[GOG] 6

285 20 1
                                    

Pagi ini aku akan melaksanakan senam pagi, karena biasanya setiap Minggu ada senam pagi tapi gak setiap Minggu juga.

Style ku kali ini adalah kaos berwarna merah putih yang dikasih dari pelatnas dan ku padukan dengan leggings berwarna hitam dan aku juga memakai sepatu sneaker.

Aku keluar dari kamar asrama ku, dan berjalan kebagian lapangan karena disitulah aku dan yang lain senam.

Bener saja ku bilang sudah banyak yang ada di lapangan btw lapangan nya bukan yang dibagian dalam tapi yang dibagian luar.

Aku menghampiri Apri dan kak gresy yang sedang duduk-duduk di pinggir lapangan mungkin lagi menunggu yang lain tapi entahlah haha.

Aku sih senam tapi mungkin hanya sebentar karena aku harus memotret mereka.

"Eh neng Anya" sapa fajar.

"iya" ucap ku dengan senyum yang manis.

"jangan makin cantik terus nanti aa' fajar makin jatuh cinta" ujar fajar.

"idih mana mungkin kak Anya jatuh cinta sama fajar, mimpi kalik Lo jar" seru indah.

"yang bilang kalo nya jatuh cinta sama gue siapa Maemunah" tanya fajar dengan nada yang rada meledek.

"nama gue bukan Maemunah, Bambang" ucap indah yang tak terima.

"nama gue juga bukan Bambang" seru fajar yang tak mau kalah juga.

"aishh, kalian ini masih pagi udah berantam aja !" Ucap ku melerai pertengkaran antara fajar dan juga Indah.

"ayok ke lapangan, itu loh coach Herry dari tadi udah nunggu sama yang lain" lanjut ku dan mereka mengangguk.

Saat di lapangan aku melihat yang lain lagi pemanasan, aku menguncir rambut ku agar tidak terganggu dengan rambur panjang ku.

••••

Aku mengambil kamera ku yang ada dipinggir lapangan dan mempersiapkan semuanya untuk memotret dan merecord mereka semua yang ada disini.

Aku mulai memotret dan merecord.

Setelah selesai merecord dan memotret aku mengambil minum untuk ku minum karena tenggorokan ku sudah ingin dimanja.

Dan aku kembali ke lapangan lagi.

BRUK !

Aku terjatuh karena tali sepatu ku yang terlepas mana di depan para atlet-atlet dan yang lain.

Sungguh aku malu sekali ! Bayangin aku jatuh dengan mengenaskan dan itu ditempat banyak orang.

Apri yang melihat itu langsung menghampiri ku. Ia menolong ku dengan merangkul ku.

Kaki ku juga sakit mungkin kaki ku terkilir.

"Hati-hati atuh mbak" ujar apri.

Aku meringis beberapa kali karena emang kaki ku sesakit itu, bahkan semua yang ada di lapangan pada heboh dan menghampiri ku.

"di urut aja kak, soal nya nanti bakal bengkak dan bakal lebih sakit lagi" ucap jorji.

Aku yang mendengar itu langsung membelakan mata ku.

"AAAA JANGAN, INI GAK SAKIT KOK" Ujar ku yang sedikit teriak.

Karena aku dulu di urut karena jatuh dari sepeda, dan dari situ lah aku tidak ingin di urut lagi.

"diurut aja deh kak, emang mau bengkak?" Tanya melati.

"y-ya enggak sih tapi gak ada cara lain apa?" Tanya ku balik.

"ga ada kak, di urut gak bakal sakit kok" bujuk indah.

"Ya udah" pasrah ku.

Dan setelah itu aku langsung dibawa ketempat urut dan disitu lah rasa ingin kabur ku meronta-ronta.

"em aku ke toilet dulu ya" ucap ku pada kak jorji dan Ginting.

Yap kalian benar, aku di temanin oleh kak jorji dan Ginting.

"eits tidak bisa, aku yakin kamu pasti mau kabur" tebak jorji.

Banyak yang tidak mempercayai ku, dan saat dimana nama ku dipanggil disitu aku deg deg an.

Aku menarik nafas dalam-dalam dan membuang nya.

"siap?" Tanya tukang urut itu.

Aku hanya mengangguk sambil memejamkan mataku dan menggenggam tangan jorji.

KREK !

"AAA BUNDAA !! SAKIT, IH UDAH UDAH" Teriak ku aku ingin mengenggam tangan kak jorji dengan kuat tapi aku tidak enak dengan nya.

Namun itu belum sepenuh nya selesai.

"1 kali lagi ya mbak" ujar tukang urut itu.

"udah samp-" ucapan ku terpotong karena Ginting menyerobot ku.

"Pegang tangan saya aja, biar gak sakit" ucap nya.

"Ais u-" lagi-lagi ia memotong ucapan ku.

"udah gapapa" ucap nya lagi.

Aku menggenggam tangan nya Ginting dengan ragu.

KREK !

"AAA ! SAKIT HIKS.. UDAH UDAH HIKS.. SAKITT" teriak ku di sela-sela tangis ku sambil mengcengkram tangan Ginting.

"udah selesai kok mbak" ucap tukang urut itu.

Aku membuka mata ku, aku menghapus sisa air mata ku.

Dan aku menoleh kearah Anthony Ginting.

"Maaf ya mas kalo sakit" ucap ku yang merasa tidak enak.

"iya Sans aja" ujar nya.

"Ekhm ! " Deheman jorji membuat ku dan Ginting menatap ke arah jorji.

"udah selesai?" Tanya nya.

"udah kok" jawab ku sambil tersenyum.

••••

Maaf ya kalo banyak yg typo ! Jangan lupa vote, follow agar tidak ketinggalan part part selanjutnya dan satu lagi jangan lupa komen oke ! Xixi 😸💘

Ginting oh Ginting : Anthony Sinisuka Ginting [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang