Petang pun tiba, lelaki kemarin yang menepuk pundak Alfonso pun melakukan hal serupa seperti kemarin.
"APA SIH!?"
"Kenalan boleh kali?" jawab lelaki itu.
"Ga," jawab Alfonso singkat, sembari menggerutu.
"Elah, elu bagian keuangan kan. Gue udah lama merhatiin elu."
"Hah!?" Alfonso terkejut, "Gila stalker kah!?" pikirnya.
"Gue tau, lu pasti mikirnya gue stalker kan," ucap lelaki itu, sembari memcingkan matanyaAlfonso hanya diam, tepat berada di depan kantornya yang tidak terlalu besar namun apik, dengan bentuk bangunan seperti segitiga sama kaki terbalik.
"Nama gue, Wells Kertarajasa." Tambahnya.
"Alfonso Gerrando," kemudian Alfonso memejamkan matanya dan menghela napas.
"Nama yang bagus." Timpalnya langsung.
"Thanks," Alfonso tersenyum, namun terlihat seperti dipaksakan.
Wells menatapnya pelan, kemudian perlahan melingkarkan lengannya ke arah leher Alfonso.
"Thanks, elu udah sebut nama elu. Mungkin elu ga percaya kalo gue suka sama elu. Gue yakin elu suka cowo juga. Makanya gue nyamperin elu 2 hari ini." Jelasnya.
Alfonso melepaskan lengan Wells yang melingkar di lehernya. "Mungkin elu tau gue suka cowo. Tapi, elu gabakal tau isi perasaan gue kaya gimana."
"Yah memang gue gatau, makanya gue deketin elu dan mau tau langsung dari elu." Ucap Wells
"Apa gue bisa jadi pasangan elu." Tambahnya.
"Sorry, gue ga kenal elu. Meskipun elu tau gue. Gue gatau sama sekali tentang elu. Gue juga ga mungkin nerima itu secara instan kan!?" Jelas Alfonso.
"Tapi elu mau coba gak, kenal lebih deket sama gue."
"Sorry, gue gabisa."
"Kenapa gabisa!?"
"Yah karena emang ga akan bisa."
"Kan kita belom coba!?"
"Emangnya gue makanan bisa elu cobain?"
"Yah bukan gitu maksud gue, tapi kan kalo saling kenal lebih deket mungkin elu bisa buka hati elu buat gue."
"Gak tau, perasaan gue udah kaku. Semua yang gue rasain kaya hampa. Semangat gue buat terus di sini juga kaya stuck. Gak maju gak mundur." Jelas Alfonso, dan air mukanya perlahan berubah. Meneteskan beberapa air mata hingga jatuh membasahi pipinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu [On Going]
Romance"Gue tau, lu pasti mikirnya gue stalker kan," ucap lelaki itu, sembari memcingkan matanya Alfonso hanya diam, tepat berada di depan kantornya yang tidak terlalu besar namun apik, dengan bentuk bangunan seperti segitiga sama kaki terbalik. "Nama gue...