[GOG] 18

213 17 1
                                    

Pagi ini aku bersiap-siap untuk pergi ke museum, entah mengapa pagi ini mood ku sangat baik.

Aku memakai kaos cokelat, ku masukan kedalam celana kulot ku berwarna putih dan aku juga memakai outher berwarna cokelat.

Aku keluar dari kamar ku dan menuju lobby untuk bertemu dengan Ginting dan yang lain.

Aku melihat Ginting sedang duduk di kursi yang ada di lobby PBSI dengan yang lain (Ihsan, fajar, Rian, Apri, greys, melati, Ucok, jorji dan Kevin)

"Hai, maaf kalo aku terlambat" ucap ku dengan senyum mengembang.

"Iya gapapa Anya, oh ya Anya, aku minta maaf ya udah nuduh kamu yang enggak-enggak" jawab fajar.

"Iya aku juga" seru Ihsan dan dilanjut yang lain.

"Gapapa, aku udah maafin kalian semua, santai aja" jawab ku yang mengerti yang dimaksud mereka.

"Makasih Anya" seru fajar dan diikuti oleh yang lain.

"Udah ayok-ayok gas ke museum, Lo pada dimobil Kevin sama Rian, gue berdua sama Anya dimobil gue" ujar Ginting.

"Gak, gak mbak Anya sama aku, mas Ginting sana sama a' Ihsan" ucap jorji menarikku.

"Ji siniin Anya nya" tutur Ginting.

"Gak"

"Udah-udah! Bawa dua mobil aja, aku sama jorji, Apri, Rian, kevin, nah kalian sama bang Ucok, fajar, Ginting, kak Melati dan A' ihsan" lerai ku.

"Nah iya setuju!" Seru Kevin.

"Yaudah lah" pasrah Ginting.

••••

Kini aku sudah ada dimobil, aku duduk ditengah-tengah jorji dan kak greys.

"Mbak, mbak Anya lagi pdkt sama mas Ginting ya?" Tanya jorji.

"Enggak" jawab ku cepat.

"Masa sih?" Goda kak greys.

"iih enggak, suer" ucap ku dengan mengangkat tangan yang membentuk V.

"Tapi kalo Lo beneran sama Ginting, gue dukung sih, karena kalian itu positif vibes banget" seru kak greys.

"Apa-apaan sih kak greys" ucap ku sambil menutup muka ku yang merah karena malu.

"Merah bet dah muka mbak Anya, mbak Anya kasih blush on yang tebal ya?" Goda jorji.

"Ihh udah kalik!" Ucapku.

"Iya-iya" jawab jorji dan kak greys sambil terkekeh.

Dan setelah itu tidak ada percakapan hingga kami sampai di museum, sebenernya isi museum ini bukan hanya barang-barang sejarah, namun ada lukisan modern dan banyak sebagainya.

Aku keluar dari mobil dengan yang lain, aku melihat Ginting yang juga baru turun dari mobil dan menghampiri ku, lalu ia menggenggam tangan ku.

"Cieee" seru semua nya yang melihat Ginting menggenggam tangan ku.

"Mas tap-" ucapan ku terpotong karena Ginting.

"Biar kamu gak hilang" bisik nya ditelinga ku.

"Aku kan bukan anak kecil" tuturku.

Ginting oh Ginting : Anthony Sinisuka Ginting [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang