Saat jam pulang sekolah. Rossa buru buru membereskan barang barangnya.
"Bianca, fatir, sandy, gw duluan ya. Daaahh." Ujar Rossa. Melambaikan tanganya kepada ketiga teman nya itu.
"Iya deh yg pulang sama pacar." Ujar Bianca. Rossa tersenyum. Lalu pergi meninggalkan ketiganya.
"Emang mereka pacaran?." Tanya Fatir.
Bianca mengendikkan bahu nya. Tanda tak tahu. "Gw mah asal ceplos aja." Ujar Bianca.
Fatir memuluk Bianca dengan buku nya. "Ye dasar." Ujarnya. Bianca hanya tersenyum.
Sedangkan di parkiran Afgan sudah menunggu.
Rossa yg baru datang tersenyum kecil.
"Kakak nungguin ocha lama ya. Maaf tadi di marahin pak Aziz." Ujar Rossa.
Tanpa menanggapi perkataan Rossa, Afgan memakaikan helm di kepala Rossa.
Rossa hanya bisa diam mematung.
Hingga saat selesai.
"Makasih kak. Ocha bisa pakai sendiri kok. Ga enak diliatin siswa yg lain." Ujar Rossa sambil melirik ke sekitarnya.
"Bukannya kamu yg mau selalu Deket sama kakak?." Afgan menarik turun kan alisnya.
Rossa melotot. "Enggak! Siapa bilang! Kakak geer." Ujar Rossa. Sungguh sebenarnya pipinya sudah sedikit menunjukan warna kemerahan.
"Oh ya? Kayaknya untuk uang ga mungkin uang kamu habis. Walaupun dompet kamu ketinggalan." Ujar Afgan.
Rossa menggigit bibir bawahnya.
"Kamu kesel Vio deketin kakak? Kamu ga suka?." Tanya Afgan. Rossa menunduk.
Afgan terkekeh pelan. Ia menaikkan kepala rossa.
"Kakak suka di cemburuin." Ujar Afgan. Hal itu sukses membuat Rossa melongo tak percaya.
Rossa menjadi salah tingkah dengan perkataan Afgan.
"Udh yuk naik, nanti keburu malem. Ga bagus bawa anak gadis malem malem keluyuran." Ujar Afgan. Tersenyum kecil.
"I--iya kak, ayo." Rossa masih Salang tingkah. Ia masih cukup bahagia mendengar perkataan Afgan tadi.
Afgan memakai helm dan menaiki motornya.
Rossa pun menaiki motor dengan menggigit bibir bawahnya.
Afgan menyalakan mesin motor nya.
"Pegangan. Ntar jatuh." Ujar Afgan. Rossa perlahan memegang erat jaket yg dikenakan oleh Afgan.
Afgan menjalankan motornya.
Hingga ia memarkirkan motornya di sebuah mall terdekat.
"Kakak kok ngajak aku ke mall?." Tanya Rossa. Sedangkan Afgan sedang sibuk membuka helm miliknya dan Rossa.
"Aku bisa sendiri kak." Ujar Rossa. Afgan tak menghiraukan perkataan Rossa.
Rossa hanya bisa diam. Hingga helm nya lepas dari kepalanya.
"Makasih kak. Padahal ocha bisa buka sendiri." Ujar Rossa cemberut.
"Udh yuk masuk." Ujar Afgan. Rossa diam. Afgan justru menggandeng tangan Rossa.
Rossa hanya terpaku.
Afgan mengajak Rossa ke toko pakaian.
"Pilih baju kesukaan mu. Kakak yg bayar." Ujar Afgan.
"Ga ada penolakan. Dalam waktu 30 menit kalau ga dapet baju kakak ga pernah mau ketemu kamu lagi." Ujar Afgan memotong saat Rossa hendak berbicara.
Rossa melotot. "Kok gitu sih kak." Ujar Rossa.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG KITA
Romanceini kisah tentang kita yg harus melewati jalan yg berliku hanya untuk bisa bersama. ini kisah tentang kita dan segala di masa lalu yg indah, dan berusaha mengukirnya kembali. ini kisah tentang kita yg harus siap akan segala hal yg bisa membuat kita...