TigaBelas🌺

198 13 0
                                    

HAI GUYS, HAI LADY
.
.
JANGAN LUPA BACA BISMILLAH
jangan lupa vote, komen and follow
.
.
Happy reading:)
***

Langit membawa senja menuju rumah sakit, terlihat banyak sekali antrean disana. Langit tidak peduli, ia menerobos banyaknya antrean di lobby membuat beberapa orang mendengus sebal. Langit tidak sendiri, ada anak anak savior dibelakangnya dengan kedua teman senja.

"Pa, tolongin temen langit pa. ", pekik langit memasuki ruang papanya. Abhi yang sedari tadi bercakap cakap dengan suster pun menoleh kearah sumber suara, mendapati putranya dengan seorang gadis yang sedang tak sadarkan diri digendongannya.

" Kenapa? ", tanya abhi panik

" Ngga tau pa, tadi pingsan dilapangan", ujar langit khawatir, abhi yang melihat itu pun segera menyuruh langit dan teman temannya untuk keluar agar ia bisa memeriksa pasiennya ini dengan fokus.

Senja mengerjapkan matanya perlahan, membuka matanya setengah sadar. Dia mengendarkan pandangannya keseluruh penjuru ruangan. Ruanagn putih dengan aroma obat obatan menusuk penciuman senja.

"Kenapa bisa kambuh nja? ", abhi bertanya serius kepada senja. Abhi adalah dokter yang menangani penyakit yang diderita oleh senja selama ini atau lebih tepatnya ayah langit.

" Lupa minum obat om", senja berguna parau.

"Lain kali diminum rutin, biar cepet sembuh. Kamu mau sembuh kan? ", timpal abhi mengecek ulang selang infus ditangan senja.

" Kamu udah skip cuci darah belakangan ini lho nja? Kenapa? ", tanya abhi

" em, senja___itu om____senja, takut, sakit", senja berdesis, menahan nyeri dibagian dadanya.

"Kenapa bisa drop? ", tanya abhi mengelus puncak kepala senja penuh kasih sayang.

" Lu-lupa M-minum ob-bat om", timpal senja

"Trus? ", tanya abhi lagi

" Dihukum", jawab senja ragu

"Yaudah, om siapin obat kamu dulu ya. Obat kamu tinggal sedikit kan? ", ujar  abhi berjalan menuju lemari dipojok kanan ruangan.

" Om? ", panggil senja lembut

" Apa? ", tanya abhi tanpa membalikkan badannya

" Jangan kasih tau temen temen senja ya om", jawab senja lirih, hampir tak terdengar. Abhi hanya bisa mengangguk paham dengan perkataan senja barusan

***

Inti savior dan kedua sahabat senja sudah berada didalam ruang rawat senja. Untuk sementara senja diminta untuk istirahat terlebih dahulu di ruang rawat VIP di rumah sakit milik keluarga Adiwiyata ini. Ketiga inti savior ; Birru, dave, dan sekala kini tengah bersandar disandaran sofa. Ketiga inti savior lainnya; Daniel, esan, dan jingga sedang gelesotan diatas lantai dingin rumah sakit. Kedua sahabat senja; zia dan jihan sedmag duduk manis disofa sembari memainkan ponselnya. Sedangkan langit kini duduk manis diatas kursi dekat blankar yang ditiduri oleh tubuh senja, itupun hasil paksaan anak anak savior disana.

Tidak ada yang membuka suara, hingga jingga memutuskan untuk menghancurkan keheningan diantara mereka. "Jam berapa ru?", jingga bertanya kepada birru, kembarannya.

" Lo pakai jam", birru mendelik kesal kearah jingga

"Tau, lo juga bawa handphone, malah nanya", sinis zia

"Serah gue, dong, mulut mulut gue, kenapa lo yang sewot", sewot jingga kearah zia

" Eh eh, niel gue punya pertanyaan nih", Daniel memutar bola matanya malas kala jingga menyebut namanya.

LANGIT [ ON GOING  ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang