang dinginnya
Alden sempat terkejut dengan perubahan adiknya ini eh adik? sejak kapan Alden mengakui nya sebagai adik?
"Disuruh turun sama mamah" ucapnya lalu turun kebawah
Takk takk takk
"Dimana adik kamu al"ujar sang papah
"Nanti juga nongol pah" jawab Alden santai
Tak lama kemudian Gabriella turun dengan gaya rambut yang di cepol keatas membuat leher jenjang nya terekspos jelas.
"Lama lo" ucap kenzo
"Di tungguin dari tadi bukannya cepetan malah leha leha" ucap Alexis
"Gue ga minta lo buat nungguin gue" jawab Gabriella santai lalu duduk di bangku tengah tengah mamah dan erza.
"Di diemin ngelunjak lo ya" sewot alexis
"Oh ya?" alexis menggeram marah, tangannya terkepal kuat. Untung saja ada mamah dan papahnya, kalo tidak abiss lo gabriella.
"Sudah jangan berdebat, ayo makan"
Papah nya memimpin doa lalu memakan dengan tenang
Di tengah kesunyian akhirnya gabriella membuka mulutnya
"Pah, besok gabriella mau sekolah"
"Kata dokter kamu masih harus istirahat sayang" sahut papahnya
"Gabriella udah sembuh pah, mah"
Sang papah menghembuskan nafasnya pelan "Yaudah tapi berangkat nya harus bareng sama kedua abang kamu ya" ucapan sang papah membuat atensi mata mengarah kepadanya.
"Nggak!" Gabriella menolak cepat
"Biar aman sayang" ujar sang mamah
"Aman?" Gabriella terkekeh pelan "Aman dari mana nya mah? dengan cara jatohin adik nya sendiri dibilang aman?" semua menatap nya dengan tatapan yang berbeda beda

KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonist Girl
Ficção AdolescenteArabella Queenza Dawson, gadis kejam, dingin, misterius tewas mengalami kecelakaan yang di sebabkan oleh temannya sendiri. Bella sangat benci pengkhianatan. dan temannya tau itu tapi mengapa dia tetap berkhianat? Siapa sangka juga kalau Bella ini ad...