OB : 3

10.5K 733 78
                                    

Happy Reading

Suara rintihan kesakitan terdengar sangat jelas, terlihat para malaikat tengah sibuk menghukum manusia-manusia laknat yang sering melakukan dosa di masa hidupnya.

Neraka,

Lee Jeno saat ini berada pada sisi tembok neraka menatap pemandangan itu dengan kilat merah, menikmati bagaimana suara kesakitan itu menggema di indra pendengarannya.

"Ck, dasar manusia itu. Mereka sangat mudah untuk di jerumuskan ke dalam sini."

Sebagai seorang iblis, jeno merasa bangga pada dirinya. Berhasil menggoda para manusia untuk melakukan hal kemaksiatan lalu mengikuti jejaknya untuk menetap pada neraka yang sangat indah ini.

Bukankah jeno sangat baik?




  OoO





Jaemin menggeram prustasi saat ban mobil miliknya terjebak di selokan.

Saat ini pukul 8 Malam, dan jaemin tidak tau harus bagaimana, perjalanannya masih panjang untuk sampai pada bukit Neolepati, tempat yang akan ia tuju.

Jika ia masih berada di kota mungkin ia bisa memanggil bengkel langganannya, tapi situasi nya sekarang ia berada di daerah pedesaan. Sangat sunyi.

"No signal."

Jaemin segera berjalan menelusuri jalan untuk meminta bantuan.






OoO






Air liur penuh minat itu mengalir turun ke dagu, jeno dengan tatapan laparnya melihat ke arah air, disana terlihat jaemin yang sedang kebingungan.

Jeno menyeringai licik, targetnya kali ini sungguh spesial. Berani untuk mengusir dirinya dengan pergi ke bukit Neolepati untuk mendapatkan sebuah jimat.

Iblis tampan itu tertawa. Tak akan ada yang bisa mengusirnya, meskipun tuhan memerintahnya sekalipun tetap akan ia tentang, bagaimana jika hanya sebuah jimat? lucu sekali.

Tiba-tiba jeno mendapatkan sebuah ide, bagaimana jika ia pergi ke dunia manusia untuk menyamar sebagai salah satu penghuni desa disana, berpura-pura menolongnya lalu ia akan menyetubuhi jaemin hingga mati.

Jeno kembali menyeringai.




OoO




Sudah hampir 20 Menit jaemin berjalan tapi tak kunjung mendapatkan titik cerah dari masalahnya. Semua pintu rumah penduduk tertutup rapat, belum lagi penerangan jalan yang sangat redup.

Jaemin mulai putus asa, mungkin sampai besok ia harus tidur di mobil. Tetapi tiba-tiba jaemin di buat senang saat ada seorang bapak-bapak yang tengah berjalan ke arahnya.

"Apa yang kau lakukan tengah malam begini anak muda?"

Jaemin mulai menceritakan apa yang terjadi.

"Kalau begitu, kau bisa menginap di rumahku untuk malam ini. Besok saya akan meminta bantuan kepada kepala desa."

Jaemin mengiyakan, "Terimakasih pak, nama saya Jaemin."

"Panggil saya Janu."

Senyuman licik itu timbul, tahap awal rencana Jeno telah berhasil.








OoO


Nama kota, deskripsi nerakanya itu karangan ya. Gak tau dalemnya neraka kayak gimana, soalnya gak pernah kesana💪

Vote+Comment, enjoy all💚

Obsession | NoMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang