Obsession | NoMin

OB : 5

Happy Reading!💚

oOo

Darah terus mengalir dari selangkangan Jaemin, di dalam Dimensi yang di buat oleh iblis terkutuk itu, Jaemin seolah makhluk yang mati. Ia tidak bisa pingsan, tidak bisa mati rasa tetapi terus merasakan sakit.

Sepertinya Jeno tidak akan pernah puas untuk menyetubuhi tubuh Jaemin, hampir 3hari tanpa henti Jeno telah membuat lubang itu mengeluarkan cairan bewarna merah.

"Ampunhh.." Jaemin terus melirihkan kata-kara itu, setidaknya jika ia tidak bisa kembali ke dunia, biarkan saja ia mati.

Nampaknya Jeno sedikit tertarik, ia menghentikan persetubuhannya itu sejenak tetapi tidak melepaskan batangnya dari sarangnya. Menatap lekat pria manis di bawahnya.

"Baiklah."

Jeno tersenyum licik, ide gila muncul dalam nalurinya.

"Kau harus menjadi budak ku."

Jaemin tertegun, banyaknya bulir keringat dari pelipisnya menandakan bahwa ia benar-benar kelelahan. Untuk sekarang Jaemin tidak bisa berfikir jernih, di dalam hatinya ia hanya ingin terbebas.

Jaemin mengangguk.

"Kau harus menjadi budak ku, kau harus menurut denganku,"

"Baik Tuan." Jaemin mengangguk kencang

"Kau harus patuh pada semua perintahku,"

"Jika tidak, kau harus menerima penderitaanmu lebih dari ini." Jeno mendorong sekali lagi penis nya ke dalam lubang Jaemin.

"Baik Tuanku!"

Jaemin berteriak keras, hingga penglihatannya mengabur.

OoO

Ruangan bernuansa putih.

Itulah hal pertama yang Jaemin temukan pertama kali saat membuka matanya, sepertinya ia kembali ke dunia manusia.

Jaemin terdiam sejenak, ingatan tentang perjanjiannya dengan iblis yang entah kapan terjadi itu bersarang di pikirannya.

Apa yang sebenarnya ia pikirkan sampai-sampai mau mengucapkan janji seperti itu?

Jaemin menghembuskan nafasnya lelah, ia melihat ke bawah. Rupanya Ia sudah berganti pakaian dengan layak, ia menduga sekarang berada di Hotel.

Tubuh bagian bawahnya sangat sakit, tidak mengerti pada takdir yang membawanya terjebak ke dalam ruang lingkup Iblis itu. Ia merutuki dirinya yang sudah berani berbohong pada istrinya dan mencoba untuk meminta bantuan yang hasilnya sia-sia.

"Apa yang kau lamunkan?"

Jaemin tersentak, menoleh ke arah suara deep yang terkesan menyeramkan itu. Meneguk ludahnya susah payah saat melihat Iblis itu berwujud manusia dengan kaos hitam dan rambut pirang nya yang menambah kesan maskulin.

Yang Jaemin ingat, saat ia di setubuhi secara kasar, Iblis itu memiliki sayap hitam dan goresan merah pada kepak kirinya serta bola mata merah menyala dan gigi taring yang tajam.

"T, tidak ada Tuan.." Jaemin merutuki suaranya yang terdengar ketakutan.

"Kau tak perlu merasa ketakutan begitu, aku tidak akan melukaimu asal kau tak mengkhianatiku, Na Jaemin."

"Baiklah."

Hening menyelimuti keduanya, hingga Jaemin menoleh ke arah Jeno.

"Tuan, bagaimana kehidupan saya selanjutnya?" Akhirnya pertanyaan yang ia ingin keluarkan terucap.

Jeno tersenyum, "Kau adalah pengikutku mulai sekarang."

Jaemin yang mendengar itu meneguk ludahnya susah payah.

"Lalu?"

Jeno mengangkat alisnya tanda ia tidak mengerti

"Lalu?"

"Istri dan Pekerjaanku?"

"Mulai sekarang kau tidak punya istri, Kau yang akan menjadi calon ku, pekerjaan? cukup turuti apa perintahku. Hidupmu sekarang di kendalikan olehku."

Tidak ada yang bisa mengerti bagimana hati Jaemin menjadi sangat rapuh pada saat itu.

OoO

thankyou gaisss yang udah semangatin aku:)) aku emang lagi insecure banget sama cerita ku, tapi karena kalian yang semangatin, aku menolak mentah-mentah untuk unpublish cerita ini:D dan bakal terus lanjut

terimakasih semua♡♡♡

TBC