chapter, 1O

765 123 2
                                    

sungguh [name] masih tidak menyangka dia telah menjalinkan hubungan, ya. [name] resmi telah menjadi kekasih seorang sano manjiro. bahkan [name] tidak melupakan kata-kata mikey kepadanya.

[name] dan mikey berencana untuk tidak mengatakan hubungan mereka, walapun banyak yang  sudah tahu bahwa mikey mengejar [name] sangat terlihat jelas. [name] juga tidak menyangka mikey termasuk orang yang romantis, saat mikey mengantarkan [name] pulang dari liburan tersebut, [name] juga tidak melupakan kejadian itu.

mikey memberhentikan motornya di depan rumah [name], tidak terlalu ramai karena malam hari. [name] turun dari motor mikey, soal barang-barang [name] akan dipulangkan oleh koko sendiri.

mikey menatap [name] hangat begitu juga [name], mikey menarik [name] ke dalam pelukannya. "makasih, mbak pacar." ucap mikey, [name] tertawa kecil dibalas [name], "terima kasih kembali mas pacar."

mikey melepaskan pelukannya dan mengecup dahi [name] tanpa bicara apa-apa, "hati-hati ya, jangan ngebut." ucap [name] memperingatkan.

"baik, dilaksanakan tuan putri. saya izin pamit." senyum mikey, lalu mikey melajukan motornya [name] masih melihat mikey sampai jauh.

 [name] masuk ke rumahnya, membanting helmnya menunduk. tersenyum-senyum sendiri mengingat kejadian kemarin. tanpa sadar takemichi menyaksikan dari atas balkon, ikut tersenyum.


"[name] tolong kembalikan buku ke perpus ya" [name] mengganguk, melihat setumpukkan buku lumayan banyak. [name] menghela napasnya dan berusaha membawa buku tersebut ke perpustakaan.

[name] berjalan pelan di lorong, karena buku yang di pegang [name] menutupi matanya. alasan [name] membawa semuanya agar tidak bolak-balik ke perpustakaan sampai ketika ada yang mengambil setengah buku tiba-tiba.

"ah, mitsuya!" mitsuya menatap [name], "gapapa, aku bantuin."

"makasih, mitsuya!" [name] berjalan bersama mitsuya tanpa membuka percakapan apa-apa akhirnya sampai di perpustakaan mitsuya membantu menyusun kembali buku ke tempatnya.


"makasih sekali lagi, mitsuya." mitsuya tertawa, "santai aja, [name]. mau bareng ke kantin?" [name] menolak tawaran mitsuya dengan alasan masih ingin di perpustakaan, mitsuya mengiyakan [name] dan pergi meninggalkan [name].

[name] duduk di salah satu bangku dekat jendela, ingin istirahat di perpustakaan karena pendingin ruangan sedang di nyalakan. tanpa sadar ada mikey yang duduk di sebelahnya karena [name] asik melamun menatap pemandangan di luar ruangan.

lamunan [name] buyar karena mikey memeluknya dari belakang, [name] menenggok mendapati mikey yang menenggelamkan kepalanya ke leher [name] yang dipeluk mengelus surai yang memeluknya.

"ada apa, tiba-tiba ke perpus?" 

"aku dikasih tau mitsuya, kamu disini." jawab mikey masih memeluk [name], [name] membalikkan tubuhnya dan tangannya melingkar di tubuh mikey yang terhalang bangku. akhirnya [name] mengambil buku pelajaran hanya untuk dibaca saja.

"aku harus baca juga?" tanya mikey malas, "baca dong, biar bisa ngerti dikit-dikit."

mikey menghela napasnya, menjauhkan buku dari hadapannya, "kalau itu buku tentang kamu, aku baca sambil serius deh." mikey menaruh kepalanya di meja menatap [name].

"yaudah, kamu gabung aja sana sama temenmu. aku mau ngadem disini." mikey menggeleng-gelengkan kepalanya, "mau temenin [name] aja." [name] mengganguk sembari mengelus-elus surai blondenya mikey.


[name] menutup buku yang ia baca, tanpa sadar mikey sudah tertidur daritadi menunggunya. diam-diam [name] memotret mikey, melihat fotonya tertawa kecil mikey seperti bayi. mungkin, sebentar saja tidak apa. pikir [name] membiarkan mikey tertidur karena [name] juga tahu mikey kurang tidur.

sepuluh menit kemudian, [name] membangunkan mikey dengan membawa dua roti untuk mereka. "ini serius malaikat di depan gue bawa roti?." racau mikey, nyawanya belum kumpul sepenuhnya. [name] menepuk-nepuk pelan pipi mikey sampai sadar sepenuhnya.

mikey mengambil roti tersebut dari [name], melahapnya dengan mata tertutup. "dasar bayi." ucap [name].

"kan bayinya kamu." balas mikey sembari mengunyah, tanpa menatap [name] mikey mendekatkan bangkunya dekat [name] dan menyenderkan kepalanya ke bahu [name].

"nanti ke rumah aku ya,"

[name] menatap mikey sangat terkejut. mikey melihat ekspresi wajah [name] yang sangat terkejut, "bunda mau ketemu kamu." [name] mau tak mau mengiyakan ajakan mikey, walapun [name] terlihat overthinking, mikey mengelus tangan [name] untuk menenangkannya. "gak akan diapa-apain sayang, bunda gak galak kok."





mikey 2005 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang