Ticklish - Briwoon

141 10 0
                                    


Suara penggorengan disertai bau khas mentega di pagi yang sepi sudah menjadi momen healing tersendiri bagi Dowoon. Suasana damai yang hanya bisa ditemukan saat pasangannya, Kang Younghyun, sedang tidur. Beruntung rintik gerimis di luar menambah sejuk udara hari ini, tentu kekasihnya akan tidur lebih lama dari biasanya, apalagi semenjak akhir-akhir ini jadwalnya menjadi jauh lebih padat dan mengikis banyak waktu istirahat.

Pemuda berambut hitam itu baru saja memecahkan telur untuk sarapan saat semerbak harum kopi menyambutnya, begitu pula dengan dua lengan kekar yang melingkar manis di pinggang. Ah, waktu damainya habis lebih cepat dari perkiraan ternyata.

"Dowoon-ah~ masak apa hari ini?"

Dengan dagu bertengger di pundak sang kekasih, Younghyun menggeliat berusaha melakukan peregangan sebisanya, enggan melepaskan back hug pada sang kekasih. Sementara yang lebih muda hanya bersenandung kecil, masih fokus pada masakannya. Merasa diabaikan, ditambah kantuk yang masih bertengger di kelopak mata, pria bermata tajam itupun beralih menenggelamkan kepalanya ke sisi leher Dowoon. Menikmati kontras suhu hangat badan yang lebih muda dalam ruangan sejuk.

Pelukan yang ia eratkan terasa nyaman sekali hingga pria tersebut hampir saja kembali tertidur kalau saja tidak ada sebuah ide terbesit di benaknya. Pria itu menyeringai, jemarinya diarahkan ke pinggang sang kekasih, dan-

"ACK!"

Dowoon tersentak, buru-buru menggeliat mencoba melepaskan diri. Tapi lingkaran tangan pria yang lebih tua menahan semua usahanya. Ditambah kekasihnya itu terus menyerang titik lemahnya, membuat pria berambut hitam terus berseru sambil merengek.

"Aduh! Hyuuu- AKH! STOOOPP! Aku masih- AH! Masih masaakk! Hyuunggg!"

Younghyun terkekeh, seru sekali mengerjai kesayangannya itu. Lihat saja, mukanya sudah memerah sempurna, ditambah mata berair dan bibir yang mengerucut lucu, malah makin menambah semangat menjahilinya. Tubuh Dowoon semakin memberontak, sampai tanpa sengaja menyenggol pinggir counter tempatnya memasak, nyaris mengenai gagang panci. Bunyinya yang lumayan kencang menghentikan aksi dua sejoli tersebut, dengan Dowoon yang merengut pada kekasihnya yang cuma memberikan cengiran tak bersalah.

"Ck, jatah Hyung pagi ini buat aku semua pokoknya," ucap pria lebih muda sambil menjulurkan lidah ketika hyungnya protes,

"Ahhh jangan begitu Dowoon-ah~ Plis plis plis, Hyung sudah lapar sekali, apa kamu nggak kasihan kalau hyung-mu yang pekerja keras ini kelaparan? Nanti kalau aku pingsan bagaimana- Yak Yoon Dowoon!" Rengekan memelas Younghyun tidak berefek sama sekali, terbukti saat kekasih muda kesayangannya itu langsung menuju meja makan setelah memindahkan semua masakannya ke 1 piring. "Eung.. Dowoonie pleasee~" Cobanya lagi dengan tambahan aegyo mematikan.

"Uiing... Diwini plissss~ Gak ada jatah buatmu." Ketus pemuda bermata bulat, yang tak lama kemudian terkikik menahan tawanya sendiri. Sial, kekasihnya memang imut sekali, batin pria bermata tajam, tersenyum gemas. Ia langsung menghempaskan pantatnya ke kursi disebelah yang lebih muda, kedua tangan menopang dagu,

"Dowoonie sayang~ Aaaa~" pintanya.

Dengusan geli terdengar sebelum pemuda bermata bulat akhirnya menyodorkan satu suapan besar roti bakar, lengkap dengan sepotong bacon dan scrambled egg. Younghyun melahap dengan bersemangat, hanya untuk merasakan udara kosong dalam mulutnya. Dilihatnya kekasih mudanya yang mengunyah dengan tatapan tidak percaya. Jahat! Pengkhianat! Pemberi harapan palsu!

"Salah sendiri usil gelitikin aku," Ucapnya santai, tangannya sibuk menyiapkan suapan baru. Yang lebih tua mencebik kesal.

"Salah sendiri gemes kalo digelitikin."

"Yaudah gak jadi disuapin deh"

Mata tajam membelalak.

"EH JANGAANNN! Iyaa deh Hyung ngga bakal gelitikin lagi, jadi Dowoonie suapin Hyung ya? Ya?" Dengan nada yang sengaja dibuat menggemaskan, pemuda chubby itu memelaskan wajah dan mengedipkan mata beberapa kali. "Dowoon baik deh~"

Sebenarnya Dowoon ingin menggoda Hyungnya lebih lama, tapi di hadapkan raut wajah seperti itu, siapa yang tidak luluh? Lagipula ia juga kasihan pada pria yang lebih tua, sudah bekerja sampai larut malam, malah terbangun lebih pagi di hari liburnya.

"Ah kiyowo~ yaudah sini, aaaaaa..." 

"Aaaaaaa~"

Gurih bacon dan telur menyapa lidah, akhirnya Kang Younghyun bisa mengisi perutnya yang sudah mulai keroncongan beberapa menit yang lalu. 

Makan pagi berlanjut tenang diiringi obrolan santai sepasang kekasih dan rintik hujan. Yah, setidaknya sampai salah satu dari mereka berulah lagi, namun disitulah letak manisnya sebuah hubungan, bukan?

.

.

.

"Hyuung~"

"Ada apa Dowoon-ah?"

Dowoon hanya tersenyum jenaka, mengamati gerakan mencuci piring pemuda yang lebih tua.

"Younghyunie-hyung cuci piringnya yang bersih ya~" Ujarnya mendekat, jemari siap siaga. Lalu-


"ACK! YAK YOON DOWOON!! KAU MAU MULAI LAGI?"


.

.

.

a/n: 

Hai! Book ini bakal jadi pelampiasan saya yang baru-baru ini CLBK sama anak-anak Day6, setelah beberapa tahun berkutat di fandom anime. Dari dulu saya memang bukan penulis, tapi berhubung haus asupan dan nggak ada waktu menggambar jadilah mulai menulis kecil-kecilan.

Kalau ada komentar, kritik, atau saran, atau mungkin saran prompt, feel free to let me know!

Terima kasih sudah mampir~

Prompts to PagesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang