RED
09:00
Sabtu 11 September 2021Happy reading
Setelah di kirim kan video tersebut , ia langsung menyimpan handphone miliknya itu di kantong . Lalu ia menghampiri kedua tahanan itu.
"Hei ... Hei ... Berhenti jangan berkelahi di sini "Mendengar suara itu , mereka berdua tidak menanggapi nya malahan tambah lagi pukulan tersebut dari tahanan nya . "Hei hei suruh berhenti ya berhenti jangan lakukan lagi Bae Gi "kata Han Su
Hansu langsung ambil tongkat punya petugas polisi itu lalu memukul kepala Bae Gi , "aw.. aduh sakit Han Su" ucap Bae Gi memegang kepalanya yang terkena pukulan tersebut.
"Apa kamu mau lagi "
"Tidak "
"Ya udah makanya jangan berkelahi , cepat minta maaf kalian berdua "
"Tapi dia yang duluan yang ngajak berkelahi jadi seharusnya dia lah yang harus minta maaf duluan bukan aku " ucap No 124 saat menatap wajah Bae Gi .
"Eitt... Kamu "
Melihat hal ini lagi hansu langsung berteriak lagi . "STOP " teriak hansu
Langsung semuanya yang ada di dalam sel tahanan itu terdiam semuanya. Saat mendengar teriakan hansu . "Sudah diam , jangan saling tuduh menuduh bilang aja minta maaf apa susah nya " ujar Hansu menatap mata dengan tatapan mematikan nya .
Melihat itu semua nya Bae Gi dan No.124 tersebut menghembuskan nafas nya perlahan dan hati-hati saat melihat tatapan mata hansu .
"Baiklah "
~~~
Hutan atau apalah tempat yang di datangi oleh kedua orang itu dengan pakaian yang masih belum di ganti tetap sama seperti sebelumnya.
Dengan topi yang di kenakan oleh nya dengan aman . Apa yang dilakukan kedua orang itu?"Detektif Jeon "
"Mwoo?"
"Ini sudah malam sekali kenapa tidak berhenti dulu istirahat sebentar "
"Kamu lihat tidak aku lagi ngapain ini dari tadi mondar-mandir , sedang kan kamu lagi apa di sana saja sendirian tidak takut apa kalau ada yang mendekati kamu di sana "
"A..pa mana mungkin kan ada bintang di atas langit"
"Terserah"
Detektif Kim tidak jauh dari sana ia berdiri di samping pohon , lalu detektif Jeon sedang duduk di depan api yang menyala. "Sini hangat kok "
"Iya aku ke sana "
Detektif Kim mendekati detektif Jeon sambil menghangatkan diri nya yang lagi mulai dingin . "Kapan kita bisa menemukan detektif Lee ?"
"Yah.. secepatnya " ucap detektif Jeon saat melihat ke atas langit ada bintang dan ia membayangkan nya dirinya ingin sekali secepatnya menemukan detektif Lee .
"Lalu jika aku menemukan kamu , aku akan mengungkapkan perasaan ku pada mu Noona Lee jieun "Batin Detektif Jeon
Pagi pun tiba sinar matahari telah terbit , kedua sejoli itu bangun tidur lalu segeralah lakukan melanjutkan perjalanan nya menemukan detektif Lee sampai ketemu.
Setelah melewati jalan yang banyak batu batuan dan juga pohon yang tinggi itu , mereka berdua akhirnya menemukan sebuah tempat entah itu villa , rumah, ataupun apartemen yang mereka lihat . Kedua nya langsung pergi mendekati tempat itu .
Setelah sampai di sana Jungkook maupun taehyung melihat ada penghuni nya dan seperti nya salah satu nya ia kenali dari atas sana .
"Tak salah lagi itu pasti jieun "ucap detektif Kim saat melihat dari jendela atas itu yang tengah mengobrol lagi sama Seorang pria.
"Ia tak salah akhirnya aku menemukan mu Noona" gumam Jungkook
"Tapi apa yang terjadi di sana ?"
Kedua orang itu melihat nya. jieun tampak mondar-mandir sedang kan pria itu tak lain Seung ho melihat gelagat detektif Lee itu agak mencurigakan .
"Bagaimana kalau aku mau keluar dulu ? Mau refresh "
"Jangan nanti kalau ada yang lihat kita di sini dan menemukan nya bisa gawat "
"Aah.. masa bodo aku mau keluar dulu " ucap nya sambil mendobrak pintu kamar nya .
"Yaak ! Jieun kau masih belum sehat "
Sebelum nya jieun mengambil beberapa bagian bukti dari dalam kamar Seung ho dan juga ruangan dalam tempat ini .
Detektif Lee melihat anak kecil itu lalu mengelus kepala nya dengan pelan sambil tersenyum.
"Eonni odiga ?"tanya anak kecil itu .
"Hmm... Eonni mau keluar sebentar "
"Yoon A mau ikut dengan eonni ?"
"Hmm... Nee "
Setelah sampai di luar gerbang jieun merasa kepala nya sangat sakit , namun ia tahankan sebelum membawa anak ini ke luar dan ikut bersama nya . Yoon A yang lagi memegang tangan jieun terasa panas dan dingin . Yoon A melihat ke arah wajah jieun memang benar jieun sedang sakit dan terlihat pucat sekali.
"Hmm.. Eonni lebih baik istirahat dulu ya seperti nya Eonni lagi kurang sehat " kata Yoon A
Mendengar perkataan Yoon A , jieun menggeleng cepat dan memperlihatkan dirinya masih sehat bugar . Namun Yoon A merasa kalau Eonni nya ini seperti berbohong . Tapi apa ada nya diri nya hanya anak kecil ia langsung pasrah saja .
Jieun yang melihat ada kedua orang yang tengah melihat diri nya itu langsung menghampiri nya .
Cuaca nya yang terik sekali ia jadi seperti orang mabuk , Jungkook maupun taehyung melihat nya langsung lari dan mendekati detektif Lee itu . Melihat wajah pucat seperti vampir itu . Yoon A yang di sebelah nya itu tidak tau harus berbuat apa .Sementara itu Seung ho melihat keluar dari rumah nya itu tersenyum jahat akhirnya ia berhasil memanfaatkan obat yang diberikan oleh Jieun dari Baek Han akhirnya akan bereaksi .
"Obat anemia , atau bisa di bilang nanti kamu akan hilang ingatan Noona Lee "ucap Seung ho dengan sendiri nya saat melihat pemandangan itu.
Mata jieun perlahan lahan buram dan juga sakit kepala nya mendadak kambuh . Lalu semua nya jadi gelap .
~~~
Deg...
Deg....
Deg...
Suara dan teriakan ada di mana -mana jieun di bawa oleh rekan kerja nya ke rumah sakit . Jangan lupa Yoon A juga ada bersama nya .
Suara alat alat rumah sakit yang sedang bekerja untuk menyembuhkan penyakitnya.
"Yaak! Jieun bangun " ucap Jungkook menahan air mata nya saat melihat wajah jieun seperti ini.
Yoon A menangis saat melihat nya dan ingin ikut masuk ke dalam tapi tidak boleh .
"Yoon A di sini saja bareng sama kak Taehyung " ucap Taehyung
Yoon A mengangguk.
Setelah masuk ke dalam UGD . Jungkook dan juga Taehyung , Yoon A menunggu di luar kamar pasien. Sambil menunggu konfirmasi dari dokter Yang ia sudah di percaya sama ayah nya . dokter Jeon Jung Bae yang sudah di percaya sama ayah nya dan kenal dekat dengan keluarga jeon .
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
빨간 (RED)
De TodoKehidupan tenang seorang mantan agen CIA terganggu ketika seorang pembunuh bayaran muncul untuk membunuhnya.