Part 5

129 15 13
                                    

Saat jam pulang sekolah...

Rossa terkejut dengan kehadiran Afgan di depan pintu.

Untung saja sudah sepi, karena hari ini dia kebagian jadwal piket, sehingga pulang terakhir.

"Astaghfirullah!." Kaget Rossa.

Afgan yg berdiri seperti patung hanya diam.

"Kakak ngapain sih, kaget tau." Kesal Rossa.

"Udah piketnya?." Tanya Afgan.

"Udah." Jawab Rossa.

Tanpa basa basi Afgan langsung memegang tangan Rossa.

Dan ia membawa nya ke parkiran motor.

Sampai di parkiran

"Kak ih, sakit tau. Kakak kayak orang mau nyulik aku, pake di tarik tarik segala, aku kan bisa jalan sendiri!." Ujar Rossa meringis.

"Shut! Pakai." Ujar Afgan menyerahkan helm.

Rossa diam menatap helm itu.

"Ck ah." Afgan langsung memakaikan helm nya ke kepala Rossa.

Rossa mengangkat kepalanya membuat nya menatap Afgan.

Hingga mata mereka bertemu. Saling tatap.

Dua pasang mata penuh kerinduan.

"Aku kangen kamu Cha." Batin Afgan.

"Kakak, aku kangen kakak yg dulu." Ujar Rossa dalam hati.

Afgan tersenyum kecil. Ia mengusap kepala Rossa.

"Kakak sayang ocha." Ujar Afgan.

Bagikan sedang terjadi ledakan bom nuklir di hati Rossa. Ia membulatkan matanya menatap Afgan tak percaya.

"Terus tersenyum ya, kakak ga suka liat kamu sedih dan cemberut." Ujar Afgan.

Oh tuhan kali ini Afgan benar benar manis sekali.

Afgan bisa membuatnya gila kali ini. Entah ada jin apa yg masuk ke dalam tubuh Afgan.

"Kak." Ujar Rossa.

"Yuk pulang." Ujar Afgan.

Ia menaiki motornya. Memakai helm nya. Dan menyalakan mesin motornya.

"Ayo, keburu macet." Ujar Afgan.

Rossa menaiki motor Afgan dengan wajah tak percaya.

Saat mereka sampai di rumah Rossa turun dan menyerahkan helm nya.

Afgan tersenyum kecil.

Ia duduk di motor nya menghadap Rossa.

Tangannya ia masukkan ke kantong celananya.

"Masuk gih, Cuci tangan cuci kaki bersih bersih, istirahat." Ujar Afgan.

"Kak ini beneran kakak?." Tanya Rossa.

Afgan berdiri. Ia mengacak rambut Rossa.

"Bukan, arwahnya Afgan." Canda Afgan. Alis Rossa terangkat.

"Ya ini kakak lah. Sudah masuk. Kakak mau pulang." Ujar Afgan.

Rossa menegak ludahnya.

"Yaudah kakak pulang, baru aku masuk." Ujar Rossa.

"Kamu dulu masuk." Ujar Afgan.

"Ga ada penolakan!." Tegas Afgan. Rossa tersenyum kecil.

"Iya aku masuk, kakak hati hati ya." Ujar Rossa.

TENTANG KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang