•08•

24 12 1
                                    

"nat gua mampir dulu ke rumah lu boleh kan?"

"gua mencium aroma-aroma modus nih, bilang aja mau kenalan sama adeknya nata?!" dito melirik tajam darren yang juga melirik dirinya

"apaansi lu, bilang aja lu juga mau kan?!"

"dih ya iya dong" keduanya saling tersenyum dan menengok kearah nata yang sedang duduk melamun diatas motor.

"ck, kalian pada mau ngapain sih dirumah gua. lagian adek gua juga pasti gabakalan mau ketemu sama kalian" nata menyesap rokok yang ada ditangannya

"yaelah kan belum dicoba juga bos, siapa tau dianya mau ketemu sama cogan kayak gua. Lagian itung-itung sekalian kita kumpul aja gimana, kan kita semua udah lama ga kumpul bareng?" saran darren

"nah kalo itu gua setuju"

***

"atuh a'a sama teteh kunaon pada berantem begitu. Oge ieu, Andre naha anjeunna kasar pisan ka budak awewe kalayan panangan sapertos kitu?"

"aih si mamang mah, saya mah baik. ini karena si mba ini teh mau maling rumahnya bang nat,Kusabab kitu kuring narik leungeun-Na pikeun angkat ka kantor pulisi" jelas andre, nesya hanya pelonga pelogo karena tidak paham apa yang sedang dibicarakan oleh dua lelaki dihadapannya

"astaghfirullah haladzim andreee!" si mamang berteriak sangat keras membuat nesya dan juga andre menutup telinganya

"naha?"

"si eneng ini teh, adiknya si nata. dia baru pindah kesini, makanya kamu ga kenal sama dia. kamu teh jadi anak gausa sok tau, gausa asal mbawa anak orang ke kantor polisi"

"masa sih mang, buktinya mana kalo dia ini adeknya bang nat?" tantang andre, mang oji pun hanya diam tak berkutik

"nah gaada buktinya kan?—Berarti dia ini boong, lagian kalo dia adiknya bang nata ngapain coba dia masuk lewat jendela. Pake acara ngecongkel jendela juga" nesya sangat sebal, bahkan wajahnya sekarang sangat tidak bisa dideskripsikan

"kan tadi gua udah jelasin kalo kunci rumah gua itu dibawa sama abang gua, nah karena itulah gua jadi gabisa masuk. Dan karena gua gamau nunggu lama, jadi gua inisiatif buat congkel jendela tapi tiba-tiba lu nongol dan mengklaim gua maling!"

***

"jadi kumpul dirumah lu kan nat?" nata mengangguk dan membuang puntung rokoknya

"sejak kapan lu ngerokok lagi?" tanya dito dengan tatapan seriusnya, nata mengalihkan wajahnya enggan menatap temannya itu

"Kenapa, lu ada masalah?"

"yuk cabut" dito menatap heran nata. bukannya menjawab pertanyaan darinya, nata justru malah mengalihkan topik.

"kalian duluan aja dah, gua mau jemput cewe gua dulu. ntar gua nyusul langsung ke rumah nata " ujar dino, dan langsung mendapat pelototan tajam dari temen-temennya

" run bestie ada babu pacar"

***

"ah gua ga percaya, yakali adiknya bang nata begini" andre menatap nesya dari atas hingga bawah dan tatapannya terhenti pada gundukan gunung

BUGHH

" minta gua colok tuh mata"

"hehe sekali-kali cuci mata ya kan" nesya menatap geli andre yang melihat dirinya dengan tatapan yang menurutnya ambigu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY BROTHER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang