Chapter ini adalah jawaban untuk kalian yang bertanya-tanya gimana Aruka, Tama dan Vio bisa tinggal bersama.
•
°
●
○
▪︎
¤
♡"Cantika?"
"Clara?"
Seperkian detik mereka terdiam menatap satu sama lain, dua wanita yang sepertinya saling mengenal itu berpelukan dengan eratnya. Mereka berdua sedang berada di salah satu cafe, tepatnya di depan Universitas San Aphrodite.
"Kamu ngapain di sini?" tanya Cantika.
"Ini juga yang mau aku tanyain ke kamu, kamu pindah lagi ke Jakarta?" tanya Clara balik.
"Lebih baik kita pesen makanan dulu, habis itu cari tempat duduk. Biar enak ngobrolnya," usul Cantika.
Keduanya memesan menu masing-masing lalu duduk di salah satu meja dekat jendela, menunggu pesanan mereka diantar oleh pelayan.
"Jadi?" tanya Clara lagi.
"Aku mau jemput anakku, dia maba disitu." Cantika menunjuk gedung di sebrang sana.
"Loh, anakku juga maba. Anakku masuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis, anakmu?"
"Clar, kebetulan banget, anakku juga di sana!"
Mereka berdua tersenyum bahagia, saling mengeratkan tangan. Tak menyadari bahwa sedari tadi seorang pelayan sudah berdiri di depan mereka hendak menaruh pesanan di meja.
"Permisi, Bu. Ini pesanannya."
"Ah iya, makasih ya, Mba," jawab Cantika.
Obrolah sesama perempuan memang tidak akan ada habisnya, seperti mereka yang sudah berbicara selama satu jam terakhir, tapi sepertinya enggan untuk di sudahi.
"Tama!" panggil Clara setelah netranya menangkap sang anak yang baru saja masuk ke dalam cafe.
"Aruka mana ya, kan harusnya bareng," ucap Cantika lirih.
"Itu Aruka bukan?" tanya Clara.
Benar dugaan Clara, perempuan yang sedang mengintip dari balik pintu masuk cafe adalah Aruka. Cantika langsung menghampiri putrinya lalu membawanya untuk bergabung bersama Clara dan Tama.
KAMU SEDANG MEMBACA
'Arunika Untuk Hans' [Selesai✔]
RomansNamanya Dandelion Arunika Kanigara, si cantik most wanted yang sering di panggil Aruka. Kata bunda, biar lebih singkat aja manggilnya. Keseringan di ghosting membuat dia hampir putus asa sama yang namanya Cinta. Salah satu sahabatnya bilang, Aruka d...