I'm not okay, I'm tired." sahut Gabriella pelan.
Laki laki itu membawa Gabriella keluar dari kerusuhan tempat ini, rooftop.
Sesampainya di rooftop, Gabriella menatap lekat mata indah yang sedang menatap nya juga.
"Kenapa?" tanya Gabriella
"Kenapa apa?"
"Kenapa lo bawa gue kesini?"
"Pikiran lo lagi kacau, hati lo juga lagi gak baik baik aja kan?jadi stop buat pura pura kuat, el. lo butuh seseorang buat jadi sosok yang selalu nguatin lo, lo butuh sandaran dan gue siap jadi sandaran kapan pun lo butuh gue." jelas cowo itu, Gabriella menatapnya sendu.
"Lo gak ikutan benci sama gue kaya mereka?" cowo itu menggeleng lalu tersenyum manis.
"Gue gak pernah benci lo, gue yakin lo pasti punya alesan buat itu semua."
"Tapi gue cewe jahat, za." ya, cowo itu adalah Erza. Erza tersenyum lalu membawa Gabriella kedalam dekapannya.
"Lo ga jahat, lo cuma butuh pengertian dari mereka aja."
"Makasih" ucapnya tulus lalu mengeratkan pelukan itu "makasih karna lo ada disaat gue lagi butuh seseorang."
Erza mengangguk lalu menghapus air mata Gabriella "izinin gue ya?izinin gue buat ngejaga lo." Gabriella mengangguk lucu.
"Udah ah jangan nangis nanti matanya sakit, aku gasuka." Gabriella menahan senyumnya.
"Aku? oh jadi sekarang aku kamu nih?." goda Gabriella menaikkan kedua alisnya.
"Emang gaboleh?" tanya Erza. Gabriella tersenyum manis
"Buat eza apa sih yang gaboleh." Erza nampak menampilkan giginya.
"Eza?" Gabriella mengangguk
"Nama panggilan khusus dari aku."
"Yaudah, sekarang udah gak sedih lagi kan? ayo balik ke kantin. kamu belum makan" ucap Erza dengan tangan yang merapihkan helaian rambut Gabriella yang sedikit tertepa oleh angin.
"Selera makan aku ilang, ke kelas aja ya?" ucap Gabriella menunjukkan puppy eyes nya.
"Engga! kita ke kantin sekarang." sahut Erza dingin.
Gabriella menghembuskan nafasnya dalam "yaudah iya ke kantin." Erza tersenyum lalu mengecup kening Gabriella.
Cup
"Ini baru pacarnya erza." Gabriella mematung karna kecupan itu.
"Pacar? sejak kapan aku jadi pacar kamu?." tanya Gabriella mengernyit bingung
"Tadi, hari ini tanggal 8 di rooftop tanggal dan tempat mulai nya hubungan kita."
"Kapan nembaknya? Kok tiba tiba udah jadi pacar aja?."
"Versi kita beda sayang, gak perlu diucapin tapi selalu terbukti." blush, pipi Gabriella memerah.
"Blushing?" tanya Erza dengan nada menggoda, Gabriella tersadar kalau pipinya memanas pun langsung menenggelamkan wajahnya di dada Erza.
"Huaaa maluuuuu," Erza terkekeh lalu mengusap rambut Gabriella.
"Gausah malu, aku suka liat kamu blushing kaya gini." Gabriella mendongakkan wajahnya menatap mata Erza.
"Ayo ke kantin, mumpung masih ada waktu." ucap Erza. Gabriella mengangguk lalu pergi dari tempat ini dengan tangan Erza yang setia bertengger di pundaknya.
*****
"Tadi el bukan sih?sumpah gue gak nyangka banget gila." ucap varo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonist Girl
Teen FictionArabella Queenza Dawson, gadis kejam, dingin, misterius tewas mengalami kecelakaan yang di sebabkan oleh temannya sendiri. Bella sangat benci pengkhianatan. dan temannya tau itu tapi mengapa dia tetap berkhianat? Siapa sangka juga kalau Bella ini ad...